satu

301 20 21
                                    

"Brum.. Brum.. Brum..
Motor besar milik Natha melaju dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan yg sedang ramai.

Hari Senin adalah hari yg selalu Nathan benci. Karena ia harus berangkat pagi kesekolah untuk mengikuti upacara.

"Barisan istimewa!!" Seru seorang yg memakai almamater OSIS. Sekarang Nathan sudah berada di sekolah namun sialnya dia terlambat beberapa menit hingga harus disatukan dengan barisan istimewa.

Barisan istimewa adalah barisan untuk murid murid yg melanggar peraturan. Disebut barisan istimewa karena setelah upacara selesai mereka akan digiring dan dihukum sesuai pelanggaran yg mereka lakukan.

"Loh teh Abel, Nanat ini cuma telat beberapa menit kenapa harus di ke barisan istimewa in teteh" keluh Nathan.

"Iya Nat, tapi upacara nya sudah berlangsung dari tadi dan kamu baru datang" jawab Abel dengan terkekeh. Jujur Abel ini jika diluar tugas nya sebagai OSIS diatuh juga masuk ke dalam Nanat lovers atau penggemar Nathan. Tapi, hukum harus tetap berlaku walaupun dia pengemar Nathan dia tidak akan membeda bedakan untuk masalah ke Adilan.

Dengan berat hati, berat kaki, dan berat badan Nathan melangkah menuju barisan istimewa.

Sial bisa bisa kulit gue gosong lagi akibat di jemur disini--gerutuk Nathan dalam hati. Ia tidak suka keadaan seperti ini.

Saat upacara dibubarkan Nathan dengan cepat berlari dari sana.

'bruk

"Aw.."

"Nanat kamu gak papa kan?" Tanya Abel yg mengkuatirkan Nathan yg baru saja bertabrakan dengan Tiang tembok.

Sitt!! Sial!
Umpat Nathan dalam hati. "Eh gak papa kok teh"jawabnya sambil tersenyum dan mengelus elus kening nya yg sedikit sakit.

"Kamu mau kemana?" Tanya Abel menyelidik.

"Eh anu teh Nanat mau ke toilet" alibi Nathan.

"Kenapa tasnya dibawa?"

Nathan menepuk keningnya pelan "eh iya ini kebawa teh"

"Nat jangan bohong, pasti kamu mau kabur kan?" Tebak Abel

"Iya, eh iya itu apa namanya.. iya mau ketoilet" cengir Nathan.

"Kamu gak pinter dalam soal itu, lagi pula WC cowok kan ada di sana" lagi Nathan merutuki kebodohannya. Kenapa pula tadi dia bilang mau ketoilet padahal toilet cowok adalah lawan arah dari tempat tujuannya.

"Ikut teteh yuk!" Kata Adel yg langsung berjalan dan diikuti oleh Nathan dari belakang.

Ruangan ketua OSIS.

"Teh kenapa aku dibawa ke tempat keramat kayak gini" tanya Nathan yg bingung.

"Kamu lupa kalo kamu udah melanggar kurang lebih 15kali pelanggaran jadi sesuai peraturan yg ada sebelum masuk BK harus masuk sini dulu"tutur Adel dengan tenang.

"Duduk aja santai, jeo paling bentar lagi datang" ucap Abel.

Dengan malasnya Nathan duduk di kursi yg menghadap meja pak ketos yg belum ada.

"Oh iya Nat teteh mau pergi dulu kamu anteng anteng disini ya, teteh ada pelajaran ekonomi" pamitnya lalu pergi. Tinggal Nathan seorang diruangan itu.

Yg Nathan tunggu tunggu akhirnya datang juga.

"Khem" dehem jeo yg langsung membuat fokus Nathan padanya.

Pria tinggi berkulit putih berwajah tampan. Tapi, jeo dengan ciri khas pria bermasker, entah kenapa membuat Nathan geli melihatnya.

"Kenapa ketawa?" Tanya jeo yg kini sudah duduk didepan Nathan.

"Gak" jawab Nathan melirik geli.

"15 peraturan yg dilanggar. Masih niat sekolah disini apa enggak?" Seru jeo yg langsung membuat Nathan menanggapi nya dengan malas.

"Gue gak sengaja" seru Nathan mengusap wajah malas.

"Gak disengajai secara berturut-turut?!" Seru jeo.

"Engga gitu juga, Lo gak tau kejadian yg sebenernya!" Elak Nathan.

"Gak penting buat saya tau itu" pungkas jeo, "saya hanya menerima laporan dari anak OSIS yg bertugas untuk itu"

"Ya tapi-"

"Kenapa?"

"Ahh gini aja" ucap Nathan. "Hukuman yg Lo bakalan kasih ke gue apa? Cepet gue pengen makan, lapar!" Lanjutnya.

Jeo menghembuskan napasnya kasar. Sekejap kemudian dia meronggok saku celananya untuk mengeluarkan hpnya.

"Bawa makanan kesini" ucapnya lalu menutup kembali telpon itu.

Nathan sedikit kaget melihat itu. Tapi, ia juga sedikit bersyukur seenggaknya uang jajannya sedikit aman.

"Makasih" seru Nathan sambil nyengir.

"Untuk?" Tanyanya dingin.

"Eh ta-tadi Lo mesenin makanan buat gue?" Tanya Nathan sedikit ragu

"Gr, saya lapar makanya saya nyuruh Robi bawa makanan kesini"

Tertampar, terjungkal, terguling, Ter Ter Ter yg lainnya. Ingin sekali Nathan melenyapkan sosok yg ada di hadapannya ini. Dan bisa bisanya juga Nathan ke gr an sama ini orang.

Ya Tuhan
Umpat Nathan dalam hati..

the first oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang