- - BF┊2࿐ྂ

310 45 0
                                    

©Sweettdevills, 2O21
sweettdevills

"Hm, Hae Eun kau ingin berkeliling? Maksudku-- apa kau ingin melihat bagian lain sekolah?" Aku memikirkan tawaran Han Gi sambil merapikan buku-bukuku. Berkeliling sekolah, sepertinya menyenangkan.

Aku mengangguk pada Han Gi dengan senyum. "Tidak buruk." Jawabku, Han Gi tersenyum kemudian berdiri dari duduknya sambil memegang pergelangan tanganku.

Aku berdiri dari duduknya, dan kami berdua menghampiri Han Yu yang masih menata buku-bukunya di atas meja. "Kalian ingin pergi?" Aku dan Han Gi mengangguk serentak.

Han Yu tersenyum lalu ikut berdiri bersama kami. Kemudian kami berdua berjalan bersama menuju tempat pertama, halaman sekolah.

————— -ˋˏ BABY FACE ˎˊ- —————

"Ini adalah taman sekolah depan, biasa di pagi hari anak-anak lainnya akan duduk di sini." Jelas Han Gi, yah, taman depan memang sangat cocok untuk menikmati pemandangan. Apalagi banyak pohon rindang yang tumbuh.

"Kau bisa memintaku menemanimu kalau kau ingin kesini." Aku mengangguk menanggapi ucapan Han Yu. Aku rasa aku bisa berteman dekat dengan mereka berdua.

"Oh, sudah waktunya makan siang. Ayo ke kantin." Han Gi dan Han Yu langsung menarik kedua lenganku menuju kantin. Kelas kami memang lebih dulu keluar, jadi masih ada sedikit waktu untuk bersantai sebelum makan.

Sesampainya di kantin, suasananya sangat ramai. Aku harus beradaptasi dengan lingkungan baruku dulu, aku tidak terlalu menyukai keramaian masalahnya.

Aku dan Si kembar mengambil nampan dan meng-antre bersama. Omongan-omongan siswa di belakangku membuatku ingin selalu melemparinya dengan piring jika bisa. Setelah mengambil makanan, aku dan Si kembar menempati kursi tepat di tengah-tengah.

Aku tidak suka menjadi pusat perhatian, tapi aku juga tidak mau memberi kesan pertama dengan buruk untuk anak-anak disini.

Aku mengambil sumpit saja rasanya sangat gugup, Han Gi yang melihatku menatapku bingung sekaligus sedikit khawatir. "Hae Eun, kau tidak apa-apa?"

Aku mengangkat kepalaku menjadi menatapnya, lalu menggeleng dan tersenyum canggung. "Aku tidak apa-apa, ayo makan." Ucapku berusaha mengalihkan perhatian.

Untungnya Han Gi dan Han Yu teralihkan, aku pun mulai memasukkan satu sendok makanan ke dalam mulutku. Menu yang special di hari pertama, sangat mengagumkan.

Brak!

Netraku teralihkan ke arah kursi kantin yang baru saja jatuh. Tidak, tidak mungkin kursi itu jatuh sendiri. Pasti ada yang tidak sengaja atau memang sengaja menjatuhkannya kan?

Sebuah bola basket berhenti tepat di bawah kakiku, aku mengambil bola basket itu dan melihat siapa yang melemparnya. Lagi-lagi aku menghela nafas, dia lagi.

Lee Juyeon yang di maksud Han Gi mendekat ke arahku, menarik kursi di sebelahku dan mendudukkan dirinya disana. Dia tersenyum padaku, membuat suasana kantin menjadi tegang.

Aku hanya menatapnya dengan raut datar tapi sedikit menampilkan rasa bingung. Apa maunya?

Aku melirik Hoo Jun yang barusaja masuk ke dalam kantin, Hoo Jun terkejut dan menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Matanya juga melirik ke arah Juyeon, dan aku.

"K-kau? Mau apa?"

Juyeon merubah posisi duduknya menjadi menghadapku dan menatapku kembali dengan senyum. Apa dia gila? Kenapa dia terus tersenyum?

