에피소드 2

71 0 0
                                    

                Menikmati hujan dengan secangkir kopi susu hangat. Diiringi dengan lagu yang sendu, Estrela duduk termenung memandangi hujan yang turun begitu lebat dari jendela. Melihat lalu lalang mobil yang lewat, Ia terbawa dengan suasana sendunya hujan siang itu. Di atas meja terdapat sebuah kotak musik kecil. Ia hanya menatap dengan tatapan hampa dan senyum tipis dari bibirnya mulai mengembang perlahan.

               Dan waktu.. dan waktu pun terus berlalu.. menemani hari-hari indah kita semua sempurna..

 

------------

                “Estrela !” Laki-laki itu mulai bergerak mendekati gadis yang bernama Estrela. Estrela sedang melihat  sebuah permainan di sebuah taman ria kota. Mendengar namanya dipanggil, Ia segera melihat sekeliling dan menemukan seorang laki-laki yang mendekatinya.

                “Hei ! Gue pikir lo bakal telat.” Katanya kepada laki-laki itu.

                “Tadi gue ada kerjaan sebentar. Yuk.” Ajak laki-laki itu dan menggandeng tangan Estrela.

                Malam itu, orang-orang ramai mengunjungi taman ria. Meskipun tidak luas, tetapi permainan yang disediakan mengundang antusias pengunjung yang datang bahkan hingga antre panjang. Biang lala, rumah hantu bahkan permainan sederhana semuanya ada disana. Estrela mengikat rambutnya yang panjang itu dengan model ikat kuda. Dengan kacamatanya yang lensanya seperti botol susu dan hanya memakai kaos biasa dan celana panjang, Ia menikmati setiap wahana yang ada di taman ria tersebut.

                “Wah.. bagusnyaa.. Untung lo ngasih tau kalo ada taman ria disini.” Kata Estrela kepada laki-laki itu.

                “Iya.. Taman ria disini cuma ada 2 kali dalam setahun. Mau kesana?” tanya laki-laki itu pada Estrela.

                “Boleh.. Ohya kita mampir kesana ya. Beli itu.” Katanya sambil berlari menuju stand yang dituju.

                “Rendy! Ayo kesini!” ajak Estrela kepada laki-laki yang bernama Rendy itu. Tidak tinggi tetapi tidak terlalu pendek untuk ukuran laki-laki, ukuran tubuhnya yang sedang-sedang saja dengan tampangnya yang terlihat serius dan pemikir. Rendy merupakan teman satu kantor Estrela. Mereka cukup dekat sejak lama saat Estrela masuk kerja. Lebih tepatnya 3 tahun yang lalu.

                Mereka kemudian menaiki biang lala. Estrela membeli sebuah permen kapas yang ukurannya menutupi mukanya sendiri. Ia takjub melihat indahnya kota dan lampu-lampu yang menghiasinya dari atas bianglala yang meskipun ukurannya tidak luas dan hanya untuk 2 orang.

                “Renn..”

                “hmm?” jawab Rendy sambil melihat keluar. Ia hanya tersenyum dan ikut kalut suasana saat itu.

                “RENDY !” teriak Estrela sambil menyingkirkan permen kapas itu dari pandangannya dan melihat muka Rendy dengan kesal.

                “apa? Kan tadi gue udah ‘hmmmm’ gitu..”

                “hehehe..” tawa kecil menghiasi wajah Estrela dan diterpa lampu sorot dari taman ria itu membuat wajahnya terlihat manis.

                “Kenapa?” tanya Rendy sambil melihat kearah luar.

                “Lo tau acara yang Waktu Indonesia bagian BaPer itu?”

Waktu Indonesia bagian BaPerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang