mengenangmu

9 5 2
                                    

Ren! Kau bilang aku tidak punya waktu untuk merindukanmu bukan...?
Kau bilang, bahwa kau akan bersamaku selamanya bukan...?

lalu apa ini, Ren..?
Sekarang aku merindukanmu Ren...!
Sangat-sangat merindukanmu, mana janjimu.

Tuhan,  apa aku boleh menyalahkanmu akan kepergiannya.
Apa aku boleh marah padamu sebentar...?

Hiks... Ren! kau tahu,hari ini aku membuka buku yang kau bilang dulu, isinya sangat kekanak-kanakan. Aku membacanya dan terus mengenangmu di sana Ren.

Aku membaca coretan demi coretan yang sempat kau tulis saat kita sedang marahan!

Sumpah serapah yang kau tulis untukku. Saat daku bersama teman priaku.  Dan gambar-gambar aneh tidak berbentuk yang sempat kau tulis.

Kau tahu berkat buku itu aku bisa tersenyum walau sebentar.

### 
“Jangan dekat-dekat! Dia cewek gue...” Ketusnya ketika seorang teman laki-lakiku duduk tepat di sampingku. Padahal hanya duduk doang, tapi Ren sensinya kebangetan.

“Ia udah tahu! Ngak usah bacot” Dengan muka masam, teman laki-lakiku hanya bisa pindah dan membiarkan ren untuk duduk di sampingku.

“Cemburu Ye!” Ejekku menoer pipinya yang sudah di gembungkan seperti anak kecil kehilangan permennya.

“Banget” jawabnya memeluku dengan sangat erat.

Terkadang saat dia, cemburuan dan berkelakuan manja begini! Aku sering kali merasa jengkel sendiri. Diantara kami yang ceweknya siapa ya. kok, ada sih cowok manjanya kebangetan begini.

Untung aku sayang dan cinta banget,  kalau ngak udah aku tium-tium.

“Cup! Sayang, jangan cemburu lagi ya! dia kan teman aku” Bujukku sambil mengecup pipinya lama dan membiarkannya untuk masuk dalam pelukanku.

###
Hai, aku kembali lagi nih! 
Selamat membaca semuanya.

CatatankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang