MRB-14

1.4K 117 13
                                    

Author POV____

___________

Selama perjalanan, Nindy menatap kedua orang dihadapannya dengan malas. Mereka sesekali tertawa dan berbincang, seakan-akan dirinya tak ada disana. Kalau tau dia akan dijadikan obat nyamuk sebaiknya dia tidak ikut. Apalagi melihat Nicholas yang membawa Chintya, membuat Nindy berpikir kalau bosnya itu memiliki hubungan dengan sang sekretaris.

"Kau malam ini terlihat sangat cantik." Nicholas menoleh dan menebar senyum mautnya.

Wajah Chintya memerah, "bapak juga terlihat sangat tampan." Cicitnya malu-malu.

Nindy yang mendengar merasa sangat jengah. Dari tadi mereka berdua hanya berbicara sendiri tanpa memedulikan dirinya. Tak apa dia lebih baik diam dan menyimak saja.

"Apa bapak sudah memiliki seorang istri?" Chintya bertanya dengan sedikit ragu.

Nicholas menoleh kemudian menggeleng.

"Belum. Apa kau ingin mencalon sebagai istriku??" Nicholas menebar senyum mautnya.

Wajah Chintya memerah sampai ke telinga. "Bapak pasti sudah memiliki kekasih bukan?"

"yaa itu dulu tapi sekarang saya singgle."

"Kalau boleh tau, kenapa hubungan bapak bisa berakhir??"

"Saya diselingkuhin. Padahal saya tipe laki-laki yang sangat setia, tapi yaa mungkin dia bukan jodoh saya." Dusta Nicholas.

"Bulshitt." Cibir Nindy pelan dan sayangnya masih dapat didengar oleh sang empu.

Nicholas terkekeh mendengar cibiran pelan yang keluar dari mulut Nindy. Dia melirik ke spion.

"Apa kau mengatakan sesuatu asisten Nindy??" Nicholas bertanya seolah-olah tidak tahu.

Nindy terseyum. "Ah tidak. Kurasa bapak salah dengar. Lagi pula sedari tadi bukannya bapak dan Chintya yang yang berbicara terus??"


🍒🍒🍒🍒

"Kak Nichol!!!"

Nicholas yang merasa namanya dipanggil pun menoleh ke arah sumber suara. Dan mendapati adik sepupunya—Rafael yang memakai tuxedo berwarna hitam sedang berlari ke arahnya.

Rafael memeluk Nicholas. "Akhirnya setelah sekian lama kakak datang juga." Nicholas hanya diam tak berniat menjawab apapun. Sejujurnya dia sangat terpaksa datang ke tempat ini.

Rafael melirik wanita disamping Nicholas. Mengerutkan kening, "loh ini siapa kak? Bukanya kakak seharusnya datang sama Nindy ya? Lalu Nindy—"

"Hai Raff!!" Nindy tiba-tiba muncul dari belakang Nicholas.

"Waw Nindyyy kau terlihat sangat cantik!!" Rafael memandang nindy takjub dan terpesona tentunya.

Nindy terkekeh. "Haha Terimakasih Raf."

"Apa tidak ada balas kata pujian untuk ku?" Rafael menaikan alis nya, kemudian ia tertawa. "yasudah langsung masuk aja."

Rafael berjalan sejajar dengan Nicholas yang selanjutnya diikuti Nindy dah juga Chintya.



















Pertemuan keluarga, dihadiri semua kerabat Nicholas. Mulai dari paman hingga sepupu-sepupunya. Mereka sekarang berada di meja makan yang sudah dipenuhi beragam jenis makanan. Mulai dari makanan khas Itali sampai makanan khas Jepang. Semua tersedia dengan rapi di meja makan.

My Ruthles Bos (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang