Suzy celingak-celinguk mencari orang yang mengiriminya pesan tadi. Berharap pengirim pesan itu tidak main-main.
"Suzy-ah~"
Seseorang memanggil Suzy dari belakang. Suzy memutar tubuhnya ke belakang dan betapa terkejutnya dia ketika mengetahui siapa yang memanggilnya barusan.
Jung Soojung. Gadis itu yang memanggilnya. Soojung mendekati Suzy. Semakin Soojung mendekati Suzy, Suzy juga terus berjalan mundur.
"Suzy-ah, maafkan aku, aku mohon dengar penjelasan aku dulu.." lirih Soojung.
Suzy menggeleng kuat. Ia tak bisa menahan tangisnya dan berlari meninggalkan Suzy. Tangisnya pecah. Saat ia berlari, ia merasakan tangan hangat seseorang menahannya. "Lepaskan aku.. Aku tak bisa memaafkanmu Soojung-ah," Suzy terisak.
Orang itu membawa Suzy dalam pelukannya. Suzy tersadar kalau bukan Soojung yang menahan tangannya tadi. Suzy mendorong orang itu agar melepas pelukannya.
"M.. Myungsoo?" ucap Suzy setelah melihat wajah Myungsoo. Myungsoo tersenyum. "Apa kau yang mengirimkanku pesan tadi? yang menyuruhku datang ke sini?" Myungsoo kembali mengangguk dan tersenyum. "...biar aku tebak, kau menyuruhku kesini agar aku bisa bertemu dengan gadis itu, kan?" Suzy melipat kedua tangannya di dada.
Myungsoo tersenyum bangga. "Kau benar! Ternyata kau pintar juga Bae Suzy"
"ah, sekarang aku tau darimana kau tau nama kecilku itu. Baiklah, Aku akan memaafkanmu kali ini, tapi jangan pernah memanggilku dengan nama itu lagi."
Suzy berlalu pergi meninggalkan Myungsoo. Myungsoo mengejar Suzy. Ia kembali menarik Suzy dalam dekapannya. Ia membawa tubuh Suzy membelakangi tembok, ia mengunci tubuh Suzy sehingga ia tidak bisa kabur ke mana-mana lagi.
"Apa yang kau lakukan?" teriak Suzy.
"kenapa kau berubah seperti ini?" Myungsoo membuka kacamata Suzy dan menarik ikat rambut yang menahan rambut gelombang Suzy.
"Ya! Apa yang kau lakukan." Suzy memberontak. Myungsoo memegang dagu Suzy, sehingga dia mau tidak mau menatap wajah Myungsoo.
"Bae Suzy aku tau kau pasti terluka dengan kejadian itu. Ditambah lagi sehari setelah kejadian itu tepat 3 tahun orang tuamu pergi." Bulir-bulir air mata mengalir dari sudut kelopak mata Suzy. Myungsoo mengecup singkat bibir Suzy. Suzy melotot pada Myungsoo setelah apa yang dilakukannya barusan.
"Soojung telah mengakui perbuatannya itu salah. Dan laki-laki itu, dia meninggal 2 bulan yang lalu karena kecelakaan." Myungsoo menatap Suzy serius. Suzy tersentak kaget mendengar kalau laki-laki yang membuat luka di hatinya meninggal 2 bulan yang lalu.
"Suzy, bisakah aku menutupi lukamu itu? walaupun tidak cepat, aku akan berusaha untuk mengobatinya perlahan tapi pasti dengan cintaku. Bae Suzy aku mohon bukalah hatimu untuk orang lain. Jangan hidup dengan kepura-puraan seperti ini."
"Tapi, kenapa Myungsoo-ssi? aku tak pantas untuk dicintai." Suzy menunduk.
"entahlah, aku juga tak tau kenapa aku bisa mencintaimu. Tapi yang pasti saat pertama kali aku melihatmu dikelas, aku merasa aku sudah punya perasaan padamu, dan ternyata benar. Aku sudah mengujinya. Walaupun kita baru kenal 2 hari, tapi aku merasa kalau kita sudah bertemu dari 10 tahun yang lalu."
"Myungsoo-ssi, sebenarnya aku juga punya perasaan padamu. Setelah semua yang kau lakukan padaku kemarin, aku tidak bisa istirahat dan selalu saja dibayang-bayangi oleh wajahmu. Kau jahat Myungsoo-ssi. Kau membuatku tidak bisa tidur." Jujur Suzy yang masih masih tertunduk. Saat ini pipinya sudah berubah warna menjadi merah.
"kau tenang saja Suzy-ah, mulai malam ini kau akan selalu tidur dengan nyenyak. Jangan khawatir," Myungsoo tersenyum nakal. Myungsoo lalu mengecup bibir Suzy. Dan berbisik di telinganya. "Saranghae Bae Suzy,"
Suzy tersenyum malu mendengar kata-kata yang dikeluarkan Myungsoo. Wajahnya mejadi merah padam karena malu. "Aku juga Myungsoo-ssi."
"Hei! Panggil aku oppa oke?"
Suzy mengangguk. "Aku juga mencintaimu Oppa~""Apa? Aku tidak dengar" ledek Myungsoo. "Aku juga mencintaimu Oppa!!" ucap Suzy sedikit berteriak.
"aku tidak dengar!" ledek Myungsoo lagi. "AKU JUGA MENCINTAINU KIM MYUNGSOO !!!!" ucapnya lagi dengan teriakan.
Myungsoo kembali mencium bibir Suzy. Setelah puas, kedua pasangan ini berpelukan. Erat. Sangat erat. Seakan dunia hanya milik mereka berdua.
'Kejadian' itu memang belum bisa Suzy lupakan seutuhnya. Namun Myungsoo bertekat kalau dia akan mengobati luka yang ada di hati Suzy. Perlahan namun pasti.
Terima Kasih Myungsoo Oppa, 2 hari yang bisa membuat hidupku berubah kembali seperti dulu, batin Suzy.
Bae Suzy, aku akan mengobati lukamu dengan cintaku. Tunggu setiap kejutan yang akan kuberikan setia harinya, oke? Bersiap-siaplah, batin Myungsoo.
The end
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You Love Me?
Teen FictionLubang itu sangat besar kan? Pasti. Bahkan bisa membuatmu menjadi berubah. Kepribadianmu maksudku. Walau pelan, izinkan aku menutupinya. - Kim Myungsoo Entah apa yang ada dipikiranmu hingga kau berbuat seperti ini. Aku bukanlah siapa-siapa bagimu. D...