Sesampai di kelas ana langsung duduk diam dengan muka yang kusut seperti lap di rumah nya. Tasya pun yg di sebelah nya binggung ada apa dengan teman nya itu.
"Kenapa lo?kerasukan hantu toilet?"tanya tasya kepada teman nya itu.
"Oiya na ada tugas lu udah?"sambung tasya
"Tugas apa sya?ko lu baru bilang kalo ada tugas"jawab ana panik ana tidak tahu kalo ada tugas.
"Tenang na gua juga belum"kata tasya sambil menenagkan teman nya itu.
"Sya lu jangan tenang tenang dong ahh"ucap ana sambil membuka buku melihat tugas apa.
"Bukan nya dari tadi bilang kan gua bisa kebut tuh nyalin"sambung ana.
"Gua mau bilang elu tapi gua males ngomong"ucap tasya sambil menaro kepala nya ke atas meja berniat untuk tidur sebelum bu beta menghukum nya.
"Apa lo bilang males? Dari tadi lo ngomong mulu apa itu bukan ngomong?"kata ana yang pasrah saja.
"Jelas beda na, kan tadi mah kita ngomongin cogan.lagian gua sengaja gak bilang soal nya gua males ngerjain terus kalo di hukum pun sama lo ini lo kan setia kawan"kata tasya sambil tersenyum lebar ke arah ana.
Ana yang melihat pun ingin sekali melempar wajah tasya dengan kursi yang dia dudukki sekarang.
"Kenapa gua harus punya temen lo si"ucap tasya sambil mengacak acak rambut nya.
Ana langsung mencari contekan ke teman nya walau sebentar lagi bu beta masuk kelas dengan pelajaran matematika.
"Percuma na lo duduk aja bentar lagi bu beta dateng"kata tasya yang melihat ana meminta contekan ke pada karin teman sekelas nya.
Ana pun balik ke tempat duduk nya sambil membawa contekan nya itu berniat langsung menulis.
Baru saja ana menulis angka satu bel pun sudah berbunyi dan bu beta sudah di depan kelas,selain killer bu beta juga on time dalam mengajar.
"Mampus kita sya"ucap ana yang dari tadi sudah pasrah.
Tasya yang di sebelah pun tetap santuy toh dia mengerjakan pun dia tidak akan mengerti.
"Selamat pagi semua"ucap bu beta memberi salam.
"Pagi bu"jawab semua murid XI MIPA 2
"Seperti biasa saya tidak akan memaksa kalian ikut pembelajaran saya kalo kalian tidak mau ikut belajar tinggal keluar kelas sekarang,dari pada kalian hanya asbun saya di dalam kelas saya mending keluar sekarang"begitu lah bu beta kalo mengajar .
Semua siswa pun diam tidak ada yang keluar dan fokus melihat dan mendengarkan apa yang bu beta jelaskan.
"Baik berarti kalian sudah siap ya"kata bu beta
"Iya bu"ucap semua murid berbarengan.
"Silahkah tugas kalian bawa ke depan"ucap bu beta
Semua siswa maju ke depan dengan tugas nya masing masing.tidak dengan ana dan tasya yang hanya diam menunggu di panggil dan mendapatkan hukuman.
Bu beta pun mengecek satu persatu tugas nya dan memasukan nilai ke buku yang biasa guru pakai.
Selesai mengecek satu persatu buku bu beta pun langsung menyuruh ketua kelas untuk membagikan nya lagi ke pemilik nya masing masing.
"Ayana dan tasya silahkan kalian lari keliling lapang sebanyak 10 kali sehabis itu hormat di depan tiang bendera sampai bel istirahat berbunyi."ucap bu beta tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayana and Aldion
Short StoryAku AYANA AQHILA gadis yang selalu ceria orang di sekitarku suka memanggil ku dengan sebutan ana jujur saja aku tidak suka dengan sebutan itu karna membuat aku terdengar seperti anak kecil,aku bersekolah di SMA GARUDA dan sekarang aku kelas XI MIPA...