3

85 17 0
                                    

Suzy kembali dari urusannya bersama Rijin. Raut wajahnya berubah dingin ketika melihat Myungsoo.

"Kenapa dia masih menungguku, bukankah aku sudah menyuruhnya untuk pulang tadi," Suzy mendengus kecil. Ia tak peduli dengan kehadiran Myungsoo dan memilih untuk pulang.

Seperti biasanya, ia berjalan beberapa meter ke depan menuju halte bus. Tak ia sadari Myungsoo sedari tadi mengikutinya. Entah angin apa yang bisa membuat dirinya mau mengikuti seorang gadis angkuh seperti Suzy.

Suzy terus berjalan, ketika hendak sampai di halte, tiba-tiba..

BRUK!

Sebuah kecelakaan antara mobil dan motor terjadi di depannya. Suzy yang trauma dengan suara tabrakan dan teriakan orang-orang yang minta tolong, spontan berteriak histeris.

"Aaaa!!" Suzy spontan membelakangi kecelakaan itu dan jatuh terjongkok sambil menutup telinganya kuat. Myungsoo yang melihat hal itu, buru-buru menghampiri Suzy.

"Kau tak apa?" tanya Myungsoo. Suzy menatap wajah Myungsoo sekilas. Tanpa sadar ia memeluk Myungsoo. Erat. Sangat erat. Bahkan Myungsoo bisa merasakan getaran hebat Suzy yang kini tengah dipeluknya. Bahu Suzy naik turun tak karuan. Suzy menangis di dada bidang milik Myungsoo. Myungsoo membalas pelukan Suzy. Mengelus-elus punggungnya berharap dia bisa tenang.

"Aku takut Myungsoo-ssi. Aku takuuutt~" kata Suzy lirih. Myungsoo yang merasa iba membawa Suzy menjauh dari tempat itu. Ia mendudukkan Suzy disebuah bangku yang memang disediakan disepanjang jalan di kota Seoul.

Myungsoo masih terus mengelus punggung Suzy. Dia belum juga tenang walau sudah 20 menit mereka berpelukan seperti ini. Akhirnya Myungsoo membuka mulutnya.

"Kau tak apa?" tanyanya lagi. Suzy melepas pelukannya dari Myungsoo. Terlihat jelas kantung mata Suzy yang membengkak akibat menangis terlalu lama. Suzy melepas kacamatanya dan mengelap sisa air mata yang masih mengalir di pipinya.
"Kau benar tidak apa-apa?" tanya Myungsoo memastikan lagi.

Suzy mengangguk lemah. Myungsoo menatap Suzy nanar. Sebenarnya ia penasaran kenapa saat melihat kecelakaan itu Suzy langsung berteriak histeris.

"Sebenarnya ada apa? Kenapa saat melihat kecelakaan itu kau langsung berteriak histeris dan menjadi seperti ini?" tanya Myungsoo hati-hati. Suzy menatap Myungsoo lama. Entah apa yang dicarinya.

"Kalau tidak ingin cerita juga tidak apa-apa. Kalau kau sudah baikan, biar aku antar kau pulang," tambah Myungsoo lagi.

"Eomma.. Appa.." lirih Suzy.
Myungsoo kembali memandang Suzy. Menunggu kalimat selanjutnya dari bibir mungil Suzy.

Flashback

"Appa, eomma. Ayo, kita harus pergi sekarang juga. Aku ingin segera bertemu dengan nenek," kata seorang gadis kecil bersemangat.

"ne Sooji-ah, kita akan berangkat sebentar lagi. Kalau mau cepat, cepat bantu eomma menutup tempat makanan kita."

"Eomma, jangan panggil aku sooji, panggi aku Suzy..." Rengek gadis yang bernama Suzy tersebut. "Baiklah aku akan membantu eomma!"

"Aigoo~ Rupanya anak appa sudah tidak sabar bertemu dengan neneknya," Ledek appa Suzy.

"Appa, eomma, ayo semuanya kan sudah beres. Aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan nenek." Suzy kembali merengek pada appa dan eommanya.

"Oke, ayo kita berangkat!" seru appa Suzy bersemangat.

Suzy, segera berlari menuju mobil dan langsung saja masuk ke dalam mobil. Sementara appa Suzy memasukkan barang-barang yang akan mereka bawa ke dalam bagasi yang dibantu oleh eomma Suzy.

Why You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang