05 ; Nakamoto

2.1K 369 18
                                    

Jeno membuka pintu rumahnya, terlihat Jaemin tengah berbaring di sofa dengan memainkan ponsel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno membuka pintu rumahnya, terlihat Jaemin tengah berbaring di sofa dengan memainkan ponsel.

"Lama amat lo, abis ngapel ya?" Pandangan Jaemin masih menatap ponsel.

"Bacot, nih makan." Jeno menaruh 3 bungkus ketoprak di meja.

"Banyak amat 3, lo belinya pas lagi ngelindur?" Jaemin menatap tiga bungkus ketoprak yang masih terbungkus oleh foam.

"Buat papa sama mama." Setelah mengucapkan kata itu, Jeno langsung menuju ke kamarnya, senyumnya tak luntur sedari tadi.

"Heh paok, lo kaga makan?" Jeno menoleh, sambil senyum tentunya, orang gabisa luntur.

"Udah gua makan di tempat mang Adi." Bohong sih. Lalu Jeno berbalik, dan berjalan menuju kamarnya.

"Dih kesurupan kali ya tuh anak, senyam senyum gajelas."

🐶

"Ada apa kak?" Renjun yang sedang menuruni tangga melihat dejun membawa kantong plastik, kayaknya dia kebingungan.

"Nih ada yang nganterin ketoprak." Males lama lama dipikir, akhirnya Dejun menaruh 4 bungkusan ketoprak ke meja lalu mendudukkan dirinya di sofa.

"Hah? Siapa emang?" Renjun yang emang penasaran akhirnya berjalan kearah Dejun.

"Cowo, tinggi, senyumnya manis."

"Hah?"

"Hah heh hah heh, temen kamu kali."

"Yaudahlah kak, dimakan aja."

"Yaudah gih panggil baba."

1

2

3

"BABAAA!" Dejun menutup telinganya dengan telapak tangan, tak lama datang seorang pria yang terlihat berumur kurang lebih 40 tahun.

"Kalo disuruh manggil tuh disamperin bulan teriak, budeg lama lama kuping gege."

Sementara Renjun hanya terkekeh mendengar ocehan Dejun.

"Ada apa njun?"

"Ini ba ada ketoprak, ayo makan bareng."

"Dari siapa? Tumben kamu beli ketoprak? Biasanya keluar aja males."

"Ih baba mah, kata gege tadi ada yang nganterin ketoprak kesini, cowo."

"Temen kamu?"

"Kayaknya."

"Kok kayaknya?"

"Renjun juga gatau, kan Renjun galiat wajahnya. Udah deh ba ayo makan aja."

"Yaudah, tapi kalo kamu udah tau siapa yang ngasih suruh ketemu baba ya."

"Siap!"

Yuta berjalan mendekati meja yang sudah diisi dengan kedua anaknya, lalu membuka kantong plastik putih yang berisi kotak yang berisi ketoprak, belibet amat kek hidup.

"Kok ada empat?"

"Tau tuh ba."

"Yaudah Jun kamu kasih ke tetangga gih."

"Renjun apa Dejun ba? Yang jelas atuh."

"Kamu, Dejun. Gih baba sama Renjun tungguin biar bisa makan bareng."

Dejun mah aslinya bener bener males, tapi ya ga mungkin dia nolak perintah baba nya.

5 menit akhirnya Dejun udah balik.

"Nah ayo di makan, dihabisin kalo ga dihabisin mubazir mending kasihin ke baba aja."

"Dih bilang aja baba mau nambah."

"Yaiyalah njun, seporsi mah dikit buat baba."

"Itumah baba aja perut karet." Dejun menimpali.

"Punya dua anak tapi dua duanya sifatnya sama."

"Gini ya ba, sifat Dejun sana Renjun tuh nurun dari baba tau!"

"Ga bener, separuh dari baba separuh lagi dari Buna masa Buna dilupain."

"Buna udah makan belum ya disana?"

"Sstt Renjun, disana semuanya udah diatur, jadi Buna bakal sehat terus disana, nah dari sana juga Buna ngeliat kalian berdua. Makannya bahagia terus biar Buna juga ikutan."

Renjun dan Dejun mengangguk.

"Nah pinter sekarang abisin, biar tidurnya nyenyak."

"Baba juga kalo kerja jangan sampe lembur apalagi sampe pagi terus ga tidur ntar baba sakit."

"Bener tuh ba kata gege, jangan minum kopi mulu ntar lambungnya item."

"Terus maksud kamu kalo Baba minum air putih lambung baba bakal transparan?"

"Tau deh ba Renjun udah selesai, mau tidur." Renjun berdiri menaiki tangga menuju kamarnya.

"MALEM BABA SAMA GEGE!"

Brak pintu ditutup.

"Jagain adek kamu."

"Ga perlu disuruh juga udah Dejun jagain sama Dery."

"Dery kenapa gapernah main kesini lagi?"

"Ya gitu sibuk skripsi."

"Oh yaudah kalo ada waktu suruh main lagi kesini, Baba mau ngelanjutin kerjaan, ini kamu beresin ya?"

"Iyaa ba."

"Abis itu tidur."

"Iya."

— 15. 02. 2021

AIRPORT ft. NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang