BAB 7

5.8K 217 25
                                    

Assalamu'alaikum maaf baru update lagi🤣 ada yang kangen ya sama ceritanya dan engak kangen gitu sama author ya🤣yaudahlah lupain cuss aja🤣jangan lupa vote dan komen dan jangan lupa juga follow akunnya sayang💞❤️

Happy Reading ❤️

Tania dan Raisya sedang sarapan hanya berdua di meja makan, Tiba-tiba Tania bertanya.

"Mom... Mom engak muntah-muntah kalau pagi" tanya Tania.

"Eum... Engak kok, tapi malah yang muntah-muntahnya tuh Daddy kamu" jawab Raisya sambil menatap Tania.

"Kok bisa aneh gitu ya mom... Kan biasanya ibu yang hamilnya yang muntah-muntah ini kok suaminya, atau mungkin si Dede bayi mau ngerjain daddy-nya" ucap Tania sambil sedikit tertawa.

"Kamu kok, ada-ada aja " ujar Raisya.

Beberapa menit kemudian mereka selesai makan dan Tania pamit untuk berangkat ke kampus sedangkan Raisya di rumah karena untuk sementara Raisya cuti untuk beberapa hari dan nanti siang Raisya berniat akan mengantarkan makan siang ke kantor Jordan, Raisya pun bergegas menuju kamar setelah membereskan bekas makannya dengan Tania.

Di kamar

Raisya merebahkan badannya di kasur tiba-tiba saja matanya mengantuk dan tidak lama itu mata Raisya terpejam.

******

Sementara di kantor terlihat seorang pria sedang berkutik dengan berkasnya siapa lagi kalau bukan jordan dan sesekali ia berhenti memeriksa berkas.

"Kenapa dia bisa hamil!" Ucap jordan prustasi.

Tiba-tiba saja pintu terbuka dan menampilkan wanita paruh baya siapa lagi kalau bukan ibu Jordan.

"Ibu... Ada keperluan apa kesini "tanya Jordan kepada ibunya.

"Ibu datang ke sini ingin bilang datanglah nanti ke rumah ada acara" ujar Fanda kepada Jordan.

"Baiklah bu nanti aku akan datang kalau tidak ada halangan" jawab Jordan.

"Jordan apa kamu jadi menceraikan istri kampungmu itu" Tanya Fanda kepapa Jordan.

"Aku tidak bisa bu pasti nanti Tania akan membenciku lagi pula dia sedang hamil Bu..." Jawab Jordan.

"Apa! Istri kampungmu itu hamil! Kenapa kamu tidak suruh dia meminum obat dulu sebelum melakukan, ibu tidak akan Sudi menerima cucu dari istri kampungmu" ucap Fanda marah.

"Bu... Tapi Tania sen..."ucapan Jordan terpotong oleh suara jatuhnya barang.

Prang!

"Raisya..."ucap Jordan sambil kaget.

Ya dia Raisya yang menjatuhkan barang, dia ke kantor berniat untuk membawa makanan dan sesudah di kantor dia malah mendengar semua percakapan antara Jordan dan ibu mertuanya dan semua itu membuat hatinya sakit tanpa bisa ia tahan air matanya pun jatuh begitu saja,Raisya pun berlari meninggalkan ruang Jordan sambil menangis tanpa menghiraukan Jordan terus mengejarnya dan memanggilnya Raisya pun memberhentikan taksi dan langsung masuk ke dalam taksi di dalam taksi Raisya menangis mendengar ucapan ibu mertuanya yang selalu terngiang-giang.

"Hiks!hiks!kenapa ibu sebegitu bencinya sama aku hiks!"Lirih Raisya sambil memegang perutnya tiba-tiba saja hp Raisya berdering dan tertera nama.

Om Jordan calling...

Dan Raisya pun langsung mengangkat telponnya.

"Assalamu'alaikum om"salam Raisya.

"_____"

"Iyah om..."ucap Raisya di akhir telpon.

Beberapa menit kemudian Raisya pun sampai di rumah dan langsung menuju ke kamar dan menuju balkon untuk menenangkan pikirannya tiba-tiba saja pintu kamar terbuka menampilkan seseorang.

"Maafkan saya..." Ucap Jordan kepada Raisya yang ada di depannya.

"Om tidak salah yang salah itu emang saya om yang masuk ke keluarga om..."lirih Raisya.

"Maafkan ucapan ibu saya..."Ujar Jordan.

Tiba-tiba saja Raisya meringis sambil memegang perutnya.

"Om!perut saya sakit hiks!"ucap Raisya sambil memegang perutnya dan tidak lama itu Raisya kehilangan kesadarannya

Dan Jordan pun langsung menangkap Raisya dan membopongnya menuju kasur dan langsung menelpon dokter.








Bersambung...

Majalengka, 17 Januari 2021

Istriku Sahabat AnakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang