Apartemen jeo jauh berbeda dengan bayangan Nathan. Dulu Nathan pikir orang pintar dan rajin seperti jeo akan memiliki tempat tinggal yg rapih.
Tapi, lihatlah ini begitu beratnya tempat ini.
"Jeo Lo abis perang apa, apa? Berantakan banget" ucap Nathan sambil memperhatikan sekelilingnya.
"Hm.. abis perang dikit tadi" jawab jeo singkat.
"Halo," ucap jeo pada seseorang yang ada ditelepon
"Kenapa apartemen saya masih belum rapih?"
"..."
"Hm" jeo menutup telepon nya lalu melangkah mendekati Nathan."Balkon" serunya lalu berjalan menuju balkon dan di ikuti oleh Nathan.Dari rooptop Nathan di ajak jeo untuk ke apartemennya agar mereka lebih nyaman. Tapi, saat melihat apartemennya masih berantakan jeo merasa malu karena itu.
"Kenapa baru datang?" Tanya jeo pada orang suruhan nya.
"Maaf tuan TV nya baru datang. Tadi saya menunggu itu dulu" jawabnya
"Hm.. cepat bereskan!" Perintah nya yg langsung di angguki.
"Apartemen Lo abis kemalingan? Atau gimana?" Tanya Nathan kepo. Pasalnya apartemen jeo sangat berantakan, barang barang berserakan dilantai, tv pecah, dan beberapa barang elektronik disana juga seperti habis kena banting.
"Tadi ada ortu saya, dan mereka berantem disini. Jadi saya mengamuk dan merusak semua barang disini" jawabnya dengan tenang. Nathan hampir sama tak bisa bernafas karena itu.
Apalah daya Nathan yg kalo emosi paling parah lempar pulpen dan mecahin balon bukan ancurin apartemen sendiri.
"Kenapa diem" tanya jeo yg sekarang heran melihat Nathan diam seperti itu.
"Lo seberani itu ngamuk didepan ortu Lo?" Tanya Nathan penasaran.
Jeo lagi lagi menghembuskan nafas, "saya terlalu frustasi, jika mereka tidak memulainya duluan saya tidak akan seperti itu" katanya sambil memandangi langit. "Makanya saya butuh kamu" Lanjutnya yg langsung membuat pipi Nathan memerah.
Kenapa Nathan merasa deg degan seperti ini.
Sitt! Tidak mungkin!!
Seru Nathan dalam hati."Je gue pulang serangan, adik gue sendirian di rumah" pamit Nathan yg langsung berlari pergi tanpa menunggu jawaban jeo.
Jeo hanya melirik lesu kepergian Nathan "kembali sendiri"
Nathan berlari keparkiran dengan nafas tersenggah senggah.
"Huh, anjir.. kenapa jantung gue deg degan ya setiap bareng jeo.. anjir gak beres nih.. ahh anjing kau.." gerutu Nathan sambil menaiki motornya lalu melajukannya untuk kembali ke rumah.
"Abis dari mana Lo?" Tanya Naila yg sudah berlaga seperti petugas keamanan.
"Apaan si Lo" seru Nathan sambil mengibaskan sabu yg Naila sodorkan padanya.
"Abis dari mana Lo! Gue nanya!" Seru Naila kesal.
"Rumah temen" jawabnya dan langsung beranjak pergi menuju kamarnya.
"Heh jarang jarang Lo kerumah temen Lo pulang jam segini, biasanya juga suka langsung nginep" kata Naila yg langsung memberhentikan langkah Nathan.
"Kan gue inget kalo adik gue yg cemiwiw ini sendirian dirumah makanya gue balik, Maemunah" seru Nathan sambil menunjukan fake smile yg begitu mengerikan.
"Alah biasanya juga Lo mana peduli Ama gue"
"Udah ah gue ngantuk bye" pungkas Nathan yg langsung menutup pintu kamar.
***
"Minggir minggir prince Nathah Reyghata kembaran nya v'taehyung mo lewat!!" Seru nathan seperti biasanya jika sedang melewati kolidor yg ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
the first one
Teen FictionHARAP BIJAK SAAT MEMBACA ‼️ BXB❗ HOMO FOBIA HARAP MENJAUH ‼️ DOSA TANGGUNG SENDIRI ‼️ MENGANDUNG UNSUR KATA KATA KASAR ‼️ CERITA TIDAK DAPAT DI JAMIN AMAN DARI 🔞🔞 JIKA MASIH BERASA KURANG DARI 🔞 JANGAN DI BACA YA OTAK KALIAN MASIH PILOS SAYANG‼️...