Dinginnya malam dalam pelukan kerinduan dan kehilangan seakan menambah luka yang semakin dalam di dada.Dada yang berongga karena telah kehilangan seorang pengisinya.
Pengisi yang kini telah pulang.Pulang kedalam kedamaian dan perabadian.
Malam ini menjadi hari kedua namun entah sudah untuk yang keberapa kalinya Yukhei kembali menangis seorang diri.Tangis tak bersuara namun justru lebih menyayat hati siapapun yang melihatnya.
Tapi di kamar ini.Yukhei sendiri,hanya ditemani oleh kenangan dan rasa sepi.
Tak ada lagi yang menemani karena dia pun paham
saat ini bukankah semuanya juga membutuhkan waktu dan cara sendiri untuk meluapkan rasa kesedihan ??Karena pada kenyataannya bukan hanya dia saja yang kehilangan.
"Ini baru hari kedua dek....gimana hari hari selanjutnya???"
Rintih Yukhei yang sedang memeluk selimut kuning bergambar sapi.tentu selimut kesayangan adiknya.Aroma wangi khas masih tertinggal disana jelas makin menyesakkan rongga dadanya.Di kamar yang sama ini, kamar yang menjadi saksi berapa ribu kali adiknya berbagi keluh kesah sendiri, tersenyum bahagia sendiri , dan menangis dalam sepi dan sendiri disini.
Membayangkan saja....sudah membuat hati Yukhei perih.
Kata andai yang kini terus membuatnya dikelilingi rasa penyesalan
Andai Yukhei datang lebih cepat
Andai Yukhei bisa menemani titik terendah dalam hidupnya
Andai Yukhei bisa menemani hari hari sepi adiknya
Andai dia bisa menikmati lebih banyak waktu bersama adiknya
Andai adik dan saudara kembarnya kini ada disini untuk memeluknya
Andai,semua itu hanya akan menjadi andai yang tidak akan pernah bisa lagi tergapai.
Ini barulah awal dari babak sebuah perpisahan.
Lalu bagaimana hari selanjutnya, minggu minggu dan bulan berikutnya yang akan dia jalani tanpa kehadiran seorang adiknya lagi??? Yukhei takut......Tapi Yukhei harus merelakan. Walaupun kini bayang bayang adiknya kian menghiasi pandangan dimata yang makin memburam karena air mata yang memberontak untuk ditumpahkan.
Putaran memori tentang pertemuan pertama mereka yang menciptakan kesan tak terlalu baik, bagaimana ekspresi pertama adiknya saat melihat kehadirannya.
Wajah panik dan haru itu akan Yukhei kenang selalu selamanya.
Lalu semua waktu berjalan dengan sebagai mana mestinya hubungan kakak dan adik.
Canda ,tawa dan sedikit pertengkaran kecil menghiasi hari hari mereka sampai dimana hari itu tiba.Tanpa aba-aba sang adik meninggalkannya untuk selamanya.
Yukhei tersenyum,namun dengan senyum menyakitkan sampai pada saat dimana bayangan itu semakin nyata dan mendekatinya dengan tatapan lembut seolah berkata
"Aku gak pergi kak....aku cuma pulang.Aku gak kemana mana.Aku akan selalu ada disini"
bisik bayangan itu sambil memeluk Yukhei yang semakin terisak karena dengan tiba tiba bayangan Lucas pun turut serta memeluknya seolah turut ikut membisikkan kalimat yang pernah dia katakan.
"Everything will be alright my brother"
Hangat, nyata namun terasa hampa.
Itu yang Yukhei rasakan malam itu
