Eps 2

239 34 6
                                    

Penyakit tak logis.

Katakanlah Jungkook bodoh karna penasaran akan isi handphone Taehyung. Rasanya Jungkook ingin pingsan saat ini. Jungkook balikkan tubuhnya dan coba alihkan pikirannya, namun tetap saja hanya ada Taehyung dalam pikirannya saat ini. Jungkook mulai terbatuk-batuk keras, Taehyung menoleh ke arah Jungkook dan elus punggungnya pelan. 

"Jungkook, kenapa akhir-akhir ini kau senang sekali batuk? kau minum atau makan sesuatu yang aneh ya?"

Jungkook tak jawab, sibuk dengan rasa sesak dari alat pernafasannya serta nafas yang beberapa kali tercegat seolah-olah ada sesuatu yang halangi oksigen tuk ia hirup, Jungkook pukul dadanya sendiri dengan keras, Taehyung berlari keluar datangi ayahnya tuk minta obat batuk. 

Jungkook rasakan sesuatu keluar melalui mulutnya dan jatuh ke tangannya, kelopak bunga ?! Namun Jungkook lebih terfokus pada cairan agak kental berwarna merah, matanya membulat, apa yang terjadi padanya ? Paru-parunya terasa sakit, kebas.

Jungkook pikir ini penyakit serius, namun pikirannya ditepis saat dengar derap langkah kepunyaan Taehyung, segera ia bersihkan tangannya ketika sadari kedatangan Taehyung terdengar, bersamaan dengan pintu yang terbuka, tampilkan sosok Taehyung yang dengan cepat datangi Jungkook.

"hei, hei santai Taehyung, ini hanya batuk"

"tetap saja aku khawatir, kau seperti saudara kandung untukku"

Jungkook kembali terbatuk-batuk, tangannya ia tutup rapat ke mulutnya mengingat darah dan kelopak bunga yang keluar dari mulutnya tadi, Jungkook segera pakai syal coklatnya dan berbisik pelan.

"lebih baik aku permisi, maaf Taehyung"

Jungkook keluar begitu saja dari rumah kepunyaan Keluarga Sakamoto, nafas terenga-engah ketika dirinya cepatkan langkah dalam perjalanan pulang di malam hari.

Jungkook berjalan cepat menuju rumahnya dengan batuknya yang berangsur-angsur mereda, "sebenarnya kau kenapa Jungkook?!!" 

Jungkook tinju punching yang berada di ruang ia biasa berolahraga, Jungkook terduduk di bangku yang berada di dekatnya dan lirik ke arah jendela, nampakkan suasana daerah tempat tinggalnya yang lumayan sepi dan sunyi.

-

Jungkook pagi-pagi sudah siap dengan baju seadanya, rambut ia sisir rapi, wajahnya lebih lesu daripada hari-hari sebelumnya, kepalanya pusing dan tubuh nya lemas. Jungkook tak berniat untuk pergi ke kampus, pikirannya mulai melayang kemana-mana.

Berandai-andai jikalau Taehyung lebih peduli padanya- "cih, hentikan saja harapanmu, Kook"

Jungkook bubarkan pemikiran anehnya, hembuskan nafas berat. Jungkook berangkat menuju Universitasnya.  Jungkook duduk di kelas dengan wajah lesu, bahkan yang lain enggan sapa dirinya karna wajah yang terlihat sakit.

Jungkook lipat tangannya atas meja dan benamkan wajahnya di dalam lipatan tangan itu. Jungkook tertidur sebentar, sampai sebuah tangan goyangkan bahunya pelan, bangunkan dirinya dengan suara manis yang Jungkook kenali, sangat familiar.

"Kazehaya !! Bangunnn . ."

Jungkook angkat wajahnya dan lirik ke arah wajah yang khawatir itu, "kenapa kau kabur dari rumah ? Kau punya urusan mendadak ya ?" tanya Taehyung.

"ah iya maaf, aku baru ingat dengan tugas ku yang tertunda" 

Bohong, mana mungkin murid malas macam Jungkook mengerjakan tugas yang deadline nya bulan depan. Jungkook only kerjakan tugasnya ketika sudah dekat dengan deadline, kekuatan mahasiswa kejar deadline

"Jungkook ! Ingat Bo-gum?"

haish, kenapa harus bahas dia sialan batin Jungkook, namun kepalanya tetap mengangguk dengan jantung yang berdetak tak mengenakkan. "aku resmi pacaran dengannya" 

Jungkook tahan batuknya yang ingin keluar, jantungnya seperti ingin meloncat sekarang juga, wajahnya yang sudah keliatan pucat jadi tambah pucat karna dengar kabar itu dari orang yang ia taksir sejak lama.

Bagaimana caranya untuk sembunyikan wajah kecewanya? 

Untuk pertama kalinya ia patrikan ekspresi cemberut, kecewa dan sakit dalam wajahnya. Tapi Taehyung bukan orang yang peka, ia terus berceloteh tentang Bo-gum di depan wajah Jungkook yang sudah kehilangan senyumnya. 

Bagaimana rasanya, Kook? Rasanya ketika orang yang kita lindungi selama ini hanya menganggap kita seorang saudara ? Jungkook senang, tentu saja senang dengan dianggap saudara. Tapi, Taehyung jadian dengan orang lain? Jungkook benci dan kecewa pada dirinya sendiri tak akan pernah bisa jadi sosok bintang paling terang buat Taehyung. 

Jungkook tolehkan wajahnya ke arah pria tinggi yang berdiri di depan kelasnya, orang itu adalah Bo-gum. Bagus, sekarang tertawakan saja aku haha, Jungkook lirik ke arah lain karna malas lihat pria tinggi itu mulai rangkul pinggang mungil Taehyung.

Taehyung panggil Jungkook kembali dan minta pria yang tengah sakit hati itu untuk ikut kencan bersamanya dan Bo-gum. 

Apa-apaan ? batin Jungkook kesal, setelah buat hatinya sakit, sekarang Taehyung minta dirinya untuk temani dia jalan-jalan dengan pacar barunya. Kurang lengkap apalagi penderitaan Jungkook.

"kalian pacaran, harusnya hanya berdua, aku pasti akan jadi pengganggu" ucap Jungkook kepada Taehyung yang jadi cemberut. 

"t - tapi aku ingin ditemani Jungkook" 

Taehyung mulai genggam tangan Jungkook, buat pria di depannya tak punya pilihan lain selain berikan jawaban final karna marah dan kesal.

"tsk, biar aku pikir-pikir dulu" 

Jungkook lepaskan genggaman tangan Taehyung dan keluar dari kelasnya, mengabaikan panggilan Taehyung yang khawatir dan sosok Bo-gum yang mulai sadari gelagat aneh Jungkook.

-

Jungkook memilih untuk bolos beberapa hari, persetan dengan nilai anjlok, spam telpon dari temannya di kelas dan beberapa chat dari Taehyung yang ia abaikan. Jungkook hanya kecewa dan butuh me time lebih banyak untuk saat ini. Bro, Jungkook bukan sosok yang sekuat itu dan lagipula siapapun akan kecewa seperti Jungkook ketika ketahui crush yang sudah bertahun-tahun ia taksir malah jadian dengan orang asing.

Jungkook mulai pukul punching bag nya berkali-kali, buat tubuh atletisnya mengilap karna keringat, ruangannya bagaikan sauna ketika ia naikkan angka penghangat ruangannya.  Ketika rasa capeknya datang, ia mulai terduduk pada bangku di dekatnya. 

Batuknya kembali datang, ntah kenapa batuknya jadi lebih sering akhir-akhir ini. Ia berencana tuk pergi ke dokter umum besok, mungkin ada yang salah dengan dirinya. Apalagi dengan darah dan kelopak bunga itu, jumlahnya jadi makin banyak.

bersambung . .

Hanahaki Byou - kookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang