2-DEVAN vs MELI

62 33 45
                                    

Alfano Devan Sky. Ia adalah seorang bad boy yang sangat populer di SMA Kencana. Pintar dan tajir yang menjadikannya idola para siswi SMA Kencana. Murid kesayangan para guru karena sering menuai prestasi.

"Gue suka sama lo Dev!!! Lo mau kan jadi pacar gue? "

XI IPA 2 heboh dengan pernyataan cinta seorang siswi di depan kelas mereka. Murid SMA Kencana yang melihat kejadian itu sama sekali tidak kaget. Mereka sangat mengenali seorang Meli yang selalu mengejar cinta Devan.

Meli mematung menunggu jawaban Devan. Dia sangat berharap hari ini Devan menerima dirinya.

"Dasar bodoh", perkataan pedas meluncur dari mulut Devan.

"Iya gue emang bodoh. Tapi itu bukan jawaban yang aku butuhkan ",sahut Meli dengan menahan agar tidak meneteskan air matanya.

"Oh, lo butuh jawaban gue? Gue perjelas lagi, seorang Alfano Devan Sky gak pernah suka sama nyonya Meli Alea Yumna. "

Deg

Keadaan tiba - tiba menjadi hening. Kalimat yang dilontarkan Devan membuat kedua mata Meli terbelalak lebar,mungkin bukan hanya dia yang terkejut, semua siswa lainnya meneguk ludah dan semakin prihatin.

"Tapi kenapa? Gue udah nembak lo berkali-kali dan lo selalu nolak gue?"

"Harusnya lo sadar diri. Sekarang pergi dari kelas gue", usir Devan dengan nada marah yang membuat gadis didepannya tak kuasa menahan air mata.

"Kenapa Dev? ", Meli mengangkat wajahnya dengan wajah memerah perpaduan rasa malu, sedih dan kecewa.

"Lo itu cupu, murahan lagi", setelah mengatakan itu Devan berlalu pergi meninggalkan Meli yang masih terpaku.

Kringgg...

Tanda bel masuk, dan murid yang melihat kejadian tersebut mulai bubar untuk masuk ke kelas masing-masing.

***


XI IPA 3 seperti tidak bernyawa karena berhadapan dengan pelajaran yang mematikan. Apalagi kalau bukan Matematika?

Selama pelajaran Meli hanya terus melamun.
Dia sedikit ragu untuk mengajak Clara berbicara. Pasalnya saat ini yang ada di kelas mereka Bu Sinta yang dikenal guru killer di SMA Kencana

"Clara... ," bisik Meli memberanikan diri.

"Hm," sahut Clara cuek, pandangannya masih fokus ke depan.

"Gue mau cerita, lo mau kan dengerin cerita gue?" bisik Meli lagi dengan memelas. "

Untuk beberapa detik tak ada jawaban dari Clara, gadis itu juga takut kena semprot Bu sinta. Sampai akhirnya bergerak menatap Meli.

"Apa? Devan lagi? "tebak Clara.

"Iya, tadi gue ditolak lagi dong sama Devan,"balas Meli seraya menganggukkan kepalanya bak anak keci.

"Emang tadi dia ngomong apa sama lo? "

Kringgg...

Belum sempat Meli menjawab,suara bel istirahat menggelegar dan membubarkan kelas mereka.
Tepat saat itu Devan berjalan melewati bangku Meli, dan salah satu gengnya berhenti.

"Hai Meli Alea Yupi... ,"sapa Kenzie dengan wajah tanpa dosa. "Semangat ya kejar cinta si Devan,semangat 45, "sambungnya memberi semangat.

"Pergi lo setan! "usir Clara dengan wajah kesal.

"Kupu - kupu makan buaya, hiyahiyahiya, "heboh Kenzie lalu lari meninggalkan mereka berdua.

Disisi lain Meli yang hanya memperhatikan mereka. Sebenarnya Clara merasa kasihan dengan sahabatnya yang satu ini. Tapi apa yang bisa ia lakukan untuk menghentikan tingkah gadis gila cinta seperti Meli.

"Clara! Bantuin gue dong biar bisa dapetin si Devan. Minta nomor telvonnya kek. Biar ada gunanya lo hidup, "Meli mengadu pada Clara.

"Lo kan uda ada line dan instagram dia. Chat aja lewat situ, "jelas Clara dengan greget.

"Tapi..."

"Lo gak bakal mati  kalau jomblo. Jadi tenang aja. "

Clara langsung menyeret gadis gila itu seperti anak kucing. Dengan cepat dia membungkam mulut Meli rapat-rapat agar berhenti ngomel.

***

Devan dan tiga kurcacinya berjalan ke kantin untuk mengisi gentongnya. Dari arah berlawanan Kenzie tak sengaja melihat Clara menyeret dan membungkam mulut Meli. Dia refleks lari menghampiri dua curut tersebut.

"Loh... Loh... Nyelonong gitu aja tu bocah, "teriak Galang heboh sendiri.

Kini tinggal Devan, Galang, dan Aiden yang sedang mencari meja kosong. Tepat saat itu mereka menemukan meja untuk ditempati.

"Kenzie kenapa? "tanya Devan

"Oh... Biasa, lihat tuh temen lo godain anak orang, "jawab Aiden dengan menunjuk keberadaan Kenzie.

***

Clara menyeret Meli menuju kantin. Membiarkan teman-temannya tertawa. Buat Clara yang penting Meli diam udah cukup.

"Claraaa... , "teriak histeris Kenzie dengan lari menghampiri dua sejoli itu.

Saat itu juga Meli melepas tangannya dari Clara. Dan dia mendapati Devan duduk disalah satu kursi kantin. Dalam hitungan ke 3 Meli menjalankan aksi gilanya.

1

2

3

"DEVANNN SAYANGKUUU!!! "

"I LOVE YOU"

" I LOVE YOU TIGA RIBU!"

"GUE CINTA SAMA LO DEVAN"

"LO BAKAL NYESEL NOLAK GUE!!! "

Clara merasa sangat malu melihat tingkah Meli yang jadi tontonan di kantin.

Bayangkan kalau kalian punya teman seperti Meli! Bisa-bisa mati berdiri.

"Ya tuhannn... Ampuni dosa Melii. "

"DASAR GILAAA!!! "

Maaf ya kalau ada typo:)
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen😊
Thank you 💙
Love you readers♥

#Follow ya biar gak ketinggalan ceritanya :)


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GREAT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang