Chapter 2

13 2 0
                                    

Kaori Harus Bertindak Sesuatu, Nyawa Para Warga Desa Berada Dalam Bahaya, Sementara Para Prajurit Itu Sudah Bergerak, Ia Terus Berfikir Apa Yang Harus Ia Lakukan Saat Ini Juga.

Sementara Rasa Takut Menghantuinya Seakan Menelannya Dalam Kegelapan Berselimut Keputus Asaan.

Saat Kaori Menengok Kembali, Mereka Sudah Tidak Di Sana.

- Ah, Sial.

Ia Meraih Samurainya Dan Berlari Pergi Menuruni Bukit Itu, Matahari Mulai Bergerak Turun, Sebentar Lagi Malam Akan Tiba. Kaori Berlari Dengan Buru-buru Melewati Pohon-pohon Tinggi Menjulang Dengan Tanah Penuh Salju .

Nafasnya Terengah-engah Mencoba Agar Bisa Sampai Lebih Dulu Dari Mereka, Hingga Kata-kata Gurunya Teringat Dalam Benaknya.

" Ketakutan Hanya Akan Menghambat, Buat Pilihan Tanpa Ada  Penyesalan "

Ketakutan Itu Mulai Menghilang Perlahan, Terganti Oleh Keberanian Yang Mulai Muncul Dari Api Kecil Di Hatinya.

Ia Mengeluarkan Pedang Pemberian Gurunya, Pedang Yang Selalu Di Tempa Ulang Setelah Membunuh 100 Nyawa.

Ia Mengeluarkan Pedang Pemberian Gurunya, Pedang Yang Selalu Di Tempa Ulang Setelah Membunuh 100 Nyawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Aku Harus Bisa Melakukannya. Katanya Memperkuat Dirinya.

Selama Ini, Pedang Itu Hanya Kaori Gunakan Saat Melawan Orc Atau Hewan Buas Di Hutan Saat Situasi Genting, Walaupun pedang Ini Sudah Membunuh 100 Nyawa, Tapi Kaori Sang Penerus Pedang Itu Belum Pernah Sekalipun Mengarahkan Pedang Itu Kepada Manusia.

Sementara Di Desa Mordic

Saat Para Warga Melakukan Pekerjaan Mereka Seperti Biasa, Mengambil Air Di Subuh, Membelah Balok Kayu, Memandikan Kuda Dan Memasak Bubur Untuk Makan Malam Di Udara Dingin Ini.

Hingga Seorang Pemuda Melihat Dari Kejauhan Seorang Jendral Penunggang Kuda Hitam Dengan Prajurit Zirah Hitam Yang Berdiri Di Belakangnya, Keluar Dari Hutan Dekat Desa.

Hingga Seorang Pemuda Melihat Dari Kejauhan Seorang Jendral Penunggang Kuda Hitam Dengan Prajurit Zirah Hitam Yang Berdiri Di Belakangnya, Keluar Dari Hutan Dekat Desa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


- Sambut Prajurit Kerajaan !!! Teriak Orang-orang Dan Mereka Bungkuk Serentak Sebagai Rasa Hormat Kedatangan Prajurit Kerajaan.

Mereka Mengira Pasukan Itu Adalah Pasukan Dari Ibukota Niplehim, Akan Tetapi Dugaan Mereka Salah.

GOZENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang