●
●
●
●
●Gone Forever
Dipagi yang cerah, dua orang remaja sedang berjalan menuju sekolah bersama. Mereka adalah sepasang kekasih. Mereka juga biasa berangkat sekolah bersama, juga pulang bersama tapi, kali ini berbeda.
Apa yang berbeda? Kejadian yang tidak diinginkan datang kepada mereka. Tidak, lebih tepatnya hanya kepada Kageyama. Sebuah mobil melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi dipagi hari seperti ini. Orang yang mengemudi tersebut sedang memiliki banyak pikiran karna bertengkar dengan istrinya. Hingga Ia tidak fokus ke jalanan.
"Craashh". Terdengar dan terlihat jelas didepan matanya. Partner volinya sekaligus kekasihnya harus tewas didepan matanya sendiri. Ia terduduk, panik, takut, sedih, marah, bercampur menjadi satu dalam benaknya. Ia langsung berlari ke arah Kageyama. Berusaha membangunkannya, namun naas Tuhan berkehendak lain.
Dengan cepat anggota klub voli mendengat kecelakaan Kageyama. Mereka langsung datang ke tempat kejadian, seluruh anggots voli izin karna suatu hal diluar dugaan, dan diperbolehkam oleh kepala sekolah. Sesampainya mereka di lokasi tewasnya Kageyama. Mereka melihat Hinata yang terduduk dengan tatapan tak percaya. Ia masih mencerna semua kejadian 20 menit yang lalu. Kageyama sedang dibawa kerumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut sementara pengemudi mobil itu ditahan oleh polisi.
Tidak ada yang mengetahui detail kecelakaan itu selain Hinata, bahkan pengendara itupun masih tidak sadar apa yang sedang terjadi. Dengan penuh emosi Tanaka dan Nishinoya menuju ke arah Hinata dan memukul wajahnya serta menendangnya. "Jika dia tidak menjemputmu, atau berangkat bersamamu, dia pasti selamat sampai sekolah!", ucap Tanaka. Daichi berusaha menahan mereka berdua tapi tidak berhasil. Karna mereka terlalu kuat. Hinata hanya diam, menerima semua pukulan dan tamparan serta omongan kasar yang keluar dari senpai dan teman temannya. "Hinata, kau pembunuh. Kamu meminta dia menjemputmu dan berakhir seperti ini. Aku tidak sudi menjadi teman mu lagi Hinata!!" Ucap Yamaguchi.
Disore harinya adalah upacara pemakaman Kageyama. Semua hadir di pemakaman, termasuk teman teman interhighnya. Mereka menatap tajam Hinata, seolah ini salahnya semua. Hinata menangis dalam diam. Setelah peti Kageyama dimasukan kedalam tanah, Ia pergi dari kerumunan itu. "Hei, chibi-chan, mau kemana hah?! Setelah membunuhnya kau ingin pergi begitu saja??! Kekasih macam apa kau?" Ucap Oikawa. "Biarkan saja dia, pembunuh tidak akan mau mengakuinya. Sini kembali bersama kami. Shoyo, jangan pernah panggil aku lagi, aku tidak mau berteman dengan pembunuh". Hinata terdiam lalu pergi meninggalkan pemakaman.
Ibu Kageyama paham apa yang terjadi. Dalam benaknya, seharusnya teman temannya menyemangatinya bukan malah menuduhnya. Apa itu pantas dilakukan mereka, tanpa mengetahui kejadian sebenarnya?. Ibu Kageyama tidak memikirkan mereka, yang Ia pikirkan saat ini adalah batin Hinata yang sangat terpukul akibat kejadian itu. Sementara teman temannya memperlakukan Hinata seperti ini.
Semenjak hari itu, Hinata bukan lagi Hinata Shoyo yang mereka semua kenal. Hinata Shoyou yang ceria dan periang. Yang disayang oleh semua orang.
Tapi Hinata Shoyou sekarang adalah... Hinata Shoyou yang penuh rasa penyesalan akibat kematian Kageyama, Hinata Shoyou yang selalu melukai diri, Hinata Shoyou yang pendiam dan tidak ceria. Serta Hinata Shoyou yang dibenci hampir oleh semua teman teman SMA-nya. Hanya Aone dan Tsukishima yang masih mau berteman dengannya. Yang percaya bahwa bukan dia penyebab kematian Kageyama. Mereka berdua percaya, bahwa itu kecelakaan dan takdir Tuhan bahwa Kageyama harus pergi dengan cara setragis itu●
Gone Forever
●
"Hinata, bisakah kamu berhenti melakukan hal bodoh ini? Aku tidak tahan melihatmu begini. Aku tahu mereka semua menyalahkanmu, karna hanya kamu yang berada disitu. Tapi kamu tidak salah, itu takdir Tuhan. Dan satu lagi mereka tidak tahu kejadian sebenarnya. Jadi berhentilah menyalahkan dirimu", jelas Tsukishima.
"Hei Aone, Tsukishima... kenapa kalian masih bermain dengan pembunuh Kageyama? Kalian tidak takut, kalian dibunuh juga olehnya seperti Kageyama?", tanya Akaashi. Tsukishima dan Aone hanya menggeleng, "Tidak, dia tidak salah apapun. Justru kalian yang tida--", ucapan Aone terpotong oleh Ushijima. "Berhenti membelanya. Aku lebih berharap dia yang mati dari pada Kageyama". Bentak Yamaguchi. Risih mendengar ucapan mereka, Tsukishima lebih memilih pindah kursi makan saat dikantin. Begitupun dengan Aone.
Tidak lama kemudian, Hinata melewati mereka. "Hai pembunuh, tidak ada teman ya?", "Sepertinya dia menggunakan pelet supaya Tsukki tetap bersamanya, aku heran... padahal Tsukki sangat tidak menyukainya", "kapan kamu mati? Bahkan bertukar nyawa dengan Kageyama aku harap". Ucap mereka yangs edang berkumpul di satu meja. Tsukishima yang merasa terganggu Hinata terus dipojokkan oleh mereka, langsung menarik Hinata. Tapi Hinata menepisnya dan Dia berlari keluar kantin.
Akhirnya Hinata memutuskan makan di belakang sekolah yang jarang orang kunjungi. Ia mengunyah makanannya tanpa tatapan. Tatapannya selalu kosong. Tsukishima dan Aone hanya bisa menjaganya dari kejauhan.
Jam pelajaran kedua sudah dimulai. Ia membangunkan badannya dari posisi duduknya, lalu segera berjalan ke arah kelasnya. Tapi belum sempat Ia melangkahkan kaki, sebuah tonjokan mendarat di perutnya. "Hah!! Pembunuh yang tidak punya teman kau harus mera--" sebelum mendarat diperut Hinata, tangan orang itu ditahan oleh Aone. "Apa?! Lagi lagi kau melindunginya dasar sampah. Dan kau pembunuh mati saja kau, tidak ada yang berharap kau disini bahkan hidup didunia ini!!". Ucap orang itu kasar. Tsukishima menpar Yamaguchi, "Itu kecelakaan bodoh, dan kau tidak merasakan menjadi posisinya Yamaguchi!". Bentak Tsukishima, "Woah, sekarang kau melindunginya dulu kau tidak menyukainya, hebat drama mu Tsukki. Tapi aku pastikan dia merasakan hal yang sama dengan Kageyama!". Yamaguchi kembali kekelasnya. Sementara Hinata diajak Aone dan Tsukki masuk ke kelas tapi Ia menolak, Ia ingin membolos pelajaran kedua, karna ucapan Yamaguchi tadi. Aone dan Tsukki pun paham. Ia membiarkan Hinata membolos. Dan ternyata dia membolos hingga pulang sekolah"Hehh, kemana dia? Tadi tidak ada di pelajaran ke dua dan tiga, sekarang tidak lat--", lagi lagi ucapan Yamaguchi harus terpotong oleh Tsukishima seperti tadi pagi. "Oh, dia sudah keluar dari klub sejak 4 hari yang lalu" ucapnya dingin. Daichi yang mendengarnya sangat terkejut begitupun Suga yang sudah menganggap Hinata sebagai anaknya. Tapi disituasi ini, Suga tidak memberikan toleransi kepada Hinata, jadi Ia tak peduli Hinata. Ia sedang marah pada Hinata. Bukan hanya dia yang masih menyalahkan Hinata, timnya dan tim yang lain pun sama.
●●●●●
Hay ketemu lagi dengan gw ahahaha. Yaa, gw gabut aja.. banyak ide diotak tapi susah ngerangkainya tehee 😗.
Tinggalin voment yaw!
![](https://img.wattpad.com/cover/255589837-288-k78535.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone Forever
Romance[ COMPLETED ] ⚠️ Selfharm and Suicide Warning ⚠️ Seorang Hinata Shoyou yang harus menerima tuduhan dan ketidakpercayaan teman temannya atas kematian Kageyama. Setelah sekian lama Ia tahan dengan sebuah sebutan brengsek menurutnya. Hingga akhirnya Ia...