"Eh liat tu ketua osis kita gak
pake topi!"bisik salah satu murid kepada teman temanya yang tengah bersiap mengikuti upacar."iya tuh...gimana kalo kalo
ketahuan nggota MPK!""Ih itu ketua osis macam apa?"para siswa-siswi tengah ramai memperbincangkan ketua osis mereka yang katanya anaknya tampan dan pintar,lantas untuk apa kemarin dia terus keluar masuk ruang sidang jika bukan berbuat salah.Pelanggaran tetap pelanggaran mau dia pitar atau ganteng bahkan burik sekalipun MPK tidak meperdulikan itu tugas nya hanya memperhatikan memecat dan menaikan cukup simple bukan.
"ketua MPK dateng!!"seru salah seorang murid yang kebetulan dia adalah angota osis sekolah.
"mampus lo deon!!"umpat salah satu murid perempuan mengusap wajah nya frustasi.
semua mata tertuju pada calista yang baru saja memasuki lapangan,calista sudah tau apa penyebab terjadinya ke gaduhan itu.
Calista menghampiri deon.
"sup" calista memasukan topi milik nya pada kepala deon.para murid mulai riuh tidak menyangka apa yang telah ketua MPK itu lakukan,seharus nya dia menghukumnya bukan menolongnya.
tidak semua orang bisa mengerti dengan jalan pikiran calista.Tapi berkat jalan pikiran nyalah orang-orang akan cepat memahami apa keinginan calista dengan tanpa perlu banyak bicara.
* * *
"kenapa lo tolongin gue
tadi?" Tubuh lelaki melindungi calista dari paparan sinar matahari."Lo harus nya marahin gue!"lelaki yang tiba-tiba datang itu mengikuti apa yang dilakukan oleh calista saat ini.Deon,lelaki itu mulai mengangkat tangan kanan nya hormat di depan tiang bendera.
"tugas saya hanya menuntun!"
"dengan cara merugikan diri lo
sendiri?!""gue bakal terus seperti ini kalo
lo terus melanggar peraturan!""maksud lo?"
"lo pasti ngerti!"jawab calista tidak ingin bertele-tele karna kepalanya yang mulai pening.
ini adalah jam istirahat pertma seharusnya saat ini calista telah memakan bekal nya.
"ya!,Tidak ada pilihan lagi,jalan satu satunya agar ica tidak di hukum ya berarti dengan anda tidak berulah lagi"ucap genta barusaja datang dari sudut lapang.
calista menoleh,menatap samar ke arah suara itu seraya menahan rasa pening di kepalanya.
"anda mengerti?"genta menaikan satu alis nya di hadapan deon.
"Shiitt!!".deon memberikan umpatan nya muak kepada anak dari pemilik yayasan di sini.setelah itu dia pergi tanpa pamit seolah tidak ada genta ataupun calista disana.
Calista sadar ia harus menerima resiko nya untuk berupacara dua kali hari ini.tapi calisata rasa dia kuat,hanya saja sekarang ia blm mengisi perut nya tadi pagi.
pandangan nya mulai kabur bumi seperti berputar kekuatan nya sudah mulai habis dia sudah tidak mampu lagi menopang tubuh nya untuk tetap berdiri."huft!"sigap genta menagkap tubuh mungil calista yang baru saja tumbang.
* * *
Mata calista mulai terbuka menangkap seseorang memunggunginya di samping brankar.entah apa yang sedang ia lakukan terhadap dispenser di sana calista menaik turun kan kedua kelopak matanya mempertajam pandangan nya yang masih buram.
Ah genta,mulut calista mengunyam menyebut nama genta tanpa suara setelah memperhatikan postur tubuh lelaki itu dari belakang di tambah lagi calista melihat sepatu yang lelaki itu kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Eye [on Going]
Teen Fiction"Harap bijak dalam memilih cerita!.Tidak untuk di tiru tapi jadikankanlah ini sebagai study banding dalam hidup!". TIDAK BOLEH PLAGIAT ATAU MENJIPLAK SEBAGIAN CERITA!! Semua org punya imajinasi nya sendiri. jika anda menjiplak itu arti nya anda tida...