Malam sudah sangat larut, ketika gadis berambut blonde dan bertubuh jangkung itu terlihat melangkahkan kedua kaki jenjanngnya dan berjalan menaiki anak tangga menuju studio apartemen miliknya.
Tak ada satupun penghuni yang bisa ia temui di sepanjang anak tangga tersebut, hanya bunyi langkah kaki dan sepatunya itulah yang sedari tadi setia menemaninya.
Dan sejujurnya ...iapun sudah sangat lelah , ia sudah terlalu lelah menjalani aktifitasnya yang begitu menguras tenaga dan fikirannya itu.
Selama beberapa tahun dalam hidupnya? ia hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja ..bekerja dan bekerja.
Iapun nyaris tidak mempunya waktu untuk bersenang-senang layaknya gadis pada umunya.namun sekali lagi ...itu semua bukanlah keinginanya.
Lisapun tidak mempunya pilihan lain selain menerima kenyataan pahit dan menjalani kehidupan yang sangat membosankan itu dengan senyum merekah yang selalu terukir di bibirnya.
Dan tentu ...siapapun yang melihatnya akan selalu befikir jika gadis tersebut adalah gadis ceria yang tidak memendam kehidupan pahit di belakang punggungnya.Hingga tidak berapa lama kemudian ..lisapun terlihat menghentikan langkahnya , kemudian meraih kunci dari dalam backpack dan mulai membuka pintu di hadapanya tersebut.
Dan dengan cepat...pintupun terbuka, menampilkan bagaimana keadaan apartemennya yang berukuran sangat kecil dan begitu sederhana.
barang-barang mewah pun tak akan bisa kita temui di dalam apartemen tersebut.
Hanya sepasang meja dan kursi , sebuah sofa single berukuran kecil yang sudah terlihat lusuh, dan juga sebuah dapur mini yang terletak tidak jauh dari sofa itu berada.Namun meskipun demikian ....lisapun merasa bersyukur, karna setidaknya... ia masih mempunya tempat tinggal yang nyaman untuknya meneduh.
Dan perlahan ....lisapun mulai melangkahkan kakinya masuk kedalam apartemenn.
dan seketika itu....iapun langsung di sambut dengan udara hangat yang berasal dari dalam apartemennya , hingga membuat lisa dengan cepat melangkah kakinya menuju sofa berukuran mini itu dan membuat tubuh janngkungnya itu mendarat tepat di atasnya.Dan dengan cepat...semua rasa lelahnyapun terbayarkan.
Baginya ....tidak ada hal yang lebih nyaman dan menyenangkan selain menghabiskan waktu seharian dengan berbaring dan bersantai di dalam apartemen sederhana miliknya, tanpa seorangpun yang bisa menganggunya.
Hingga bayang-bayang pria parubaya beranama kim itu pun kini mulai memenuhi isi fikirannya.
----------
"Lisa ....bisakah kau mengantarkan makanan dan minuman ini menuju meja nomor .23 " tanya bambam teman kerjanya
Lisapun tersenyum kepada laki-laki bernama bambam tersebut
"Tentu buddy "
Lisapun dengan perlahan mulai mengambil makanan dan minuman tersebut dengan menaruhnya di atas sebuah nampan, kemudian membawanya menuju ke sebuah meja bernomor 23.
Hingga tidak berapa lama kemudian...langkah kakinya pun terhenti ketika ia melihat sebuah nomor di atas meja di hadapannya.
"Pesananya tuan " ucapnya dengan santun dan ramah , dan mulai menata makanan dan minuman tersebut di atas meja di hadapannya.
dan tentu ...senyumpun tidak pernah lepas dari bibir manis lisa."Selamat menikmati tuan " ucapnya dan membungkukkan badannya untuk terakhir kalinya sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan meja bernomor 23 tersebut .
Namun seketika itu... langkah kakinyapun terhenti, ketika mendengar suara berat seseorang yang berasalah dari meja no.23 itu terdengar memanggil namanya.
YOU ARE READING
YOUR HAPPINES || JENLISA
RomanceKetika "jennie kim" , putri dari seorang konglongmerat dan seorang CEO muda harus menerima tawaran ayahnya untuk menikah dengan seorang "lalisa manoban", gadis sederhana yang hanya bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah cafe . "THIS STORY IS PUR...