"Kau... "
Roséanne melebarkan matanya saat melihat seorang laki laki berdiri didepan pintu manornya. Dengan cepat gadis itu kembali menutup pintu tetapi gerakannya terhenti oleh suara laki laki tersebut
"T-tunggu, jangan ditutup"
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Roséanne dengan tatapan dinginnya, membuat laki laki yang berada didepannya meringis
Roséanne menghela napas kasar, "Dengar. Aku tidak mau pergi bersamamu dan aku masih marah padamu, Jeka Petter" ucapnya dengan penekanan disetiap kalimat
"Okay, okay, aku bersalah, aku mengakuinya" ucap Jeka cepat agar Roséanne tidak meninggalkannya didepan pintu manor milik keluarga Deistrich itu
Roséanne menghentikan gerakannya, lalu gadis itu menumpukan berat badannya pada pintu yang ada disampingnya. Menaikkan sebelah alisnya sambil memandangi Jeka Petter yang sedari tadi hanya tersenyum kaku
"Aku ingin meminta maaf. Dan sebagai tanda permintaan maafku, aku ingin mengajakmu ke Diagon Alley" jelas Jeka
"Kalian akan ke Diagon Alley? Wah, kedengarannya menyenangkan. Baiklah, Mr. Petter jaga Roséanne baik baik" ucap Thomas Deistrich yang tidak lain adalah ayah Roséanne
Roséanne yang mendengarnya ingin membantah tetapi lagi lagi sang ayah memotong omongannya
"Nah, sekarang aku harus pergi ke Kementerian, ada pekerjaan yang menungguku" Mr. Deistrich berjalan melewati Roséanne dan Jeka sambil tersenyum lalu berapparate menuju Kementerian
"Nah, sekarang ayo kita pergi" ajak Jeka
"Aku bahkan belum bersiap"
"Tidak perlu, kau tetap jelek meski memakai riasan tebal seperti artis muggle" ucap Jeka lalu menarik tangan Roséanne dan mulai berjalan menuju Diagon Alley
•••
Sepanjang perjalan Roséanne hanya berdiam diri tanpa ada niat sedikitpun untuk merespon ucapan Jeka. Jeka yang sadar bahwa dia diabaikan oleh Roséanne menghela napas
"Hey, ayolah Deistrich" ucapnya dengan tatapan memohon
"What" Roséanne balas menatap Jeka dengan sengit
"Okay, aku minta maaf karena telah menguncimu bersama Morpin didalam kereta saat itu, aku benar benar merasa bersalah" ucapnya kemudian, mengalah adalah satu satunya cara agar Roséanne mau memaafkannya
"Ya, ya, terserah kau saja" balas Roséanne lalu kembali melanjutkan langkahnya
Suasana Diagon Alley seperti biasanya, selalu ramai akan pejalan kaki. Mereka berdua berhenti disalah satu coffeeshop, syukurlah sekarang Diagon Alley mempunyai coffeshop yang rasanya tak kalah enak jika dibandingkan dengan buatan para muggle. Setelah selesai dengan urusan kopi, mereka kembali melanjutkan perjalanan
"Jadi, kau akan membawaku kemana?" Tanya Roséanne
"Emmm" laki laki dengan gigi kelinci itu tampak berpikir, lalu tersenyum cerah seakan baru saja berhasil mendapat pujian dikelas ramuan prof. Dongwook
"Ke Eeylops Owl Emporium, aku ingin membeli kandang baru untuk burung hantuku" ucapnya
Roséanne mendengus kasar saat mendengar kata burung hantu disebut, "Ya, sebaiknya kau belikan kandang yang tidak bisa dibuka untuk burung hantu menyebalkanmu itu" ucapnya
![](https://img.wattpad.com/cover/233322844-288-k393178.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
curse of the labyrinth
Fantasy[side story - hogwarts houses] waktu liburan sekolah yang seharusnya dihabiskan untuk bermalas malasan justru digunakan untuk menemukan jalan keluar dari labirin terkutuk s : 16 - 07 - 20 e : 20 - 01 - 21