[3]

132 36 108
                                    

Haloo!
Comeback to my story!!
Sebelum membaca vote dulu ya...

Happy Reading!

___________________

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Para siswa SMA Permata pun mulai berhamburan keluar dari kelas.

Di parkiran sekolah terlihat dua orang gadis yang sedang berdiri berdampingan. Ya, gadis itu Anastasya dan Violet. Mereka berdua sedang menunggu motor milik Violet yang belum bisa diambil karena berada pada barisan paling depan.

"Lama banget anjir, nih yang punya motor pada kemana keburu hujan," ucap Violet yang sedari tadi tak berhenti mengomel.

"Sabar!"

"Iya gue ini udah sabar Nanas!"

"Kalo sabar tuh diem aja nggak usah ngomel-ngomel terus!"

"Lagian lama banget, tau gini tadi nggak usah berangkat pagi-pagi."

"Terserah. Gue mau beli minum dulu, ikut nggak lo? Nggak ikut ya udah," ucap Anastasya mulai melangkahkan kakinya menuju kantin Pak Bejo.

"Eh ikuuutt!"

Sesampainya di kantin, Anastasya segera mengambil satu botol air mineral dingin dan membayarnya. Sedangkan Violet sudah duduk di salah satu bangku.

"Pak Bejo ini uangnya ya," ucap Anastasya menyodorkan uang lima ribuan.

"Iya neng makasih."

"Sama-sama."

Anastasya pun ikut duduk disamping Violet yang kini sedang sibuk dengan ponselnya.

"Eh anjir!" seru Violet mengagetkan Anastasya yang sedang meneguk air mineral yang membuatnya hampir tersedak.

"Kenapa lo?"

"Gapapa," ucap Violet masih fokus dengan ponselnya. Maafkan Violet yang memang terkadang suka nggak jelas, sekian.

"Pulang yuk," ajak Anastasya setelah menghela nafasnya.

"Ya udah pulang aja"

"Ihh Toilet, gue kan nebeng lo!"

"Heh Nanas! Nama gue itu Violet bukan Toilet anjir!" sewot Violet.

"Iya udah ayo, katanya tadi keburu hujan."

"Iya deh, ayo cepetan!"

Jadi tadi pagi Anastasya berangkat ke sekolah naik ojek online dikarenakan motornya sedang masuk bengkel. Makanya sekarang ia akan pulang bersama dengan sahabatnya, lumayan gratis.

Mereka pun beranjak menuju parkiran yang sudah nampak sepi hanya tinggal beberapa motor saja.

"Wah ini motor lo Let?" tanya Anastasya saat sudah berdiri di samping vespa matic pink dengan stiker bertuliskan 'Violetta Cantik' di body motor itu. Hmm kayaknya masih baru.

"Iya dong! gimana? Keren kan?" ucap Violet bangga.

"Keren euy, dapet duit dari mana lo bisa beli kek ginian?" tanya Anastasya lagi.

"Kebetulan gue kemarin habis bobol ATM deket rumah gue. Ssstt jangan bilang siapa-siapa ya?" bisik Violet tepat di depan telinga sahabatnya.

"Serius?" tanya Anastasya dengan wajah sok polos.

"Ya nggaklah goblok! Gue tuh dibeliin om gue yang dari Bandung sebagai hadiah kenaikan kelas," ucap Violet sedikit ngegas, Anastasya pun hanya mengangguk mengiyakan.

Lalu mereka pun segera naik ke atas motor dan melenggang pergi meninggalkan sekolah.

***

"Makasih ya Let," ucap Anastasya turun dari motor saat sudah sampai di depan rumahnya.

"Iya neng sama-sama, sepuluh ribu aja," ujar Violet sambil menengadahkan tangannya.

Anastasya menatap tangan itu lalu menepuk tangan Violet cukup keras, "Dah sana pergi huss!"

"Dih, udah nebeng, ngusir lagi! Ya udah gue pergi ya bye!" Violet langsung mengegas vespa matic nya dengan kencang yang membuatnya sedikit oleng.

"Ati-ati woe!" ucap Anastasya sambil terkekeh geli, entah apa yang lucu ia sendiri pun tak tau.

Gadis itu melangkah masuk ke rumahnya. Rumah dua lantai yang terlihat sederhana, tidak besar namun cukup untuk tempat tinggalnya bersama dengan keluarga.

"Assalamualaikum," ucap Anastasya saat membuka pintu.

Hening, tak ada jawaban. Mungkin tak ada orang di rumah. Gadis itu pun melepas sepatu lalu melangkahkan kaki ke arah kamarnya yang berada di lantai dua.

***

Prang

Gelas berisi air putih itu pecah jatuh ke lantai saat sebuah tangan sengaja membantingnya dengan keras.

"Kamu kenapa?"

"Udah berapa kali aku bilang sama kamu, jangan pernah berhubungan lagi sama mantan kamu itu!" ujar seorang pria paruh baya pada wanita didepannya yang sedang duduk di meja makan.

Wanita berusia sekitar 44 tahun yang tadinya hendak menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulutnya itu menjadi diam.

"Aku sama dia itu cuma temenan, nggak kayak yang kamu pikirin," sanggah si wanita.

"Cuma temenan kamu bilang? Tiap hari chatingan, tiap hari telponan pake sayang-sayangan itu kamu bilang cuma temenan?" ucap pria itu berusaha menekan amarahnya, sedangkan wanita hanya diam menatapnya.

Pria itu menggenggam tangannya sendiri dengan kuat, "Kamu pikir aku nggak tau? Udah dari lama kamu kayak gini tapi aku masih diem. Aku pikir kamu bakal sadar tapi ternyata nggak sama sekali!"

Wanita itu masih diam.

"Kenapa kamu diam?" tanya pria itu geram.

"Aku males debat sama kamu Mas. Minggir! aku ada urusan," ujar wanita itu lalu beranjak pergi meninggalkan pria itu yang masih berdiri di ruang makan.

"Erggh, bangsat!" seru pria itu seraya memukul meja dengan keras.

Tanpa ada yang menyadari sepasang mata yang sedari tadi melihatnya semua itu. Mata seorang gadis yang masih mengenakan seragam putih abu-abu. Ia bersembunyi di balik tembok saat wanita itu keluar dari ruang makan. Ya, gadis itu adalah Anastasya.

Mata gadis itu mulai berkaca-kaca, perlahan air matanya pun jatuh tak mampu terbendung lagi. Tangan kanannya menutup mulutnya yang terisak.

Tadinya saat gadis itu masuk ke kamar, ia merasa haus lalu pergi ke dapur untuk mengambil minum. Namun, tak disangkanya malah hal seperti ini yang ia dapatkan.

Dua orang dewasa tadi adalah ayah dan ibu gadis itu. Entahlah, sudah beberapa hari terakhir ini hubungan mereka tampak renggang. Satu fakta yang gadis itu tau, bahwa hubungan orang tuanya sedang tidak baik-baik saja.

Gadis itu kembali terisak, ia pun beranjak pergi dari sana.

"Ada apa ini Tuhan? Aku mohon, jaga keluargaku agar tetap utuh tanpa adanya perpisahan."

Pikiran gadis itu sudah melayang kemana-mana, sungguh ia tak mau karena masalah ini nanti orang tuanya sampai-

Argh memikirkannya saja membuat gadis itu seperti ini, bagaimana bila nanti memang akan terjadi?

Tidak. Tidak!

Sumpah demi apapun gadis itu tak akan mau.



***



Bentar-bentar!

Gimana sama part ini? Feelnya dapet ga sih?

Oh iya, makasih buat kalian yg masi setia di cerita ini, makasihh bgt!!

Next?

ANASTASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang