Extra Chapter 2

938 97 6
                                    

Setelah pelajaran selesai. Kageyama dan Hinata memutuskan pergi ke kantin duluan meninggalkan Tsukishima dan Aone dibelakang.

"Aku masih tidak percaya loh! Orang itu sangat baik sekali menukarkan nyawa kita", kata Hinata. Kageyama hanya mengangguk sambil mengantri. "Kamu masih ingat janji kita bukan?", tanya Kageyama. "Jelas lah! Untuk apa kita diberikan kesempatan ini jika malah balikan lagi, tidak berguna", kata Hinata dengan suara khasnya.

Tanpa disadari 3 baris dibelakang adalah teman teman Hinata. Mereka terdiam melihat dua surai langit itu berbincang satu sama lain. Mencoba meyakini diri mereka bahwa mereka tidak salah melihat ini. Tidak lama kemudian pundak mereka ditepuk Tsukishima dan Aone dengan nafas tak beratur.

"Dari mana kalian?", tanya kuroo. "Men-- huft... huftt mencari Hinata dan-- huft huft  Kageyama! Apa kalian melihatnya?!", tanya Aone dengan nafas terpenggal penggal. "Apa kalian sedang bermimpi??", tanya kenma meyakinkan setelah melihat ke arah dua orang itu. "Aku sedang tidak bercanda, murid baru itu. Itu Kageyama dan Hinata, suara mereka, aroma mereka, dan nama mereka!". Jelas Tsukishima, mereka menutup mulut mereka, bersorak kecil atas kepercayaan mereka bahwa reinkarnasi benar adanya. Tapi mereka juga tidak yakin Kageyama dan Hinata mengenal mereka.

Hinata dan Kageyama hanya bisa tertawa kecil.mendengar perkataan mereka dari barisan depan. Hingga akhirnya makanan yang Hinata dan Kageyama pesan siap dan mereka menuju tempat duduk. "A-ano, apa kalian ingin duduk bersama kami?" Tanya Yamaguchi. Kageyama dan Hinata mengangguk, lalu mengikuti Yamaguchi. Mereka berdua sudah membayangkan apa yang terjadi jika mereka dihidupkan kembali.

●●●●

"Kalian pindahan dari mana??", Kageyama dan Hinata terdiam. Berusaha menahan rasa mereka untuk  memberitahu Aone ataupun Tsukishima.

"Dari sebuah sekolah lah!" Jawab Kageyama datar. "Tidak-- maksudku, aku serius-- kau mirip dengan orang yang aku dan Tsukishima sukai" jelas Aone. Kageyama dan Hinata menatap satu sama lain berusaha menahan tawa dan akhirnya terlepas juga. Wajah mereka seperti bertanya tanya. "Ada apa?" Tanya Oikawa.

"Kami dari sebuah alam lebih tepatnya mungkin ya boke?", ucap Kageyama, Hinata hanya mengangguk angguk saja. "Boke" kata yang sangat mereka kenali. "Lalu kalian kesini ngapain??" Tanya nishinoya. Lalu di tepis oleh Suga.

"Hm, kami ingin menepati janji kami saat berada disana", jawab Hinata. "Ya untuk apa?" Ucap mereka bersamaan diiringi candaan. "Kau dulu saja Kageyama! Kau kan yang wak-- hmph lpwskan", kata Hinata asal dan ditahan oleh Kageyama. Lagi lagi mereka mendengar sesuatu yang mereka kenal.

"Ah baiklah, kami tidak pandai memberikan kejutan! Aku kesini ingin meminta Tsukishima Kei memasangkan cincin yang waktu itu dia tunjukkan padaku dijariku!", jelas Kageyama sambil meminum susu kotaknya. "Dan aku? Ya, aku ingin, menjadi milik Aone san seperti ucapan ku saat itu?", kata Hinata tidak yakin.

Mereka masih terdiam, mencerna semua kalimat yang dia ucapkan. Hingga 10 menit berlalu, mereka percaya bahwa ini reinkarnasi. "Wuah Hinata akhirnya aku bisa meminta maaf padamu lagi" ucap Yamaguchi sambil memeluknya. "Kan sudah aku bilang, aku tidak marah dengan kalian, aku hanya tudak menyukai kalian pada saat itu... itu saja kok!!".  "Bagaimana kalian bisa sampai sini?" Tanya suga. "Seseorang menukarkan nyawanya untuk kami berdua, dia bilang kembalilah ke dunia, balas permintaan orang yang membuat janji padamu. Lalu entah benda apa, tapi mirip dengan bayangan yang aku mintai menaruh surratku dipinggur nisan aku. Dia mengatakan, 'Kamu diizinkan turun dengan syarat tidak ada yang menyakiti kami atau kami akan diambil lagi kesana dan tidak akan kembali lagi'" jelas Hianta sambil menggaruk rambutnya. Aone dan Tsukishima langsung memeluk pujaan hati mereka.

"Jadi kamu kesini ingin menikah denganku bukan, lalu mengadopsi anak!", kata Tsukishima, "kau kejauhan kei, aku hanya ingin cincin itu lalu pergi" ucapnya bercanda. Tsukishima yang kesal pun akhirnya merajuk. Semua tertawa terbahak bahak melihat aksi anak tersalty sejak SMA itu.  Kageyama gemas dengan wajah Tsukishima seperti ini, dia belum pernah melihat Tsukishima seperti ini. Kageyama mencubit pipi Tsukishima. "Ya pasti aku kesini untuk menepati janjiku saat itu. Aku dan Hinata sudah berjanji saat disana. Jika memang diizinkan kami hidup kembali, aku ataupun Hinata akan membalas perasaan kalian. Hubungan aku dan Hinata sudah selesai saat membuat janji itu", "jadi sekarang pasangkan aku cincin itu lalu carikan aku gaun yang indah!", Tsukishima tersenyum, Ia mengeluarkan cincin yang selalu Ia bawa. Karna baginya selama cincin itu ada didekatnya artinya disitu ada Kageyama juga.

●●●●

28 juli 20xx

Tsukishima resmi menjadi pasangan Kageyama. Dan Kageyama, mengganti nama keluarganya menjadi "Tsukishima". Begitupula dengan Aone dan Hinata. Mereka sudah menikah 3 hari lebih awal dari Tsukishima dan Kageyama.

Seperti permintaan Kageyama dan Hinata beberapa tahun silam, saat mereka masih berada dialam mereka. Hinata dan Kageyama meminta Aone dan Tsukishima agar tinggal bersama jika mereka berdua tidak keberatan. Dan benar saja, mereka berdua justru sangat menyetujuinya.

Mereka berempat tinggal disatu atap. Sang dominan, bekerja dipagi hari dan pulang disore hari. Lalu sang submisif, melakuka pekerjaan rumah.

"Tobio chan, aku ingin mengadopsi anak, supaya rumah ini ramai", "uhn... aku juga sih, tapi mereka berdua sedang sibuk sibuknya dengan pekerjaan mereka", "ya, aku tahu sih... besok aku berniat ingin ke panti asuhan... aku ingin bermain dengan anak anak disana", "apa diizinkan oleh pemiliknya, shoyo chan??", "ya! Sebenernya aku tertarik dengan satu anak disitu. Tapi ya, karna taka kun belum berpikiran bahkan mungkin tidak mau. Jadi aku sering mengunjungi tempat itu, apa kamu mau ikut tobio chan? Besok, setelah kita selesai membersihkan rumah", "ah baik, ide bagus. Mungkin aku juga menemukan anak yang menarik hehe!!"

Percakapan para uke yang ingin memiliki anak itu, didengar oleh sang seme dibalik pintu yang sudah sedikit terbuka. Aone dan Tsukishima saling berpandangan. Mereka sedang dalam pikiran yang sama. "Mari kita ikuti mereka besok, bagaimana menurutmu Tsukki?", "ide bagus, tapi dari jarak jauh jangan dekat, tapi jangan terllau jauh juga, aku berencana membawa anak yang Tobio pilih saat kita pulang seperti biasa", "ah, jadi kita berangkat seperti waktu kerja, padahal kita mengikuti shoyo dan Tobio? Lalu saat mereka kembali, kita akan membawa anak anak itu kerumah saat waktu kita pulang kerja seperti biasanya?", "tepat sekali, sudahlah, masuk nanti mereka curiga", "kau saja masuk duluan tsukishima", "baiklah"

"Tadaima Shoyo/Tobio"
"Okaeri Taka kun/ Kei kun"
"Kebetulan makan malam baru siap jadi masih hangat, cuci tangan kalian lalu mari makan bersama"
"Iya, benar kata tobio chan, lebih baik kalian cuci tangan atau kalian sakit perut!"

●●●●

Voment sukarela aja!! Supaya bisa up fanfic baru yg masih di draf ehe~

Gone ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang