cing

260 59 7
                                    

Tebak apa yang selanjutnya terjadi.

Ya, Roséanne dan Jeka terjatuh di labirin lainnya. Sangat membingungkan, di dalam labirin terdapat labirin, kali ini labirinnya dipenuhi oleh genangan air yang membuat pakaian Jeka menjadi basah.

Laki laki itu mencoba mencari dimana keberadaan Roséanne, ditajamkan indra pendengarannya karena keadaan labirin yang benar benar gelap.

"Roséanne?" Panggilnya


"Aku didepanmu, bodoh" ketus gadis itu lalu sebuah cahaya kecil muncul tepat didepan Jeka,  Roséanne menggunakan lumos.

"Ayo cari jalan keluar dari tempat sialan ini" ucapnya diikuti protesan berupa gempa kecil dan suara gemuruh dari labirin tersebut.



Semakin jauh mereka berjalan maka suasana didalam labirin tersebut semakin remang remang dan Roséanne telah menyimpan tongkat sihirnya.

"Kau dengar sesuatu?" Tanya gadis itu.

Jeka menaikkan sebelah alisnya, berusaha memfokuskan indra pendengarannya tetapi tak ada suara apapun yang didengarnya, "Tidak" jawabnya singkat.


Tetapi Roséanne bersikeras bahwa ia mendengarkan suara yang tidak asing, gadis itu berjalan lebih cepat membuat Jeka tertinggal dibelakangnya.


Semakin lama mereka menelusuri labirin yang penuh genangan air itu semakin laju langkah kaki Roséanne, ia bahkan sudah berlari sejak tadi.


Perlahan-lahan labirin mulai diselimuti oleh kabut, semakin lama kabut semakin tebal sehingga mereka berdua tidak bisa melihat jauh kedepan.


"Mom"


Jeka yang berdiri disamping Roséanne dibuat terkejut saat gadis itu memanggil ibunya.


"Mom"


"Mom!" Roséanne kembali berlari seperti orang gila didalam labirin.


Jeka yang tak mengerti apa yang terjadi segera menahan gadis itu, "Hey Roséanne, tidak ada siapa siapa disini" ucapnya yang tak mendengar suara ataupun keberadaan orang lain.


"Hanya ada kau dan aku, hanya kita berdua" sambungnya sambil mengguncang bahu Roséanne.


Roséanne melempar tatapan nyalang pada Jeka, matanya mulai berkaca kaca sementara napasnya terengah engah, "Tidak" katanya, ia mulai gelisah.


"Tidak mungkin, aku mendengar suara mom, dia memanggilku, dia butuh pertolongan"


Jeka merasa ada yang tidak beres dengan labirin ini, terlebih pada kabut yang memenuhi labirin. Sebelum adanya kabut, gadis didepannya ini masih bersikap biasa saja.


Roséanne melepaskan pegangan tangan Jeka dengan kasar, lalu ia kembali berlari semakin jauh kedalam labirin.









•••











Jeka dibuat frustasi oleh gadis didepannya ini. Selama mengenal Roséanne ia tak pernah melihatnya sekacau ini, kali ini Roséanne benar benar kacau.

Sejak tadi ia menangis sambil berjongkok, menenggelamkan wajah dilipatan tangannya, mulutnya sejak tadi bergumam sesuatu yang tidak diketahui oleh Jeka.


Sudah berapa kali ia mencoba untuk mengajak Roséanne berbicara, tapi gadis itu sama sekali tak menggubrisnya.

"Apa yang harus kulakukan sekarang" ratapnya frustasi.


curse of the labyrinthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang