Hanyoung High School , 2009.
Tiga orang gadis muda terlihat antusias seraya berusaha membelah kerumunan yang terlihat memenuhi papan mading, berbagai ekspresi tercetak jelas disana, lengkap dari kecewa hingga bahagia.
Pasalnya, lembaran-lembaran kertas putih bertinta hitam itu menjadi harapan awal langkah mereka selanjutnya.
"Aduh, misi dong, gantian!" pekik Rosie pada gerombolan siswa yang enggan bergeser.
Dengan risih gerombolan siswa itu menoleh pada Rosie, tapi begitu melihat di belakangnya ada sosok Lisa, si atlet taekwondo sekolah, mereka memilih mengalah saja.
"Nah, gitu kek dari tadi." celetuk Rosie kemudian menarik Irene dan Lisa persis ke depan mading.
Setelahnya ketiga gadis itu terlihat sibuk merunut nama demi nama yang rasanya di cetak terlalu kecil untuk memudahkan mereka mencari dimana nama mereka berada.
"Ro-seanne Park, nama lo disini Rosie."
"Nih nama lo nih, Rene! Gila lo tiga besar sama Taehyung! Ga herann." pekik Rosie.
"Mana? Mana?"
"Lalisa...Lalisa...Lalisa..."
Lisa mulai was-was, dimana namanya?
Rosie menghentikan jari lentik nya di salah satu deretan atas, setelahnya jantung Lisa terasa mau loncat begitu mendengar kata itu dengan jelas dari mulut sahabatnya
"Lisa! nilai lo masuk sepuluh besar! Lis! Nomer sepuluh, Lis!" ucap Rosie dengan mulut terbuka lebar dan mata nya yang melotot kaget, persis kayak abis liat setan.
Lisa mengernyit tidak percaya "Hah? No way."
Sementara Irene tersenyum senang dan memeluk erat sahabatnya itu "Nggak sia-sia tiap weekend gue ke rumah lo, Lis. Ah, bangga bangett!"
10. Lalisa Lee
Lisa terpekik senang begitu melihat sendiri namanya terpampang di deretan sepuluh besar nilai kelulusan, nggak nyangka sekaligus bangga pada dirinya sendiri. Pada akhirnya usaha memang selalu membuahkan hasil.
Mereka bertiga pun mengulur sebuah pelukkan erat dan tersenyum bahagia seraya melompat-lompat kecil.
"Luuuuluuuussssssss!!!!!!!" teriak ketiganya begitu bahagia, nggak peduli lagi sama sekitarnya yang memandang risih pada suara cempreng ketiga gadis itu.
Sementara di sisi lain, di ujung koridor sana, Taehyung tersenyum tipis seraya menurunkan kamera nya setelah sebelumnya iseng menangkap momen paling bahagia dari gadis di ujung sana.
"Kita harus rayain ini. Nanti malem makan-makan di rumah gue ya!" ujar Rosie tersenyum lebar.
Lisa ngangguk-ngangguk dengan senyum manis nya "Kalo gratis gue nggak bisa nolak, pamali kalo kata mama."
"Eum, Lis." nampak memelankan suaranya, Irene menatap Lisa antusias.
Lisa memandang Irene heran "Kenapa sih bisik bisik?"
Sementara Rosie celingukan "Mau gibahin siapa, sih?"
Irene tersenyum usil "Lo nggak liat? Kayaknya lo harus temuin Taehyung deh, Lis."
Kok tiba-tiba jadi ngomongin Taehyung? batin Lisa.
"M-maksudnya?"
"Mulai deh lemotnya! Tadi gue nggak sengaja liat Taehyung lagi natap kesini, ke arah kita!" bisik Irene seraya mengarahkan pandangannya ke satu sudut dimana Taehyung masih berdiri, terlihat sibuk memeriksa hasil foto di layar kamera nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Attorney
Fanfiction"Saya butuh kamu untuk dua hal. -- Pertama, untuk tangani kasus perceraian saya dan --Kedua, pastikan mantan istri saya nggak dapat sepeser pun harta saya. Bisa?" Lisa menghela nafas berat, kalau saja bukan karena firma hukum nya yang terancam di de...