🌹 TIGA PULUH ENAM 🌹

67.8K 4K 213
                                    


Part masih panjang yahhh

Sean menatap terkejut dengan pandangan tidak percaya dengan pemandangan yang tersaji di depannya.

Awalnya, Sean mengira ia sedang berhalusinasi, namun setelah Sean mengucek matanya pemandangan itu masih ada di depannya.

Sean segera mengambil ponsel dan memotret pemandangan dimana Ibu dan anak saling tertawa berpegangan tangan. Sangat romantis dan natural sekali.

Namun, fokus Sean bukan kepada Andin. Melainkan anak yang sedang tertawa kepada Andin. Wajahnya sangat mirip sekali dengan Alang. Sungguh tidak ada perbedaan sama sekali. Bedanya Alang versi dewasa dan yang di depan Sean versi kecil nya.

Sean tidak mungkin salah mengira dan mengenali wajah itu memang milik Alang. Dan tidak menutup kemungkinan kalau Andin Ibunya.

Sean menggelengkan kepala tidak percaya terhadap apa yang di lihatnya.

Andin dan Kenzo memasuki restoran masih berpegangan tangan. Sean segera turun dari mobilnya. Sean juga ikut masuk ke dalam restoran dan duduk di salah satu meja. Sean juga memesan makanan agar terlihat yakin seperti orang yang mau makan.

Sean mengedarkan mata nya ke segala penjuru restoran, namun Sean tidak melihat mereka. Sean terus menunggu sambil mencicipi makanannya.

Tiba-tiba, Sean melihat Kenzo keluar dengan robot dengan remot kontrol di tangannya.

Sean semakin menatap Kenzo yang asyik dan tertawa. Sean benar-benar takjub melihat wajah Kenzo yang semakin mendekat kepadanya.

Jantung Sean ikut berdebar juga di dalam sana. Robot Kenzo menabrak kaki Sean.

Yes, gue harus gunakan kesempatan ini.

Kenzo mendekat. Sean mengambil robot Kenzo.

Sean semakin merekam wajah Kenzo. Semakin dekat semakin tidak ada bedanya dengan wajah Alang waktu kecil.

Ya Tuhan, sungguh keajaiban mu tidak pernah ku duga.
Bahkan, orang-orang yang mengenal Alang sekali lihat saja bisa mengenali ini anak Alang.

Sean tersenyum lembut.

" Uumm..., Maaf. Itu robot Ken, Uncle," ucap Kenzo menatap wajah Sean.

" Ken---?" ucapan Sean menggantung.

" Kenzo. Nama aku Kenzo."

Sean mengangguk.

" Oh Kenzo. Nama yang bagus. Kenalkan nama Uncle, Sean." Sean mengulurkan tangannya yang langsung di sambut Kenzo.

" Kamu terlihat tampan sekali. Bahkan, kamu sangat mirip dengan sahabat Uncle," ujar Sean pelan.

Kenzo melebarkan matanya.

" Apa Uncle yakin?" tanya Kenzo berbinar.

" Ya, tentu saja," jawab Sean ikut tersenyum lebar.

" Berati Uncle kenal dengan Papaku. Papa Alang. Hanya Papa Alang di dunia ini yang sangat mirip wajahnya denganku?"

Sekarang gantian Sean yang di buat terkejut dengan ucapan Kenzo.

" Jadi, kamu sudah ketemu dengan Papamu?"  tanya Sean cepat.

Kenzo langsung sedih dan menggeleng. Sean tercubit melihat raut wajah Kenzo yang murung.

" Uncle tau dimana, Papaku? Uncle mau bawa Ken ketemu sama Papa? Ken mohon Uncle."  Kenzo memohon dengan tampang berharap kepada Sean. Sean dilanda gugup dan kebingungan.

" Uncle mau saja mengantar kamu kepada Papamu. Tapi, masalah nya Papa kamu sekarang tidak ada di sini. Papa kamu sedang berada di luar kota." jawab Sean merasa tidak enak. Ia juga tidak mungkin menculik Kenzo. Jika minta izin kepada Andin pun. Sean yakin Andin tidak akan memberi izin.

Kakak Iparku, Ayah Anakku (Ready Ebook Di Playbook/Playstore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang