Gelisah

5 1 0
                                    

•••

"Ayo anak-anak segera selesaikan dalam waktu 30 menit, tidak kurang tidak lebih! Saya tinggal ke toilet sebentar" ucap Maam Rose berlalu

"Mantap. Kesempatan emas Clay!"

"Yoi, bentar sedikit lagi gue selesai nulis soal nya nih bentar!!"

Saat Clay dan Lexi hendak berdiri dan mencari tempat tujuan untuk bercontek. Nampak semua sudah membentuk lingkaran per kubu dan mereka kalah cepat.

"Lex mau duduk dimana? Udah kumpul semua tuh!"

"Lo si! Lama nulisnya!"

"Woi clay lex ga nyontek lo? Anak pinter mah bedaaa" ucap Rion mengampiri meja mereka

"Gigi lu pinter, w bingung ni nyontek kemana. Ga ada tempat duduk lagii" jawab Lexi memelas

"Join sini sma ank cowo, nyontek sama Edric dia pinter banget asli, dah ya gue duluan waktunya mau abis nih" ucap Rion berlalu

"WTF?! EDRIC PINTER MTK?!" shock  melotot

"Sumpah demi apa, tuh cowo ganteng anak basket gamers pinter lagi! Ya walaupun suka ngajak berantem temen gue" ucap Lexi polos

"Woi gila kali ya, gue gengsi lah nyontek sama dia" gumam Clay

"Heh kebawa gengsi ga selesai tugas lo nanti! Ayo cepett" kata Lexi

"Gamau titik. Lo aja sana gue bisa sendiri"

"Ngokhey bund, awas lo ga selesai diomel Maam Rose nanti hahahaa"

Lexi pun berlalu dan join bersama anak-anak cowo yang sudah Rion katakan sebelumnya. Mereka nampak asik menyontek bersama dan sesekali bergurau.

25 menit berlalu

"Aduh susah banget sih ni soal!"

Clay nampak terus berusaha dan mencari jawaban atas soal-soal yang ada di papan tulis tersebut. Waktu sudah semakin dekat namun Clay baru saja mengerjakan 2 nomor dari 5 soal yang ada.

"Mamaaa tolong Clayyyy"

Clay melirik teman-teman nya yang lain, sudah banyak yang selesai dan menggunakan waktu untuk bermain bahkan ada yang bergosip!

Diliriknya Lexi yang nampak sudah selesai dan bercanda gurau di sebrang sana

"GAIS 5 MENIT LAGI YA!" ucap Doni, ketua kelas

"Udah selesaiii woi" ucap yang lain serentak

"Hah demi apa?! Cepet banget sii! Gabisa nambah waktu apa"

"Akar x² + 4x - 4 apaan si kok ga ketemu-temu! Sumpah ni angka gatau gue lagi buru-buru apa ya!"

Tak lama suara pintu terbuka, dan nampak Maam Rose muncul dibaliknya. Satu kelas pun panik dan segera beranjak ke tempat duduk masing-masing.

"Mati lo Clay matii"

"Maaf anak-anak ibu telat, tadi asam lambung ibu kambuh dan harus ke UKS sebentar untuk minum obat"

"Yaampun ibu cantik, pantesan saya tungguin lama banget kan jadi kangen bu. Gws ibu cantik nya Bastian" celetuk Bastian

Membuat satu kelas tertawa receh, pasalnya karena kejadian tersebut satu kelas dapat menyontek dengan aman damai dan sejahtera!

"Haha bisa aja kamu Bas, terima kasih ya. Baik anak-anak mari kita lanjutkan. Apa kalian sudah menyelesaikan tugas yang ibu berikan?"

"Sudah bu" jawab serentak, terkecuali Clay yang nampak pucat pasih

"Clay kenapa kamu diam saja? Kamu sudah selesaikan mengerjakan tugasnya? Muka mu nampak gelisah nak"

"E-eh iya maam, sudah selesai kok" gugup nya

"Nah bagus. Ayo sekarang kalian tukar dengan teman beda barisan ya!"

"Clay seriusan lo udah? Muka lo pucet gitu." bisik Lexi

"Belom lah dodol. Lo udah selesai bukan nya balik! Malah asik ngobrol"

Lexi terkejut dan benar saja! ia terlalu asik bergurau sehingga ia melupakan teman sebangku nya ini!

"YA MAAP! gua lupa hehe, ya lagian lo kenapa ga manggil gue atau nyontek ke yang lain aja si dodol"

Nampak seseorang di penghujung sana tersenyum licik, ia tau apa yang terjadi dan menimpa Clay.

"Ck"

Tak lama Maam Rose mengantur pertukaran buku untuk di koreksi murid nya bersama

"Edric! Buku siapa yang kamu periksa? Cepat maju dan kerjakan no 5 sesuai jawaban di buku tersebut"

"Clay maam" ucap nya berlalu menuju papan tulis

Clay yang merasa terpanggil namanya, seketika ingin menangis sejadi-jadinya! Perihal ia tidak mengerjakan tugas nya hingga selesai dan waktu sudah habis.

Clay nampak memperhatikan langkah Edric dan berharap cemas kejadian yang akan menimpa nya setelah ini.

Edric mulai mengambil spidol dari tangan Maam Rose dan menulis satu persatu angka dengan lancar.
Clay terkejut bukan main!

"Hah?" shock nya

"Clay katanya lo belum selesai? Iya gue akuin gue salah maafin, tapi jangan bohongin gue juga kali"

Clay acuh, tak menghiraukan ucapan Lexi.
Pasalnya ia saja bingung bagaimana bisa buku nya tiba-tiba terisi jawaban sedangkan ia tidak mengerjakan tugas nya hingga selesai.

"Demi apa si? Dia kerjain? Dan selamatin gue?" lirih Clay

Setelah selesai, Edric pun berbalik dan menuju kursi milik nya. Sempat ia melirik serta melihat perubahan pada wajah cantik Clay. Clay pun tanpa sadar menatap demikian, hingga mata elang mereka bertemu. Edric berlalu dan tersenyum puas melewati Clay.

"Cowo kampret udah nolongin nyawa lo Clay, lo harus say thx sama dia!" batin nya

Akhirnya pelajaran Maam Rose selesai dan para murid di perintah untuk tetap memegang buku nya dengan alasan meja Maam Rose sudah penuh, dan lain hari baru di koreksi nya.

Tuhan sangat baik, sehingga Clay tertolong hari ini bukan?

"Thx God. Clay janji abis ini mau rajin ibadah, gamau ngelawan mama lagi, mau buat baik lagi AMINN"

"Eh Clay! lo kenapa sih? Dari tadi gue ngomong di cuekin bengang bengong kesambet tau rasa"

"Syutt bawel. Nanti gue cerita di kantin"

"Hmm ngokhey bund"

•••

Halo semua! Sorry author baru update lagi ya
*habis hiatus xixi*
Jangan lupa vote & comment, boleh bantu share juga ya!

Love, jx.

Dua Hati (On GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang