Suara teriakan sang abang dari luar membuat seorang gadis terbangun dari duni mimpi menuju dunia kenyataan.
"ANA BANGUN GAK LO DEK." Seperti itulah bunyinya teriakan sang abang.
"Aku udah bangun dari tadi." Balas ana yang baru bangun.
Ana melangkah menuju tempat rias dan apa yang ana liat? mata nya semakin membengkak ana lupa bahwa semalem dia terus menangis lalu tidur lalu menangis lagi.
"Aduh gimana gua ini." Ucap ana pada dirinya sendiri.
"Apa gua gak sekolah ajah."
"Gak jangan ntar gua di kira galau lagi cuma gara gara di selingkuhin." Ucapnya.
"Tapi gua emang galauuuuuu." Ucap ana prustasi.
"Okey sekarang gua mandi dulu abis itu mari kita pikirkan biar orang orang tidak tahu kalo mata gua kaya mau gak ada." Lagi dan lagi bicara pada diri nya sendiri.
Cepat cepat ana mandi untuk berangkat sekolah, sehabis mandi ana langsung memakai seragam sekolah nya itu dan sudah siap ana akan memikirkan bagaimana biar orang orang tidak melihat matanya.
Tiba tiba ana keinget kacamata ya kacamata hitam, mungkin itu satu satu nya buat menutupi mata nya.
Mencari cari kacamata hitam dan akhir nya ketemu juga dengan kacamata hitam, cepat cepat ana memakai kacamata itu.
"Ko kaya orang buta." Kata ana yang melihat dirinya di cermin.
"Gapapa na lu walau kaya orang buta juga masih cantik." Ana terus menyemangati diri nya sendiri.
Kalo bukan diri nya yang menyemangati siapa lagi?
Setelah sudah siap ana turun ke bawah ana tidak akan sarapan di rumah pasti ibu nya itu akan bertanya tanya.
"Aku berangkat ya." Kata ana yang terus berjalan menuju pintu depan.
" Kamu ko pake kacamata item kenapa?" Tanya ayah ana.
"Sekarang kan panas banget aku takut debu masuk mata aku." Ucap ana aneh, ya orang tua nya sudah tahu kalo anak nya selalu aneh.
"Kamu gak sarapan dulu?" Tanya ibu.
"Enggak ntar ajah." Jawab ana dan langsung ingin pergi.
"Bentarr." Kata rangga abang ana.
"Apalagi si bang." Ucap ana yang ingin pergi tapi diberhentikan oleh sang abang.
"Nih pegang." Rangga pun memberikan ana tongkat selayaknya org buta kalo pke kacamata hitam sambil membawa tongkat.
Ayah dan ibu ana dari tadi sudah ketawa melihat kelakuan ana nya itu.
"Ihhhh apasi abangg gak lucu ya." Ucap ana dan langsung pergi begitu ajah.
"Hati hati di jalan nya." Ucap sang ibu dari dalam.
Ana melangkah ke gerbang rumah nya itu berniat untuk mencari tukang ojek,kadang tukang ojek suka mangkal deket rumah nya.
Ana kaget saat melihat motor yang kemaren ana naiki ada lagi di depan gerbang ana plus dengan orang nya.
Ya dion pagi pagi sekali sudah di depan rumah ana entah kenapa dia malah menuju rumah ana dengan sendiri nya.
Ana melangkah ke arah dion untuk memastikan siapa itu. Dan ya ternyata benar itu dion.
"Heh orang mesum kenapa lu di depan rumah gua?" Tanya ana.
"Maaf salah orang." Jawab dion yang tidak mengenal ana memakai kacamata hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayana and Aldion
Short StoryAku AYANA AQHILA gadis yang selalu ceria orang di sekitarku suka memanggil ku dengan sebutan ana jujur saja aku tidak suka dengan sebutan itu karna membuat aku terdengar seperti anak kecil,aku bersekolah di SMA GARUDA dan sekarang aku kelas XI MIPA...