©Sweettdevills, 2O21
sweettdevillsAku, Han Gi dan Han Yu berencana untuk pergi jalan-jalan ke sebuah mall sepulang sekolah. Aku juga sudah meminta izin pada ibu, dan ibu menitip padaku untuk membeli kabel charge.
Kadang aku sangat bingung, ibu sudah beberapa kali mengganti kabel charge, dan saat ku coba semuanya masih bagus dan masih bisa terpakai. Tapi kata ibu, kabel charge yang dia pakai dalam beberapa hari tidak akan bagus lagi.
Aneh.
Aku sudah bersiap untuk menunggu Si kembar di luar kelas, tapi panggilan alamku lebih dulu datang, mengharuskanku untuk pergi ke toilet lebih dulu. Aku berjalan keluar kelas setelah memberitahu Si kembar bahwa aku akan ke toilet.
Untung saja toilet sedang tidak ramai, biasanya akan sangat ramai. Tau sendirikan? Anak-anak sekolah selalu memerhatikan penampilan mereka, tak jarang juga aku menemukan tissue yang sedikit bercampur dengan warna merah ataupun merah muda, yah, pewarna bibir di tempat sampah.
Aku sendiri tidak pernah mempermasalahkan penampilanku, jika barang yang kugunakan membuatku nyaman, maka itu yang akan ku pakai. Bukan barang yang tidak berguna, memboros yang membuatku tidak nyaman.
Setelah membasuh wajahku, aku mengambil tissue dan membuka pintu. Aku sedikit terkejut, Juyeon benar-benar berlaku seperti seorang penguntit, dia mengikutiku dimana pun aku berada, seperti sekarang.
Aku menutup pintu toilet dengan mataku yang mengarah padanya. "Mau apa lagi kau?"
Juyeon tidak menjawabku melainkan dia mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya. Setelah melihat beberapa pesan yang masuk di layar pop-up, Juyeon kembali menatapku.
"Kau mau pergi?" Aku mengangguk.
"Dengan si kembar? Kemana?" Aku tidak bisa menebak berapa kali dia akan bertanya suatu hal padaku.
"Bukan urusanmu, minggir." Juyeon menahanku yang ingin beranjak dari depan pintu, dia memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana lalu mengangkat dagu angkuh.
"Aku ikut."
Aku menatapnya tajam, apa-apaan? Kami berencana untuk pergi hanya bertiga, bukan berempat dengan si berandal menyebalkan ini. Aku mendengus tidak percaya dan bersiap untuk mengeluarkan kata-kata protes.
"Hei, dari kami bertiga tidak ada yang--"
Seol Min-eommonim :
Juyeon-sshi, sepulang putriku akan pergi bersama teman-temannya, bisakah aku menitipnya padamu? Saat dia pulang nanti, dirumah tidak akam ada orang, aku akan pergi ke pernikahan bersama suamiku dan Hoo Jun ada kegiatan les, jadi aku meminta tolong untuk menjaganyaLee Juyeon :
Ya, eommonim. Aku akan menjaga Hae Eun, tenang sajaAku merampas ponsel miliknya saat membaca pesan dari ibu yang dia perlihatkan padaku. Aku membaca ulang pesan tersebut, memastikan bahwa mataku tidak benar-benar salah baca atau pun lihat.
"Hei, sejak kapan kau mempunyai nomor ponsel ibuku?!" Aku benar-benar tidak percaya jika Juyeon harus menjagaku, aku bukan anak kecil lagi tahu!
Juyeon mengangkat bahunya acuh seolah tidak peduli dengan kekesalanku padanya barusan. "Kemarin malam, saat kau masih di kamar, ibumu memberikan nomor ponselnya padaku. Datipada menolak, jadi aku menerimanya saja." Segampang itu?
Apakah ibu tidak tahu jika memberikan nomor ponsel pada sembarang orang yang tidak di kenal adalah hal yang sangat berbahaya?! Aku tidak habis pikir, bisa-bisanya ibu memberikan nomor ponselnya pada Juyeon hanya karena terpana dengan ketampanan manusia menyebalkan yang satu ini.
Lebih terkejutnya lagi saat Juyeon menjawabnya dengan sangat-sangat sopan, terlihat seperti tidak ada beban dan kalimat yang terpikirkan untuk di sampaikan dan menjawab. Aku mematikan layar ponselnya, mengembalikannya pada sang pemilik secara kasar.
"Terserah kau."
————— -ˋˏ BABY FACE ˎˊ- —————
Yah bagus, aku merasa sedikit tidak nyaman saat harus di jaga oleh Juyeon dari jarak jauh. Niatku untuk ikut bersama Si kembar karena ingin membuat moodku baik malah menjadi labil seperti ini.
Aku sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan apakah Juyeon masih menjagaku ataukah dia sudah pergi melesat hilang bersama kedua sahabat karibnya. Juyeon juga mengajak Hyunjae dan Hankyeon untuk ikut bersamanya, katanya ia tidak ingin terlihat jomblo karena jarus mengawasiku sendiri.
Han Gi dan Han Yu juga sebenarnya sudah tahu bahwa Juyeon mengikutiku, tapi mereka tidak tahu bahwa Juyeon mengikutiku karena suruhan ibuku. Ah, lebih tepatnya, amanah mungkin?
Kami bertiga beralih masuk ke salah satu toko stationery yang sangat lucu di kalangan para anak muda. Aku saja sampai tersenyum kesenangan melihat semua aksesoris yang ada di toko ini.
Aku sempat kembali melirik belakangku, lihat? Bahkan Lee Juyeon yang notabenenya adalah seorang berandal sekolah dan badboy pun juga ikut masuk ke dalam toko aesthetic dan lengkap ini.
Aku menggelengkan kepalaku melihat dia melihat beberapa barang, tak jarang juga dia mencoba menyentuh beberapa sticky notes berbentuk dan sangat lucu. Wajahnya terlihat sangat bingung, yang entah kenapa itu malah terlihat lucu di mataku.
Baiklah, Yoon Hae Eun, sadarlah.
Aku kembali mengangkat kakiku menuju salah satu rak, mataku tak sengaja menangkap salah satu box yang berisi banyak kabel charge. Syukurlah, setidaknya aku tidak harus kembali berjalan jauh-jauh untuk pergi ke toko khusus peralatan kabel.
Aku tidak tahu ibu menyukai warna apa, jadi aku mengambil kabel tersebut dengan warna favoriteku saja, warna ungu.
Aku mengambil kabel tersebut, aku berdiri di depan kasir, mengantre untuk membayar. Toko ini lumayan ramai, aku saja hampir menabrak beberapa orang di dalam sini.
Setelahnya, aku hendak menyusul Si kembar yang ternyata sudah selesai. Tapi Juyeon lebih dulu berdiri di hadapanku, dengan wajah memelasnya.
"Ayo pulang, aku lapar."
—————tbc
©Sweettdevills, 2O21࿐ྂ
sweettdevills
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Face [✓]
Fanfiction❝Jangan mudah tertipu dengan wajah baby face gadis itu, kalau kau tidak tahu sebenarnya yang di dalam.❞ ❝Tapi tetap saja, gadis dengan wajah baby face itu milikku. Dia hanya milikku.❞ ©sweettdevills x ©theboyzstate