Seperti Dejavu

149 22 1
                                    

"Annyeonghaseo"

Aku membukakan pintu dan yang ada di depan pintu bukanlah pegawai hotel. Melainkan wajah orang yang aku kenal yaitu Ira eonnie.

"Eh, Hello. Mana Ibu mu? Tanya Ira eonnie

Aku menceritakan semuanya kepada Ira eonnie dan entah kenapa aku malah menangia tersedu sedu didepan Ira eonnie dan itu membuat ku malu. Aku memang baru pertama kali bertemu Ira, tapi sifatnya layaknya seperti seorang ibu.

"Siapa namamu? " Tanya Ira

"Soffie, Soffie willaIsabella" Jawab aku sambi mengusap air mata.

"Ok, tenang ya Soffie, Eonnie akan menjaga mu" Jawab Ira eonnie

Ira pun membawa ku keluar dari hotel dan pergi ke apartemen nya. Aku mungkin sangat beruntung bertemu sama Ira, karena kalau tidak aku kemungkinan besar bakal jadi gelandangan.

"Ok, ayo masuk. Anggap lah seperti di rumah sendiri" Ucap Ira eonnie

Aku pikir aku bakal tinggal di apartemennya Ira eonnie. Tapi sebagai seorang siswi teladan. Aku sudah pasti tidak mau merepotkan Ira eonnie.

"Kau bisa tidur di kamar ini" Kata Ira eonnie

"Loh, Eonnie tidur dimana? " Tanya ku kepada Ira

"Aku kan nanti kerja, Lagian aku bisa tiduran di sofa. Gpp kok" Jawab Ira

Baru aja aku bilang gak mau merepotkan Ira eonnie :)

"Hhm.. Eonnie" Kata aku

"Kakak aja. Ada apa? " Tanya kak Ira

"Boleh kah aku kerja sama kakak? " Tanya ku

"Lah ngapain kerja? " Tanya kak Ira

"Aku gak mau repotin kak" Jawab aku

"Eh gpp kok. Santai aja. Anggap kak Ira ini adalah kakak mu sendiri. ok" Ucap kak Ira

"Ok" Ucap ku

Aku berusaha menolong kak Ira karena dia udah menolong ku dari awal. Jadi aku mencoba mencari pekerjaan. Awalnya aku ingin menjadi koki di restorannya kak Ira tapi kak Ira terus melarangku tapi lama kelamaan kak Ira pun mengizinkan ku kerja di restorannya itu sebagai seorang koki.

Karena aku berbakat dalam Dance, aku pun mengupload beberapa Video aku di Sosmed dan mendapat kan banyak view. Jadi aku pun mendapat penghasilan dari video video Dance cover yang aku upload di sosmed.

Aku juga sedikit melupakan akun teori ku dan mulai jarang update teori lalu aku pun teringat sama salah satu buku yang blm aku kembalikan ke perpustakaan.

Aku pun mengambil nya dan membaca nya lagi. Walaupun aku sudah selesai membacanya, tapi insting ku mengatakan untuk membaca nya lagi. Entahlah. Tapi aku membacanya lagi. Anehnya, ada kertas kecil di dalam buku itu. Aku membukanya dan melihat sebuah tulisan berbunyi

'You are the last'

Aku merasa ketika aku datang ke Korea, banyak kejadian aneh yang aku alami. Bahkan aku gak tahu apa maksud tulisan di buku ini. Dan, oh iya. Aku juga sudah mulai tidak bermimpi mimpi yang aneh itu lagi. Juga-

'Ting'!

Sebuah pesan masuk ke ponsel ku.

______________________________________

⬅ Mia🐰
______________________________________

Amin 😄 09:02

Jangan lupa bawa oleh
Oleh 09:02

Pasti👌09:02 √√


Hari Ini

Hei Mia, kau bilang hanya
5 hari di Korea, ini sudah
Lewat 5 hari loh. Kamu
Kapan pulang?            15:09

Aku pikir aku akan di Korea
Lebih dari 1 bulan    15:09√√

Hah? Apa kau sudah gila?
Kamu kan masih sekolah
                                        15:09

Aku tahu, tapi mau gimana
Lagi                              15:09√√

Oklah, aku akan bilang
Ke wali kelas kalau kau
Izin 1 bulan. Ingat ya, 1
Bulan.                           15:09

Ok, tenang aja ko    15:10√√

Ok, semoga liburanmu
Di Korea menyenangkan
                                        15:09

Ok  15:10√√
______________________________________

Aku terpaksa berbohong kepada Mia, karena aku gak mau sahabat ku tahu kalau aku di tinggalin di Korea oleh orang tua ku sendiri.

Selama tinggal bersama kak Ira, kak Ira dengan senang hati mengajarkan ku bahasa Korea agar bahasa Korea menjadi semakin lancar. Selain menjadi penolong. Kak Ira bahkan menjadi guru bahasa Korea ku. Memang kak Ira bener bener kayak sosok malaikat tak bersayap :)

Esoknya, aku harus bersiap siap ke restoran nya kak Ira. Yah dan ini hari pertama ku bekerja disana. Aku mungkin belum terlalu jago menjadi koki, tapi aku akan berusaha semaksimal mungkin dan tidak menyia nyiakan kesempatakan ini.

Sesampainya di restorannya kak Ira. Aku kan masuk ke dapur kan pastinya. Nah, entah kenapa aku merasa dapurnya seperti sangat tidak asing bagi ku. Sebelumnya aku memang pernah mengunjungi restorannya kak Ira. Tapi itu hanya sebatas sampai di meja makan, aku belum pernah masuk ke dapurnya. Tapi kok aku merasa seperti pernah melihat dapur ini.

Aku tidak menghiraukan nya. Aku menjadi koki tidak sendirian. Ada beberapa orang lain juga. Dan aku sudah pasti maknae atau yang paling muda disini.

"Anyyeonghaseo"
" je ileum-eun Sofieibnida. naneun yeogie saeloun yolisaibnida. naleul annae haejuseyo" Ucapku

Aku berkenalan dengan beberapa koki. Salah satunya bernama Emma. Umur Emma tak jauh dari aku. Umurku 17 tahun dan umur Emma 18 tahun. Rata rata, koki dan pegawai di restoran ini adalah orang Indonesia. Wajar sih, namanya juga restoran Indonesia.

Aku pun memasak pesanan pertamaku. Aku sangat bersemangat dong. Sampai sampai aku foto untuk mengabadikan momen ini. Aku pun memberi hidangan ku ke pelayan yang bernama Tae hee. Tae hee adalah orang Korea yang tinggal di Indonesia. Ia kembali lagi ke Korea untuk mengejar cita citanya. Lalu Tae hee pun mengantarkan hidanganku kepada orang yang memesannya.

Anehnya, Lagi lagi aku seperti merasa pernah melihat orang itu, orang yang memesan makanannya. Aku pikir ini seperti dejavu. Tapi ini mungkin sedikit lebih berbeda.

Behind the Big hit theoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang