3 person pov
Pagi yang sangat cerah ketika seorang gadis bertubuh tinggi dan berambut blonde dengan poni tebal itu terlihat berjalan menyusuri jalan hongdae.
Ia berjalan dengan senyum ramah yang selalu terukir di bibirnya.
"Selamat pagi paman "
"Selamat pagi bibi "
Sapanya kepada setiap orang yang ia temui di sekitar jalanan tersebut.
Yah...siapa yang tidak mengenalnya .....ia terkenal dengan keramahan dan keceriaannya.
Hingga membuat siapa saja yang baru mengenalnya akan langsung terpesona dengan kepribadian gadis bermata hazel tersebut."Selamat pagi lalisa " jawab seorang pria dan wanita paru baya tersebut secara bersamaan.
Lisapun kemudian kembali melangkahkan kedua kakinya .
Hingga tidak berapa lama kemudian ...iapun telah sampai di sebuah cafe tempatnya bekerja."Selamaat pagi cipmunk "
Sapa lisa kepada salah satu sahabatnya yang kini terlihat sedang sibuk membenahi beberapa meja dan kursi tersebut di dalam cafe.
Hari masih terlalu pagi ..dan jam kerja merekapun belum di mulai,dan tentu saja.. cafe teesebut masih sepi dari para pengunjung.
"Moorning liss " jawab gadis bernama chipmuk itu "kenapa kau selalu memanggilku dengan nama chipmuk ....kau sangat menyebalkan " gerutu gadis tersebut.
Lisapun hanya terkekeh
"Lalu apakah aku harus memanggilmu princes ...huh?" Lisapun menggodanya
"Aishhhh......panggil saja aku rose / chaeyoung park ...sekarang cepat bersiaplah, sebelum tuan jiyong datang dan memarahimu " titahnya dengan tangannya yang kini mulai menata dan membersihkan meja di hadapannya.
Lisapun kembali terkekeh.
"Oke...oke baiklah "
Lisapun kemudian berjalan menuju lockernya untuk bersiap-siap dan memulai aktifitasnya
-
-
-
-
-
-Hari masih amat terlalu pagi namun sudah sangat melelahkan bagi seorang pria parubaya yang kini tengah terlihat duduk di kursi belakang mobilnya.
Dengan surat kabar yang sedari tadi sudah berada di tangannya ...iapun hanya bisa melotot tajam, kemudian mulai mengepal surat kabar tersebut dengan kedua tangannya dan membuanngnya.
"AIIISHHHHHH " Teriaknya kencang, hingga membuat ajudan yang kini tengah memegang kemudi di depannya sedikit terkejut dibuatnya, namun ia hanya bisa terdiam ...tak sepatah katapun keluar dari mulutnya.
Dan ini bukanlah kali pertamannya bagi sang ajudan untuk melihat bagaimana tingkah majikannya tersebut.
Iapun sangat tahu dan sangat mengerti apa yang membuat majikannya tersebut nampak begitu murka."Top ..." teriak pria parubaya tersebut kepada ajudannya .
"Saya tuan kim "
"Bisakah kau sedikit cepat melajukan mobilmu" titahnya "aku tidak ingin membuang-buang waktuku lagi " tambahnya.
"Baik tuan kim "
Hingga tidak berapa lama kemudian...merekapun telah sampai di tempat tujuan mereka.
Dan top pun terlihat memarkirkan mobil rollroyce hitam itu tepat di depan sebuah cafe di sekitar jalan hongdae.Toppun melangkahkan kakinya keluar dari mobil hitam itu , kemudian ia meraih gagang pintu mobil tersebut dan mulai membukakan pintu untuk sang majikan.
Iapun mulai membukukkan badannya tanda hormat ketika melihat sang majikan mulai melangkan kakinya keluar dari dalam mobil.
Dan dengan cepat ...kim pun segera melangkahkan kaki berjalan memasuki cafe tersebut diikuti oleh top di belakangnya.
"Apa kau yakin ini tempatnya ?" Tanya kim kepada ajudannnya sesaat setelah memasuki cafe tersebut.
Top pun kembali membungkukkan badannya.
"Itu benar tuan...tidak salah lagi " jawab top
Kim hanya mengangguk ...kemudian bola matanya mulai berjalann mengitari seisi cafe , mencari ciri-ciri seseorang seperti yang ia inginkan.
Hingga tidak berapa lama kemudian ...bola matanyapun mendarat ke tubuh seorang gadis bertubuh tinggi dan berambut blonde yang terlihat keluar dari pantry dengan sebuah nampan berisikan makanan dan minuman di atasnya.
Kimpun hanya bisa tersenyum lega ...mengetahui jika kini ia telah menemukam gadis yang selama ini ia cari.
********
YOU ARE READING
YOUR HAPPINES || JENLISA
عاطفيةKetika "jennie kim" , putri dari seorang konglongmerat dan seorang CEO muda harus menerima tawaran ayahnya untuk menikah dengan seorang "lalisa manoban", gadis sederhana yang hanya bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah cafe . "THIS STORY IS PUR...