we will remain friends forever (8)

57 9 2
                                    


Sena POV

Aku terbangun di pagi hari seperti biasanya. Dan pada hari ini kaki menjalankan kehidupan sebagai trainee pada umumnya. Yaitu pergi latihan bernyanyi, dan dance. Aku bangkit dari tempat tidur dan berjalan seperti Zombie. Pergi ke kamar mandi membasuh muka, gosok gigi dan tak mandi. Aku hanya berganti baju dan pergi ke ruang latihan. Sepanjang jalan aku sedikit menguap seperti kurang tidur. Dan sesampainya di ruang latihan, tidak banyak orang di dalamnya. Baru ada tae seong dan jun seo.

"Hey! Sena. Kau baru bangun? " Tanya Tae seong

"Iya" Jawab ku sambil mengangguk

Eh, apa maksudnya baru bangun?

"Mana yang lain? " Tanya ku

"Yong rae sama choi eunbi di taman, Soffie pergi ke restoran tempat dia dulu berkerja, terus Joe sdh bangun dari tadi pagi" Jawab jun seo

"Joe? Tumben sekali dia bangun pagi pagi" Kata ku lagi. Sambil sedikit bersemangat

"Iya ya tumben sekali" Balas Tae Seong

"Kalian terkejut? Tahu gak apa yang lebih mengejutkan? " Kata Jun seo

"Apa itu? Jangan buat kami menunggu" Tanya Tae Seong

"Joe pagi pagi begini, mau ke perpustakaan" Jawab Jun seo

"Ih kau ini. Itu mah udah biasa" Kataku

"Heyyo guys, apakah kami ketinggalan sesuatu? " Tanya Yong Rae sambil memasuki ruangan bersama Choi Eunbi

"Hei kalian sekarang mulai pakai baju couple ya" Kata ku

"Sekarang kalian mulai membuatnya begitu jelas" Kata Tae Seong

"Kalian kenapa? Bukan kah baju couple itu hal yang sangat wajar dengan pasangan" Balas Choi eunbi

"Kita waktu sekolah dasar dulu seluruh kelas pakai baju couple, ya kan" Ucap jun seo

"Hey kalian hentikan" Kata ku

"Jomblo sok asyikkkkkk" Ejek Yong Rae

Beberapa dari kami sudah datang. dan choreographer yang melatih kami juga sudah datang.yang tersisa hanya Soffie. Dan kami tidak mau menunggu lama jadi terpaksa kami mulai latihannya tanpa Soffie

Selama latihan, aku dari tadi merasakan hal yang janggal. Mulai dari Joe yang tumben tumben ya ngelakuin gerakan yang salah. Padahal Joe itu yang paling jago dance dari pada kami. Terus ada luka di sekitar kaki Soo Jin. Bahkan aku juga ada luka di kaki dan tangan.

"Hei Sena, ada apa? Kau tampak gelisah" Tanya Soo Jin

"Eh, gpp kok. Em, ngomong ngomong. Luka di kaki mu itu karena apa? " Tanya ku kepada Soo Jin sambil menunjuk kakinya yang terluka

"Apa maksud mu? Eh iya ada luka. Dari mana aku mendapatkan nya, anu, mungkin aku terjatuh tadi. " Jawab Soo Jin

"Owh" Jawab ku lagi.

Soo Jin tidak ingat akan lukanya, bahkan aku juga tidak ingat luka ini dari mana.

"Kalau begitu , Soo Jin Hati hati" Kata ku

"EMMA!!! Hati hati"

"Ok" Jawab Soo Jin

Tunggu, Apa itu? Kenapa aku bilang "Emma hati hati? " Eh. Siapa itu Emma? Aku berjalan keluar ruangan. Iya, aku yakin sekali. Aku seperti teringat sesuatu tentang nama Emma.  Emma, Emma ya. Aku berusaha berpikir dan mengingat sebisa mungkin. Tapi otak ku seperti sebuah Puzzle yang kehilangan 1 keping Puzzle nya. Aku hanya mengatakan "soo Jin hati hati" Tapi aku malah seperti mengingat bahwa aku pernah mengatakan "Emma Hati hati" Kelas ini ada yang aneh. Aku pun bergegas pergi ke kamar ku dan mencari buku diary ku dan membalik halaman diary ku satu persatu. Sampai pada akhirnya aku sampai pada salah satu halaman. Biasanya, aku selalu mencatat semua kejadian yang aku alami. Dan ketika aku melihat apa yang aku tulis kemarin, jelas aku tidak ingat apa pun dengan yang aku sulit. Tapi ini sedikit memudah kan ku karena aku sempat menulis sesuatu tentang Emma, jadi aku bisa mencari tahu lebih dalam lagi tentang siapa itu Emma.

Behind the Big hit theoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang