Part 9

141 51 2
                                    

Budayakan Vote dan Follow terlebih dahulu sebelum membaca.
Happy Reading 😍

===================



Sekarang jam istirahat. Seperti biasa semua siswa akan pergi ke caffetaria untuk megganjal perut yang mulai keroncongan.

"Mark, Karina" Ucap Jaemin sambil menunjuk ke arah bangku dimana Karina duduk bersama teman-temannya. Tak jauh dari tempat merke berdua berdiri.

"Samperin sana" Jaemin mendorong bahu Mark sedikit memberi kode untuk Mark berganung dengan mereka.

"Malu, banyak orang yang melihat Jae"

"Sudahlah. Kajja" Jemin mendorong punggung Mark paksa. Tentu membuat Mark kesal dan memberontak. Tapi apalah daya Jaemin teeus mendorongnya hingga kini mereka berdiri tepat di bangku Karina

"Ah annyeong" Ucap Mark dengan terbata-bata. Oh ayolah sungguh Mark kini merasa begitu tagang dan malu. Jaemin hanya terkekeh melihat tingkah konyol aahabatnya itu.

"Eh Mark sunbae" Sapa NingNing yang melihat Mark berdiri, yang lain pun ikut menatap Mark.

"Mencari siapa sunbae?" Tanya Winter polos, sontak membuat Mark menggaruk tengkuknya yang tagal. Alasan apa yang harus dia katakan.

"Anuu... eee.."

"Mencari Karina lah Salju, kenapa kau harus bertanya" Serobot Jaemin tiba-tiba mmebuat Mark memukul lengannya. Membuat Jaemin meringis karena merasakan denyutan di lengannya.

"Kajja, ikut aku" Jaemin menarik paksa lengan Winter, membuat Wonter terkejut dan menatap Jaemin penuh tanya.

"Kau mau kemana?" tanya Mark menatap Jaemin penuh tanya.

"Sebentar saja" Mark mengangguk sebagai jawaban.

"Ya! Kau mau mengajakku eemana?" Pekik Winter saat tangannya mulai ditarik. Dengam cepat Winter melepaskan cengkraman itu.

"Yaaak asiit. Ada yang ingin aku bicarakan padamu, sekalian ajakin itu dua temenmu" ucap Jaemin membuat Giselle dan Ningning merasa bingung. Ada apa dengan Jaemin, kenapa aneh sekali.

"Kajja. Jangan banyak tanya. Nanti kalian akan tahu"

Jaemin, Winter, NingNing dan Giselle pun pergi meninggalkan Mark dan Karina di caffetarian berdua. Membuat Mark merasa sedikit canggung begitupun Karina.

"Boleh aku duduk disini?" Tanya Mark malu pada Karina. Mark masih berdiri setelah kepergian yang lain tadi.

"Boleh, silahkan"

Mark pun tersenyum pada Karina dam duduk berhadapan dengan Karina. Tanpa sadar Karina dan Mark menjadi pusat perhatian karena melihat Mark dan Karina duduk berdua.

"Hiraukan mereka" Mark berucap saat melihat karina yang tak tenang, Karina mengangguk sebagai jawaban. Tentu Mark tau ini adalah yang tidak mengenakkan, jadi pusat perhatian semua orang.

"Karina" Mark berucap saat keheningan melanda mereka beberapa saat tadi.

"Ah nde?" Karina menatap Mark penuh tanya.

"Boleh minta nomor kamu?" Ucap Mark sambil memberikan hp nya pada Karina. Tentu membuat Karina sedikit terkejut.

"Untuk apa sunbae?" Mark terbengong beberapa saat. Bingung untuk menjawab apa, kemudian menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ah, untuk menambah kontakku saja" Ucap Mark sambil tersenyum. Tentu mmebuat Karina terkekeh. Alasan macam apa itu Mark.

Karina meraih Hp Mark dan mulai mengetik nomornya. Mengembalikan hp Mark kembali, membuat sang empu tersenyum kegirangan.

The Real Power ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang