01 November 2009
Aden Arkatama Bagaskara. Seorang anak kecil yang baru masuk kelas 01 SD.
Hari itu, Aden terbangun dari tidurnya pada pukul 01.00 dini hari karena haus. Dia berniat untuk mengambil minum, namun ia mendengar suara tangisan banyak orang di lantai bawah.
Dengan kebingungan, Aden menuruni tangga sedikit demi sedikit, ia mulai melihat ada orang-orang mengenakan pakaian serba hitam, mereka terlihat begitu sedih.
Aden melihat Edgar Emilio Bagaskara, Ayahnya sedang menangis tanpa suara, Edgar paling terpukul atas malam ini.
Aden menghampiri Ayahnya, lalu dia mengusap punggung pria itu dengan tangan kecilnya.
"Ayah kenapa nangis?" tanya Aden kecil yang masih polos, lalu Edgar segera memeluk anaknya dengan tangisan.
Tanpa sengaja, Aden melihat gadis kecil sedang memakan permen, hanya gadis itu satu-satunya orang yang tersenyum.
"Bunda mana?" tanya Aden lagi. Tak ada jawaban dari Edgar, dia hanya bisa tersenyum dengan tangisan.
Tiba-tiba ada tangan kecil memegang tangan Aden. Dia membawa Aden keluar rumah, lalu mereka berdua duduk diatas ayunan.
"Kenalin, nama aku Anna," gadis itu bernama Anna Marchetti Allegra.
"Bunda aku mana?" lagi-lagi Aden bertanya tentang Bundanya yang tidak muncul dari sekian banyaknya orang.
"Kata Mamih-nya Anna, Bunda Aden sekarang lagi diatas langit," jawab Anna dengan polos.
"Ngapain?" tanya Aden lalu menatap keatas langit yang masih gelap dan sedikit ada bintang kecil.
"Bunda Aden lagi ketemu sama Tuhan," Anna menjawabnya dengan tersenyum.
"Tuhan jahat, kenapa ambil Bunda?"
"Enggak, Tuhan enggak ambil Bunda Aden, Bunda Aden bakal jadi bintang cantik di langit," Anna mencoba untuk menghibur Aden.
"Mau permen gak? Anna kalo lagi sedih suka makan permen," Anna menyodorkan sebuah permen lollipop rasa coklat.
Aden mengambil permennya tanpa mengatakan sesuatu. Aden melihat Anna sedang mengupas plastik permen rasa stroberi lagi.
•••
01 Desember 2009
Ada sebuah keluarga baru yang pindah. Itu keluarga Anna.
Rumah baru mereka berhadapan dengan Rumah Aden, si anak kecil yang satu bulan lalu ditinggalkan Bundanya.
"Yey! Sekarang kita jadi tetangga!" teriak Anna ketika melihat Aden sedang duduk sendirian diatas ayunan.
Aden mengerutkan keningnya, lalu ia teringat bahwa dia adalah gadis yang menghiburnya dimalam panjang itu. Karena gadis itu, setiap malam ia harus melihat bintang terlebih dahulu lalu bercerita sebelum tidur.
•••
2012
Ada seorang gadis kecil mengunakan pita berwarna putih di rambutnya lengkap dengan seragam sekolah putih merah, gadis itu membawa satu permen lollipop berbentuk hati.
Tok tok tok.
Pintu itu terbuka, menampilkan pria kecil menggunakan seragam sekolah tanpa ekspresi.
Tiba-tiba gadis kecil itu menyodorkan permen berbentuk hatinya.
"Anna suka sama Aden," kata gadis itu tiba-tiba.
Pria itu tidak menjawab perkataannya, namun permennya ia ambil lalu memakannya.
"Tapi Aden gak suka," jawabnya sebelum menutup pintu.
"IH ADEN!"
•••
2015.
Tahun ini, mereka masuk SMP di sekolahan yang sama.
6 tahun, setiap hari, Anna melakukan hal rutin, yaitu membawakan sepiring nasi dari Mamih-nya untuk Aden. Setiap hari, Anna mengajak Aden untuk berangkat sekolah bersama.
Bertahun-tahun itu juga, Aden mempunyai sosok Bunda di diri Mamih-nya Anna. Aden yang cuek dan dingin akan menceritakan semuanya kepada Mamih.
Anna selalu suka kepada Aden, semuanya yang bersangkutan tentang Aden.
Menurut Aden, Anna adalah anak kecil yang harus ia jaga untuk Mamih.
"Aden tau gak, kenapa kucing takut air?" Anna melakukan tebak-tebakan disela-sela sedang mengerjakan tugasnya.
Aden yang sudah terbiasa akan gombalan-gombalan Anna, dia hanya menjawab "kenapa?"
"Ya karena kalo Anna, takutnya kehilangan Aden," jawab Anna lalu berteriak heboh, tiba-tiba tawanya berhenti karena permen lollipopnya hampir saja tertelan.
"Dasar bocil."
Jangan lupa
vote +
komen +
shareFollow juga ig Novi ya
[ novi.r026]No plagiarisme ya, hargai karya seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anna
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!) Ini tentang kisah perjuangan seorang gadis bernama Anna. "Aden suka gak sama Anna?" tanya gadis polos yang sedang memakan lollipop. "Enggak." jawab pria itu tanpa ekspresi. ••• "Aden dimana? Anna takut sendirian." "Sehari a...