4

15 5 0
                                    

Bel istirahat pun berbunyi, seketika ana dan tasya langsung ambruk ke lapang dan tiduran dia sudah sangat cape sekali.

"Akhir nya"ucap ana yang terlihat senang dengan suara bel istirahat itu.

"Yang dinanti nanti"sambung tasya.

Aldo pun menghampiri teman nya itu sembari membawa minuman buat ana dan tasya.aldo adalah cowo yang di idamkan banyak cewe karna paras nya yang tampan.

Aldo juga mempunyai banyak teman cowo,tapi menurut nya kedua gadis itu sudah dia anggap seperti keluarga nya.

"Nih minum"aldo pun langsung menyodorkan minuman dingin itu kepada tasya dan ana.

Tanpa basa basi ana dan tasya pun langsung meminum nya sampai habis.

"Haus?"tanya aldo yang melihat kedua nya itu seperti tidak minum dalam sebulan.

"Banget bayangin kita di suruh lari 10 kali puteran terus di suruh hormat"jawab ana.

"Gara gara tuh titisan dakjal"sambung ana sambil menunjuk tasya.

Tasya pun yang ditunjuk oleh ana hanya cengengesan tanpa rasa bersalah.

"Wah emang titisan dakjal tuh harus segera di punah kan"kata aldo yang suka sekali membuat tasya marah .

"Sialan lu pawang dakjal"jawab tasya tidak mau kalah.

"Ye ngatain titisan"ana pun menyahut lagi.

"Ye pawang suka suka dong"bukan tasya nama nya yang tidak mau kalah mengadu mulut dengan ana.

"Manusia diem aja"ucap aldo yang melihat kedua teman nya itu terus beradu mulut sedari tadi.

"Kantin yuk tasya traktir"ajak ana kepada aldo,dan langsung mengiyakan.

"Gratisan mulu idup nya"jawab tasya.

"Lebih mantapss"kata ana yang langsung berjalan menuju kantin untuk mengisi energi nya yang berkurang akibat berlari.

Aldo dan tasya pun menyusul ana menuju kantin untuk mengasih cacing yang ada di perut nya.

****
Sehabis bel istirahat berbunyi rayn pun menyusul sahabat nya,dia sudah tahu dimana sahabat nya itu berada.

Rayn melihat dion sedang tertidur pulas di sofa yang sudah sangat tua.rayn pun menghampiri dion berniat untuk membangunkan nya.

"Gempa gempa"ucap rayn sambil menggebrang sofa agar bergerak seperti ada nya gempa.

Dion yang tertidur pulas pun  bangun dan berdiri berniat untuk berlari dengan wajah yang panik.

Rayn yang melihat wajah dion pun tertawa terbahak bahak.rayn selalu berhasil kalo menjailin dion.

Dion langsung melihat rayn yang sedang menertawakan nya dan memasukan kertas yang ada di bawah ke dalam mulut rayn sehingga tawa rayn pun berhenti.

"Makan tuh gempa"ucap dion sambil berniat kembali tidur.

Rayn pun langsung membuang kertas yang ada di mulut nya itu ke wajah dion.

"Dion sialan"jawab rayn sembari duduk di sofa.

"Gimana nyokap lu?"tanya rayn yang menanyakan keadan ibu nya dion.

"Ya gitu gak ada perubahan"jawan dion sambil melihat ke arah lapang dengan tatapan yang sendu.dion juga manusia dia juga bisa sedih.

"Lu mau tidur lagi di rumah sakit ntar malem"rayn pun sudah tau kalo dion sering menginap di rumah sakit untuk menjaga ibu nya dan jarang pulang ke rumah nya.

Ayana and AldionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang