Belum ada 24 jam Jennie berada dikediaman Jung Jaehyun, tapi sepertinya belum sekalipun Jennie merasakan yang namanya ketenangan.
Dari dirinya bangun pagi ini— dia bangun jam 10 pagi hari ini lebih tepatnya. Dia sudah dibuat kesal oleh pria itu.
Saat pagi tadi— Jennie masih dalam keadaan setengah sadar, dia merasa terlalu nyaman dengan guling yang dipeluknya. Karna merasa terlalu nyaman, dia merapatkan dirinya dengan guling yang didekapnya.
Tapi setelahnya, Jennie merasakan kecupan ringan dikeningnya dan elusan lembut pada pucuk kepalanya. Sontak dia membuka matanya dan yang terlihat oleh penglihatannya adalah piyama hitam yang diingatnya dipakai oleh Jaehyun.
Kaget menyerangnya saat membuka mata. Seingatnya dia sudah menaruh salah satu guling ditengah-tengah sebagai pembatas dan satunya lagi dipelukannya. Tapi kedua guling tersebut tidak berada pada tempatnya. Tidak ada guling, yang ada hanya Jung Jaehyun yang saat itu dipeluknya membuat diri mereka tidak berjarak.
Jennie kesal— pertama kali dalam sejarah hidupnya dia bangun dengan perasaan tidak menyenangkan. Dan Jaehyun menanggapi segala kekesalan Jennie dengan santai seperti biasanya.
Jaehyun tidak mengerti apa yang salah dengan perbuatannya. Dia hanya membuang benda yang membuat dirinya dan Ruby’ nya berjarak. Dia sudah melakukan hal yang selalu diinginkannya, yaitu mendekap gadisnya sepanjang malam.
Jaehyun bahkan sampai tidak ingin memejamkan matanya walau sejenak. Netranya sudah terlalu fokus memperhatikan wajah polos itu.
Sudah berkali-kali Jennie mengumpatinya dengan mengatakan bahwa dirinya mesum dan Jaehyun hanya diam tidak ingin membuat pagi pertama mereka bersama menjadi buruk, dirinya memang harus ekstra sabar menghadapi gadisnya.
Setelah kekesalan Jennie saat bangun tidur, kini Jaehyun membuatnya kembali kesal dengan menyuruhnya untuk memasak makan pagi menjelang siang mereka.
Jennie tidak mengerti jalan pikiran Dosennya itu. Untuk apa para pelayan yang dipekerjakannya jika masih menyuruh Jennie untuk memasak?! Lagipula memasak bukanlah keahliannya. Dia hanya bisa memasak nasi goreng dan juga ramyeon.
Meskipun dia hidup sendirian beberapa bulan ini, tidak membuatnya menjadi mandiri dengan memasak sendiri untuk kebutuhan perutnya. Dia tidak terbiasa melakukan hal itu.
Tetapi Jaehyun terus memaksanya untuk memasak meskipun Jennie sudah mengatakan dia tidak pandai memasak. Jennie juga sudah mengatakan kalau hanya dua menu yang mampu dilakukannya. Dirinya berharap dengan mengatakan itu Jaehyun akan mengalah dan memutuskan Bibi Park saja yang memasak. Tapi keinginan pria itu tidak bisa diganggu gugat, dia tetap menginginkan Jennie memasak meskipun hanya nasi goreng. Sangat menyebalkan.
“Aku akan memasak ramyeon saja” ujar Jennie menggeram tertahan karna Jaehyun masih mempertahankan kehendaknya untuk Jennie memasak.
“Nasi goreng. Ramyeon tidak akan membuat kenyang”
“Jika kau ingin kenyang, kau bisa memerintahkan Bibi Park untuk memasak”
“Aku ingin nasi goreng buatanmu, baby girl”
Jennie berdecak kesal “Aku masih pusing Mr.Jung” ujarnya berbohong dengan wajah yang memelas.
“Aku akan menjagamu”
Sepertinya dia memang tidak bisa menentang Jung Jaehyun. Belum pernah sekalipun Jennie menang saat berdebat dengan pria itu. Apakah karna Jaehyun seorang Dosen makanya dia sangat pandai dalam hal berdebat?
Mau tidak mau akhirnya Jennie menuruti perkataan Jaehyun untuk memasak nasi goreng. Menyebalkan— perasaan tidak terima masih Jennie rasakan sejujurnya. Mungkin Jennie akan sedikit menerima jika pria itu mau memakan ramyeon yang dimasak dengan sangat simple dan tentu saja mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Un]Believe
RomanceJennie sangat menyesal saat meminta Chungha untuk mencarikannya Sugar Daddy untuk menunjang kehidupannya yang melarat. "Apapun bisa ku lakukan Ruby. Semua tindakanku tergantung padamu" He said. Warning : [Harsh Word] [Mature Content]