Jennie sedang memilih baju yang dirasanya cocok untuk dipakai pagi hari ini ke kampus. Dia ingin berpenampilan tidak mencolok agar Mr.Jung tidak mengenalinya. Akhirnya pilihannya jatuh pada
kaus putih polos lalu melapisinya dengan outer garis-garis, begitu juga dengan celana hitam yang berliris putih disamping.Sebenarnya dia tidak ingin masuk hari ini. Dirinya takut kalau Jung Jaehyun mencari-carinya dikampus dan membuat para mahasiswi heboh ingin tau.
Tapi dia tidak memiliki pilihan lain.
Hari ini ia ada kuis, Mr.Min sudah mewanti-wanti seluruh Mahasiswanya untuk hadir hari ini karna tidak akan ada perbaikan nilai jika tidak hadir. Min Yoongi memang kejam sekali dan juga pelit nilai, tipe dosen yang sangat dibenci Mahasiswanya.
Jennie merapikan rambutnya yang ia biarkan tergerai lalu memakai salah satu bucket hat-nya. Ini merupakan salah satu senjatanya agar tidak terlihat oleh Jung Jaehyun, dia harus menutupi wajahnya dengan tidak menarik perhatian pria itu.
Jennie menatap penampilannya didepan cermin. Menilai dari atas kebawah— dia merasa penampilannya hari ini tidak buruk.
Karna sesungguhnya yang buruk hanya lehernya.
Sedang serius menilai penampilannya, suara denting ponselnya mengalihkan perhatiannya dari cermin.
Bitchung
Hari ini Mr.Jung masuk dikelas Semester tiga di jam 10
Hanya itu
Katanya dia jarang masuk dikelas mereka
Jennie memang mengirim pesan bermaksud bertanya pada Chungha apakah hari ini Mr.Jung ada kelas dikampus atau tidak. Dan jawaban wanita itu membuatnya sedikit merasa heran.
Pasalnya Jung Jaehyun tak pernah sekali pun tidak masuk dikelasnya dan pria itu sangat tepat waktu, tidak pernah terlambat masuk. Tipe dosen yang sangat rajin.
Membaca pesan Chungha dia merasa tidak yakin. Tapi dia harus tetap waspada, tidak ada yang tau bagaimana nanti kedepannya. Chungha mengatakan ‘jarang masuk’ bukan ‘tidak pernah masuk’ jadi setiap kemungkinan itu ada.
Kau tidak lupa dengan concealermu kan?
Bukan tanpa alasan Jennie menanyakan concealer pada Chungha. Saat bercermin tadi dirinya sangat terkejut dengan memar-memar yang ada dilehernya, Jennie sampai menatap takjub lehernya yang tidak mulus seperti biasanya.
Lehernya seperti korban aniaya. Memang korban aniaya— aniaya dari kemurkaan Jung Jaehyun.
Concealer miliknya habis, barang-barang make up nya yang lain juga kebanyakan sudah habis. Dan dalam keadaannya yang melarat begini dia jadi tidak bisa membeli yang baru. Sudah beberapa minggu ini dia berangkat ke kampus dengan wajah polos tanpa sentuhan makeup sedikit pun, saat ditanya teman sekelasnya ia mengatakan lebih menyukai wajah bare face-nya daripada full makeup.
Pembohong sekali— padahal alasan sebenarnya karna dia tidak memiliki stok make up lagi.
Dalam keadaan miskin begini mau tidak mau Jennie jadi meminta Chungha untuk membawa concealer-nya untuk menutupi segala tanda-tanda buruk dilehernya.
Ponselnya berdenting kembali, Jennie buru-buru membaca pesan yang kembali masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Un]Believe
RomanceJennie sangat menyesal saat meminta Chungha untuk mencarikannya Sugar Daddy untuk menunjang kehidupannya yang melarat. "Apapun bisa ku lakukan Ruby. Semua tindakanku tergantung padamu" He said. Warning : [Harsh Word] [Mature Content]