Setelah melewati atmosfer bumi, tubuh kami terasa lebih ringan. karna disini sudah tidak ada Gravitasi seperti di bumi.
Aku sangat senang sekali berada di kapal Space Transportation System (STS) . Bumi seolah sedang tidak terjadi apa apa jika dilihat dari atas.
" Hai alena." sapa astronout Rigel, dia kapten di sini.
" oh.. h-hai kapten " jawab ku dengan suara terbata-bata
" Rigel. kau cukup panggil aku Rigel. "
" Baik kapt- eh, maksud ku Rigel. " jawab ku kikuk, Astronout Rigel hanya tersenyum.
" Kau sedang apa alen?. " tanya Astronout Rigel.
" Aku sedang melihat Bulan dan Bumi, yang ternyata nampak besar dari yang aku kira sebelum nya." jawab ku.
" Kamu jangan terpana dengan hal ini dulu, masih banyak planet indah yang akan kita lewati, termasuk rumah ke dua kita, yaitu mars. " balas Astronut Rigel.
" Apakah kita akan singgah di mars? " Tanyaku ke Astronout Rigel.
" Sepertinya tidak, karna bahan bakar kita cukup untuk ke Planet yang menjadi tujuan kita. " jawab nya. Aku hanya mengangguk.
Beberapa menit kedepannya kami diam dengan pikiran masing-masing. sambil melihat pemandangan diluar sana.
" Sudah waktunya makan, ayo kita ke ruang makan. " Belum sempat aku jawab Astronout Rigel sudah menarik ku, menuju ke ruang makan.
Ternyata sangat sulit, Berjalan tanpa gravitasi, karena kita dibuat melayang di udara.
Ah, untung saja ada Astronout Rigel yang membantuku untuk berjalan. Batin ku.
Setelah sampai, aku langsung mengambil makanan ku yang di bagikan oleh assisten kapten, yang tak lain adalah Astronout Eric. Kami di bagi satu per satu biar mendapat jatah yang sama agar persediaan bisa terjaga dan kami tidak akan kehabisan makanan ketika sampai ke planet baru tersebut. Ternyata makanan disini tidak ada makanan cair karna ditakutkan sulit untuk memakannya, aku pun minum minuman yang sudah di buat padat.
Setelah selesai makan, aku langsung kembali ke kursi untuk melihat planet ke dua, yaitu mars. Planet Mars sekarang sudah sangat hijau dibanding kan sebelum di tinggali manusia.
" Alen, Kau sedang apa? " tanya alicia, Dia teman baruku di sini.
" oh hai, cia " jawab ku terkejut. bagaimana tidak, alicia tiba-tiba duduk di samping ku, tanpa bilang permisi.
" Aku merasa iri melihat mars, padahal Bumi dulu nya hijau. Tetapi di hancurkan begitu saja oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. mereka merusak dengan membangun pabrik-pabrik, menggunduli hutan-hutan yang menjadi sumber kehidupan, Dan memburu binatang yang di lindungi. Namun ketika sekarang Bumi sudah hancur, Mereka malah membuat tempat tinggal baru, Bukannya malah memperbaiki bumi sedia kala. " sambung alena.
" Ya, kau benar alena. seharus nya manusia memperbaiki nya, bukan malah sibuk mencari Planet baru dan meninggalkan Bumi begitu saja." jawab alicia.
Setelah nya Hening. Tidak ada yang mau membuka suara baik Alena maupun Alicia.
h-heyow!
*Fyi, ini contoh makanan Dan minuman yang di maksud Alena. Semuanya dalam bentuk kemasan, karna makanan astronout di luar angkasa beda sama makanan kita di Bumi '-'
Happy next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
2083
Science FictionMenceritakan tentang bumi ditahun 2083, Dimana astronout Eric dan astronout Rigel menjalankan misi nya menuju planet Xorius