"Tidak ada, hanya ingin melihatmu makan dengan baik."

Seisi kantin langsung menyerbuku dengan berbagai suara setelah mendengar ucapan Juyeon. Bahkan Han Gi dan Han Yu tampak sangat terkejut, mereka berdua menatapku dengan tatapan terkejut. Aku hanya mengangkat bahu membalasnya.

Aku merapatkan mataku dan menunduk saat suara-suara mereka semakin membesar, ah aku benci ini. Daripada aku terus menjadi bahan objek orang-orang di kantin, lebih baik aku melanjutkan makananku.

"Nampanmu bisa jatuh kalau terlalu di ujung." Lee Juyeon ini-!! Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, di hari pertamaku masuk, kenapa aku harus bertemu dengan orang sepertinya sih?!

————— -ˋˏ BABY FACE ˎˊ- —————

"Hae Eun, kau dekat dengan Juyeon?" Tanya Han Gi, aku dan si kembar langsung memutuskan untuk pergi dari kantin saja. Lagi pula kepalaku rasanya ingin meledak mendengar ledekan semua orang.

Aku menggeleng mantap dengan tatapan kesal lurus ke depan. "Berandal itu, kenapa dia jadi SKSD denganku sih?!" Gumamku geram.

Han Yu yang berdiri di depan kami berdua menepuk bahuku pelan. "Sabar saja, Juyeon memang begitu." Ucapnya. Aku menghela nafas kesal dan menaruh kedua tanganku di atas meja.

"Tapi, ini adalah hal yang sangat bersejarah." Celetuk salah satu teman kelas baruku, saat kulirik nametag-nya dia bernama Han Jie Sol. Dati yang ku dengar di kelas ini, Jie Sol selalu menyebarkan kabar baru yang bahkan belum di ketahui kebenarannya.

"Hal bersejarah apa maksudmu?!" Han Gi yang sepertinya tidak terima memukul kepala Jie Sol menggunakan buku biologinya, oh buku itu sangat tebal.

"M-maksudku, Juyeon baru kali pertama melakukan ini pada seorang siswi di sekolah kita!"

Han Gi dan Han Yu tampak berpikir dengan kalimat lontaran Jie Sol. Kemudian mengangguk setuju, Si kembar dan Han Jie Sol memang tidak ada bedanya. "Benar juga, Juyeon memang baru kali pertama melakukan hal seperti itu, apalagi denganmu yang notabenenya adalah anak baru." Jelas Han Yu.

"Lalu?"

"Apakah Juyeon akan merisakmu? Ah tidak-tidak, apa Juyeon menyukaimu?" Hei! Pertanyaan macam apa ini?

Tidak mungkin berandal itu menyukaiku kan? Secara saja aku baru pertama kali masuk di sekolah ini, dan aku pun juga tidak tahu sifat asli laki-laki itu seperti apa. Yang ku dengar hanyalah Juyeon itu sangat badboy, suka membolos dan juga sangat disukai gadis-gadis disini.

Yah, kuakui paras menyebalkannya itu memang tampan.

Tapi di mataku dia tidak luput dari seorang berandal menyebalkan, baru pertama kali bertemu saja sikapnya padaku sudah seperti ini, lalu akan bagaimana ke depannya? Ditambah lagi aku dan dia berada dalam kelas yang sama.

Memikirkannya saja membuatku gila!

Jangan sampai hal itu terjadi, kalau sampai terjadi aku tidak akan tahu bagaimana kelanjutan hidupku di sekolah ini. Juyeon pasti memiliki banyak penggemar disini, auranya yang begitu kuat mampu menarik banyak mata.

Sampai ke adik kelas? Mungkin saja.

Aku mengangkat kepalaku saat Jie Sol menepuk pundakku dan seseorang berdiri tepat di depan mejaku. Aku menatap Juyeon bingung, baru saja aku memikirkannya.

Dia memberiku tangannya yang berisikan susu kotak rasa pisang, itu kesukaanku sekali!

"Untukmu."




—————tbc
©Sweettdevills, 2O2O࿐ྂ
sweettdevills

Baby Face [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang