Thanks to - Jeno and friends

112 23 10
                                    


Disinilah sekarang Nini berada,didepan pintu sebuah kamar yang pintunya tertutup rapat,

tirai jendela yang juga tertutup dan lampu yang sepertinya memang sengaja tidak dihidupkan , hanya ada lampu akrilik disebelah ranjang yang menjadi sumber cahaya seolah sang pemilik benar benar tak membiarkan satu orang pun mengusiknya.

Tak ada lagi Jeno yang selalu menyambut kedatangannya dengan senyum teduh dan bulan sabit yang tercipta di matanya..

Sekarang hanya ada tatapan kosong yang tersisa diwajah lelaki yang ada dihadapannya.Kesedihan masih kental terasa berbaur dengan atmosfer sekitar.





Nini jelas tau,dialah yang menjadi penyebabnya meski sekarang dia tak tau lagi harus berbuat apa.




"Jen,i miss you " " Ni,i miss you" ucap keduanya berbarengan.


"Ternyata berat banget hariku ga ada kamu" lanjut Jeno seolah merasakan kehadiran Nini yang sedang tersenyum ke arahnya.

Jeno bergerak sedikit untuk mengambil pigura kolase fotonya bersama Nini dan ketiga sahabat lainnya.
Foto saat momen dimana mereka berlima sengaja merayakan ulang tahun bersama.

Bayangan tahun demi tahun yang udah mereka lewati seketika berputar dibenak Jeno membuat dadanya sesak ,mata yang perlahan memburam namun dia tetap berusaha senyum          walaupun seseorang yang menyukai senyumnya udah tiada .

Kata Nini senyuman Jeno tuh langka,katanya Jeno kalo senyum sampe matanya ilang tuh damagenya ga main main.

"Jen kok kalo senyum matanya ikutan senyum sih? Ntar ditinggal temennya ngumpet baru kapok loh" katanya waktu itu.


"Nii,dulu aku selalu senyum buat kamu.tiap sama kamu.
Tapi sekarang....how i can?? Gimana caranya senyum kalo orang yang selalu bikin aku senyum udah pulang ke surga??"

Ada sedikit rasa teriris saat Nini mendengarnya

Namun dia merasa sedikit lega, setidaknya ia masih ada walaupun sudah tiada, ini tak biasa namun dia harus terpaksa terbiasa.



"Of course,i love the way you smile...just keep smile,jen dont be afraid , Aku bakal selalu lihat senyummu dari atas"

Pintu kamar terbuka menampilkan sosok Bunda bersama Haechan,Mark ,Jisung,Renjun ,Jaemin dan Chenle dengan wajah khawatir mereka saat melihat Jeno.Kelihatannya emang lengkap.Tapi nyatanya mereka ga akan lengkap tanpa kehadiran seseorang lagi.

Ahhh...nini juga pasti akan sangat rindu dengan mereka.


"Beneran gak mau makan ya bun?" Tanya Haechan,bunda Yoona menggeleng lemah

"Belum keisi makan sama sekali chan dia sejak 2 hari yang lalu...bunda sedih banget liat dia kayak gini..."
Nini terkejut mendengar pernyataan dari bunda.

2 hari yang lalu...adalah hari dimana raganya harus terpisah dengan jiwanya...hari dimana raganya telah ditelan semesta.

Jeno udah gak makan selama itu,padahal Nini sangat jelas tau kalo lambung cowoknya itu sering bermasalah.


"Kenapa kamu abai in kesehatanmu jen? Kamu punya asam lambung,gaboleh makan telattt bahkan sampe ga makan sama sekali.."

"Kamu ga mau makan berbulan bulan bahkan bertahun tahun pun ga akan merubah takdir jen.... ga akan bisa bikin aku kembali ke dunia lagi...."

Terdengar menyakitnya namun itulah kenyataan.Nini berbicara apa adanya walaupun ga akan ada yang bisa mendengarnya.

"Istirahat dulu aja bun,biar jeno kita yang urus" kata Mark

[3] Puzzle Pieces✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang