Dini hari sudah menjelang tapi justru banyak kerabat yang berbondong bondong datang memastikan kalau kabar yang mereka terima tidaklah benar..
Ya semua pun berharap kalo itu tidaklah benarTadi,Somi sahabat Nini bersama anak anak yang lain langsung datang ke rumah setelah mendapat kabar itu. kerumah yang setiap mereka datang selalu disambut hangat dan senyuman.Tapi sekarang,yang seharusnya melakukannya udah gak ada lagi....
Hari sudah berganti dan yang pergi tak akan pernah bisa kembali lagi.Disini ramai namun tetap terasa sepi ,yang ada hanya lantunan doa dan iringan isak tangisan karena kehilangan dan sedari tadi ada seseorang yang tertunduk didepan peti dengan penuh rasa penyesalannya.
Peti yang berisi raga gadis yang entah sudah sejak kapan dia cintai,gadis yang selalu mewarnai hari dan gadis yang hatinya tanpa sadar telah dia lukai,
jiwanya telah pergi untuk kembali ke abadi.
Jeno telat,jeno terlambat..Mengucapkan kata maaf pun dia belum sempat.
"Ni..maafin aku nii...Jeno mohon"
"Maaf niii harusnya aku ga terlalu sibuk...
Maaf aku ga bisa jemput kamu...."
"Maaf nii...."
Cuma kata maaf yang dari tadi bisa jeno ucapkan
"Ma-
"Udah jen..istirahat dulu yaa..kasian nini nya kalo liat kamu kayak gini" kata Dejun yang daritadi ada disebelah Jeno bersama Hendery dan yang lain. Sebagiannya lagi ada yang ikut membantu mempersiapkan tempat untuk upacara pemakaman siang harinya.
Sementara somi, sedari tadi masih setia mendampingi mamih wong bersama bundanya Jeno.Papih sedang mengaji,Yukhei entah kemana dia sejak tamu tamu berdatangan justru dia malah naik keatas.
Berat,tentu ini berat untuk semua.
"Dery..Dejun..Jeno kalian istirahat dulu aja dikamar atas ,dari tadi sore kalian belum istirahat kan?"
Kata Papih wong sembari melepas kacamata dan meletakkan buku yasin"Iya yuk jen keatas dulu"
"Tapi ni-
Sanggahan Jeno terpotong,dilanjutkan oleh Dejun yang buka suara.Disini emang Dejun yang keliatan paling tegar,berbeda dengan Hendery yang keliatan bener bener kacau dan sembab sedari awal dirumah sakit.
"Gapapa udah tenang dia nya banyak yang doain gini...
sekarang istirahat jen,Nini pasti bakal marah kalo lihat kesayangannya kayak gini"Lampu menyala dengan terang dan pintu kamarnya sedikit terbuka memperlihatkan Yukhei yang berdiam diri duduk di sisi ranjang.
Yukhei bersama kesedihan luar biasanya tak akan pernah bisa orang lain rasakan.
Kinidia telah kehilangan 2 saudaranya. 2 saudara yang sekarang hanya bisa dia peluk foto dalam bingkai pigura kaca yang dingin. Mulai sekarang dia hanya bisa bersama saudaranya lewat kenangan dan ingatan.
Yukhei menghirup napasnya dalam dalam disela tangisnya dalam diam.Tapi nyatanya malah menambah rasa sesak di dada saat aroma adiknya memasuki indra penciumannya.
Disetiap nafasnya.ia bisa mencium wangi adiknya yang masih tertinggal disini,di kamar adiknya ini.
Yukhei kembali menangis karena sadar kini gak akan ada lagi yang menyambutnya dengan cerita cerita tentang hari yang sudah dia jalani,
Gak akan ada lagi yang marah marah kalo masuk ke kamar dia tanpa cuci kaki dan tangan pake sabun rasa stroberi.