Ugly girl dominate the sky! Di Zun go away!

63

Mengapa kamu tidak melepas topinya dan menunjukkannya padaku? Aku akan punya cara untuk menyelamatkanmu."

Chen Feng tiba-tiba berdiri.

Dengan pembukaan ini, Mu Xin memperhatikan Chen Feng yang sedang beristirahat di pohon.

Dia masih compang-camping, wajahnya kotor, mulutnya di rerumputan, dan dia menatap dengan rasa ingin tahu ke topinya, ingin melihat wajahnya melalui topinya.

Wajah Mu Xin pucat, dia mengencangkan tinjunya, dan tertawa pelan: "Apakah kamu benar-benar punya cara untuk menyelamatkanku?"

Mu Xiao melirik Chen Feng, bisakah dia menyelamatkan? Racun yang dimurnikannya ditempatkan di Wumingzhuang, dan tidak ada yang bisa menyelesaikannya.

"Coba saya lihat, saya tahu apakah saya bisa menyimpannya. Saya memiliki pil yang tak terhitung jumlahnya di tubuh saya, dan selalu ada satu yang bisa menyelamatkan Anda." Chen Feng mengulurkan kelima jarinya, dan di ibu jarinya ada cincin penyimpanan dengan lingkaran cahaya biru tua.

Mu Xin bergerak di dalam hatinya, baru saja akan melepas topinya, tetapi menemukan bahwa ada banyak orang di sekitar, dia sendiri membawa selusin orang bersamanya, dan dia menegaskan lagi, "Bisakah kamu benar-benar menyelamatkanku?"

Chen Feng terkekeh, "Coba saya lihat."

Melihat wajah tersenyum Chen Feng, wajah Mu Xin tenggelam, dia tidak bisa menyelamatkannya sama sekali! Saya ingin melihat betapa jeleknya wajahnya! Dia dengan cepat melangkah mundur dan menatap Mu Xiao lagi.

"Kakak, tidak peduli apa, kamu adalah adikku."

Mu Xiao menganggapnya lucu, apakah Mu Xin memperlakukannya sebagai orang idiot? Mengatakan beberapa hal baik itu seperti menutupi perdamaian? Orang yang berani menendang pantatnya masih menginginkan kehidupan yang baik?

“Apakah aku benar-benar membutuhkan setengah tahun untuk menjadi lebih baik?” Mu Xin diam-diam menatap Ye Coco, dan dia harus mendapatkan penawarnya dengan mengendalikan Ye Coco. Mu Xiao hanya sia-sia, racunnya harus dimurnikan oleh Ye Keke, apakah Mu Xiao benar-benar berpikir dia tidak bisa menahannya? Sekarang ada banyak orang di sekitar, dia hanya melakukan sebuah adegan.

"Mungkin satu tahun, dua tahun, tiga tahun ..." Mu Xiao mengangkat bahu, kesal karena dia tidak bisa membayar nyawanya.

Mu Xin sangat marah sehingga dia hampir tidak bisa menahan diri untuk segera membunuh Mu Xiao, mencibir di dalam hatinya, dan cepat atau lambat dia akan membunuhmu! "Jika penampilanku dihancurkan untuk membuatmu bahagia, maka aku juga bisa menjadi jelek selama sisa hidupku."

Mata Mu Xiao berbinar, berubah amarah?

"Orang suci itu sangat baik!"

"Dia cantik dan baik hati, dia masih jenius! Apakah kamu ingin menjadi begitu menawan!"

"Wanita suci, meskipun kamu cacat, kamu akan menjadi wanita jelek sepanjang hidupmu, tapi kamu juga wanita cantik! Tidak seperti seseorang."

Mata dingin Mu Xiao menyapu orang-orang, tanpa sadar menyebar, dan langsung mengejutkan hati semua orang.

Semua orang tiba-tiba merasa kedinginan, kesurupan, dan sedikit ketakutan berkeliaran di sekitar anggota badan.

apa yang terjadi?

Bagaimana perasaan mereka seperti membunuh?

Ekspresi Mu Xin juga berubah, apakah ada orang yang kuat di dekatnya?

Hati Ye Keke kaget dan menatap, ini nona muda! Jika wanita itu menyingkirkan kesenangannya, orang-orang ini akan menjadi semut di panci panas! Dia mengagumi Nona.

Rerumputan di mulut Chen Feng jatuh, menyipit, ada yang kuat?

“Saudaraku, kenapa aku merasa kedinginan? Apakah ada orang yang kuat di dekat sini?” Qin Jiayue memeluk lengannya dan melihat sekeliling dengan gugup.

Qin Haokun mengangguk dan melihat sekeliling dengan hormat, diam-diam mengaguminya. Kapan dia bisa menghalangi orang yang berjarak seratus meter dari orang yang belum pernah muncul sebelumnya?

"Sepupu ..." Qin Jiayue mendorong Mu Xiao seolah dia ketakutan. Bagaimana perasaannya bahwa sepupunya begitu ketakutan? Tanpa ekspresi!

Mu Xiao Chouyan tersenyum cemerlang, dan sudut bibirnya melengkung, "Hah?"

itu kabel!

Nafas yang membuat orang begitu ketakutan sampai mati rasa tidak ada! Qin Jiayue berkedip dan melepaskan tangan yang mengepalkan lengannya, "Yang kuat sudah pergi?"