Larik-larik cahaya menyentuh lembut wajah hangatmu
Simpul senyummu mengalahkan ketenangan embun pagi
Yang menguar bagai aroma lavender membelai hutan belantara
Langka, dan satu-satunya
Seistimewa itu
Di bola matamu juga mengalir telaga surgawi
Mendamaikan jiwa-jiwa yang berkelumit resah dalam sunyi
Tutur katamu begitu indah
Dalam peradaban miliaran suara manusia yang pernah ada
Kau tahu,
Segudang diksi kutenun tiap hari dalam lembaran-lembaran kerinduan
Ingin kupamerkan sesabar apa aku menunggu untuk pertemuan ini
Pertemuan yang telah Tuhan atur tepat waktu
Sebelum semetsa menyapa kita tanpa nama
Aku tidak akan menanyakan bagaimana kamu sampai di titik ini
Seberapa putus asanya kamu ingin berhenti berkelana
Seberapa kuatnya kamu bertahan dalam gemuruh emosi pasrah
Karena pertemuan ini begitu berharga
Bagi kita yang pernah diuji labirin takdir
Terima kasih telah berjuang
Menemukan tulang rusukmu, yang kubawa pergi
- ANN -
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRAMAWA (Antologi Puisi)
RomansIni jejak tentang kita dalam dimensi hitam bercampur putih. Kutulis dari uap kopi pagi yang menyegarkan hingga senja berpamitan. Selamat saling terjebak kenangan. Catatan: 🌼 Update puisi setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. 🌼 Kuselipkan video m...