CHAPTER 2 : KEBANGKITAN ( 2 )

0 0 0
                                    

Rin menatap wajah polos kakaknya dengan tatapan kosong, dia menekan dahinya pelan sambil menundukkan kepalanya. Entah mengapa Rin tidak ingin menatap wajah polos kakaknya seakan tidak memiliki dosa sama sekali.

"Aku tidak tau kalau penyakit jones kakakku benar-benar mencapai tingkat seperti ini. Mau bagaimana lagi, aku juga tidak bisa menyalahkannya karena sudah menjomblo selama 15 tahun." Ucap Rin dalam hati kemudian menghela nafas dengan kasar.

"Dengarkan aku kakak, lebih baik kamu mulai membuka hatimu dan mencari pasangan atau penyakitmu akan semakin memburuk." Ucap Rin dengan wajah penuh kekhawatiran. Aizawa yang mendengar hal tersebut membuat wajah penuh pasrah dengan senyum kaku.

"Eh, entah mengapa ucapanmu membuatku merasa sakit sekarang. Aku akan memikirkannya dan juga aku harus fokus mencari uang untuk membantu ekonomi keluarga. Pastikan kamu belajar dengan giat agar tidak sepertiku." Ucap Aizawa pada Rin, Rin yang mendengar hal tersebut tersenyum lebar kemudian berucap.

"Serahkan padaku !" Ucap Rin penuh percaya diri.

"Ngomong-ngomong kak. Aku harus kembali ke Jakarta sekarang, maafkan aku karena tidak dapat menemanimu di sini. Soalnya besok aku harus berangkat ke sekolah." Ucap Rin kemudian beranjak menuju sofa lalu membereskan barang-barangnya.

"Hm, tentu. Tapi, kamu tidak apa balik sendirian ? Tidak takut kah ?" Ucap Aizawa meremehkan adiknya. Rin yang mendengar hal tersebut langsung cemberut dan berucap.

"Ayolah kak, aku sudah berumur 15 tahun hanya beda dua tahun darimu. Lagi pula, aku kesini bareng sopir pribadi Papa. Jadi tenanglah." Ucap Rin pada Aizawa. Mendengar hal tersebut Aizawa hanya tersenyum hangat dan berucap.

"Baiklah. Baiklah. Kalau begitu hati-hati di jalan." Ucap Aizawa memperingatkan, Rin hanya membalasnya dengan anggukan kemudian berjalan ke arah pintu keluar.

"Aku duluan ya kak." Ucap Rin sambil melambaikan tangan dengan wajah ceria lalu menghilang. Aizawa hanya membalas dengan lambaian tangan sampai Rin menghilang ke balik pintu.

Aizawa menoleh ke arah kiri kemudian menatap kosong ke luar jendela. Aizawa mulai berfikir dalam tanpa menghiraukan sekitarnya, dalam pikirannya. Aizawa tengah menyusun sebuah puzzle kecil untuk mencapai tujuannya. Dengan mempertimbangkan langkah-langkahnya, Aizawa kemudian menyusul puzzle tersebut sampai selesai. Sebuah puzzle tujuan hidupnya.

Aizawa tersenyum kecil lalu menatap hologram status akan dirinya tepat didepan wajahnya. Hologram tersebut seperti status window dalam sebuah papan status character pemain MMORPG. Aizawa juga sudah mengaktifkan dari tadi untuk melihat respon dari Rin, tapi hasilnya Rin tidak bertanya kepadanya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa hanya dia yang dapat melihatnya.

Sebuah suara tiba-tiba menggema didalam pikirannya, seolah-olah seseorang sedang melakukan telepati padanya. Aizawa mengabaikan hal tersebut dan hanya tersenyum dengan terus membaca beberapa petunjuk tentang hologram tersebut dan kemudian.

"Memulai menjalankan sistem." Ucap Aizawa pelan.

[ Konfirmasi dari User telah disetujui, menjalankan Operasi Sistem ]

[ Selamat datang, Master Aizawa. Saya Pisces, mentor yang akan memandu anda untuk menjadi lebih kuat setelah dibangkitkan ]

[ Dalam 3 bulan kedepan, anda akan menjalankan misi dari saya oleh karena itu, silahkan mengatakan 'Yes' jika anda menyetujuinya ]

[ Yes/No ]

"Yes." Ucap Aizawa singkat.

Sebuah cahaya keluar dari tubuh Aizawa dengan sangat terang, seolah-olah dia mendapatkan kekuatan hebat seperti dibangkitkan. Aizawa menarik sudut bibirnya dan tersenyum lebar, apa yang dia pikirkan tadi ternyata memang benar. Dengan sebuah puzzle yang dia susun rapi di dalam pikirannya dan dengan bantuan kekuatan dari sistem ini, Aizawa dapat menjalan puzzle-puzzle tersebut dengan penuh ambisius dari sekarang.

The Adventure Of Magic Knight : Academy Dark KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang