beriku jawaban

3 0 0
                                    

Ada kalanya, aku berharap!!  Bahwa kala itu,  aku lah yang tiada dan berjumpa dengan yang kuasa.
Setiap hari, aku menyalahi takdir yang dengan teganya memisahkan aku dan kamu!!

Padahal...

Aku,  tidak bisa mengutarakannya lagi,  melalui kata-kata.  Rasanya,  bibir ini kelu dan hati ini kian membatu.

Membayangkan dirimu, yang tersenyum, bersimabah dengan darah.  Hei...!!
Apa yang membuatmu bahagia?
Apa yang membuatmu tersenyum?
Di saat!  Di saat hati ini,  hancur bagai di tusuk ribuan jarum.

Jawab!!??
Aku membutuhkan jawaban darimu?
Jangan pergi dulu...
Berikan aku jawaban...

Jawaban, yang membuatku bisa mengikhlaskanmu...

Melepasmu!!
Bersama, dengan yang kuasa...

---

Pagar,  yang menjulang tinggi.  Seperti tidak terlihat jika bersamamu.  Bolos?  Bukan itu hal yang biasa?

"Ayo naik! " ajak ren,  dengan tangannya yang terulur mengraih tanganku.

"Mau di gendong? " tanya- nya saat,  kakiku tidak bisa mencapai tingginya pagar.

"boleh!!"  anggukku dengan semangat,  "Malas,  ah!  Kamu berat! " tolaknya dengan cengiran khas,  yang membuat ku ingin memeluknya erat.

"Hei!!  Kalian!! " teriakan dari guru, pengawas membuat jantung bersenam ria di dalam sana.

"Ikut ibu!! " perintah,  yang tidak bisa terelakan dan harus di laksanakan saat itu jua.

"Gara-gara kamu nih, " kesal Ren
"Yang ajak siapa, " selorohku tak mau kalah.

"Oh,  gitu! Ok...  Minggu ini,  ngakk aku ajak jalan, " ancaman yang terdengar basi.  Namun mampu membuatku,  melotot sempurna.

"Eh,  ayang!  Kok gitu.  Ia deh...  Aku yang salah" sesalku kemudian...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CatatankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang