# 2 Jihyuck -!

35.8K 1.9K 246
                                    

enjoy it!












🌻💛

kecil tapi akibatnya besar.

kalimat yang mendeskripsikan rokok.



duduk berdua di balkon kamar sama pacarnya. ngga ada jarak, Jisung yang nepis jaraknya.

meja depan Jisung total full dengan toples isi kookies kesukaan haechan, tapi dia malas hanya sekedar ngunyah kookies itu.

"kusam amat mukanya, bos"

sedikit miringin badannya biar hadepan sama si manis.

"belum mandi, kan?"

pertanyaan sensitif. sukses dapet tabokan pelan di kepala jisung, tapi ngga sakit malahan dia cengar cengir bangsat.

"15 menit sebelum kamu chat, udah rapi diluan aku,"

"ho gitu, punya feeling kalo calonnya mau dateng,"

"ck, pede" pacarnya buang muka natep pohon didepannya yang keliatan lebih menarik dari jisung.

beralih, Jisung ngambil rokok di kantung celana Haechan —ya tadi Haechan rampas rokoknya dia pas mau ngerokok 10 menit lalu.

Haechan ngelirik sedikit dan berakhir medengus kesal tapi pelan, tanda cape nih.

"ngga bisa dikasi tau kamu,"

"apa?" muka polosnya jisung keliatan, ngapit sebatang rokok pake bibirnya.

"punya korek?"

"g ada yang ngerokok disini" kasih tatapan tajam buat jisung yang lagi masang muka pongahnya. bodo.

"besok kalo ada cowo ato cewe deketin aku, jangan marah kamu,"

"kenapa?" naikin alisnya, kok bisa pacarnya ngomong seenaknya kaya gitu.

"kamu mati besok. rokok yang bunuh." haechan beralih rampas kotak rokok dan rokok yang di apit pacarnya tadi terus di sembunyiin di jendela kamar.

"dek, ngerokok sehari satu batang. rabu sama jumat pengecualian, 2 batang. sabtu minggu ngga ada rokok, ngisap bibirmu lebih enak" katanya sambil narik tekuk leher haechan dan ngesap bibir penuh yang jadi candu selama 4 tahun ini.




1 menit,

mukul mukul bahu pacarnya, ngga keras, pelan banget malah. Jisungnya peka jadi lepas ciumnya dan mundur lagi.

"nyosor aja bos" katanya sambil nyubit perut jisung.

"bibir mu lebih bikin candu daripada rokok,"

"terus kenapa masih ngerokok?" naikin alisnya sebelah.

"rela bibirmu bengkak tiap hari karna ku lumat?" sambil senyum mesum ala om pedo.

"mulutmu, hoi" nepok bibir pacarnya pelan.

"biarin, kamu suka,"

"kata siapa aku suka?" nada nantangnya keluar.

"kalo ngga suka kenapa pacaran sama aku?" balik nantang juga.

"kamunya maksaan,"

"ya sudah putus aja, degemku banyak diluar sana."





oke. ini keterlaluan.





Haechan cuma diem nahan sekumpulan air mata di kelopak matanya yang ngga bisa diajak kompromi.

sang pawang || haechan harem ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang