4

74 7 10
                                    

Patricia yang mendengar semua itu hanya mengangguk angguk. Kurang lebih ia mengerti apa yang terjadi. "Ya sepertinya memang kalian harus segera pindah. Aku yakin OMGO akan mencari kalian segera." Tutur si Wanita bersurai Cornrow itu. Norton menggusak kepalanya kesal.

Rasanya sangat menyesal mengajukan diri masuk ke OMGO. Luka bakarnya terasa nyeri, ia meringis pelan. Reptilian segera mengambilkannya salep. "Kau yakin tidak mau ke rumah sakit? Itu kan bukan luka bakar biasa." Tutur Patricia. Pada awalnya wanita itu juga terkejut melihat sosok Norton dengan kulit setengah melepuh seperti itum terlihat sangat jelek.

"Tidak perlu, aku dapat penanganan sendiri dari Reptilian." Tutur Norton seadanya. Pemuda itu mengoleskan salep di tempat luka bakar yang nyeri. "Organnya oke?" Tanya Patricia khawatir pada Reptilian. Yang di tanya hanya duduk dan menjawab, "jantung normal, organ dalam aman. Pendengaran oke, penciuman oke..." tutur si Manusia kadal dengan jeda.

"Namun mata kirinya sedikit bermasalah." Patricia menatap Norton. "Bagaimana rasanya?" Norton mengangkat bahu. "Hanya seperti.. rabun?" Wanita Haiti itu mengernyit heran. "Kau tidak khawatir?" Si pemuda rakus menggelengkan kepalanya. "Sama saja, aku sudah rabun sebelumnya. Rasanya seperti rabunnya di tumpuk saja." Jelas si pemuda sambil menyantap potongan pancake terakhir. Ia sudah makan terlalu banyak hari ini.

"Mari Out of Topic sejenak. Topik ini terlalu berat." Reptilian dan Norton mengangguk resah. "Tuan Reptilian, aku akan mengunjungi tempat kenalanku besok untuk membuat gaun, daripada tidak memakai apapun, maukan kau ikut? Norton juga." Si manusia kadal mengangguk dan menyenderkan kepalanya di tangan. "Memakai jubah seperti ini dingin juga. Rasanya seperti memakai pakaian musim panas." Desisnya.

----

Keesokan harinya Luchino bersembunyi di dalam mobil Pickup milik Norton, Patricia memandu jalan dengan motor dan seorang gadis cantik yang di bonceng olehnya. Mereka menempuh perjalanan selama satu jam. Reptilian cukup pegal hanya diam tiduran di dalam pickup.

Sesampainya, Norton memarkirkan mobilnya di garasi belakang sebuah butik besar. Mereka berempat masuk lewat pintu belakang. "Selamat datang!-" pria bersurai hitam itu terkejut kala melihat sosok Luchino yang di tutupi tudung besar. "Oh my, kalian tidak bilang akan membawa tamu tambahan Ladies~" pria itu segera mempersilahkan masuk mereka berempat.

"Nama saya Kevin Ayuso. Perancang dan penjahit di butik ini~" sambutnya dengan Ceria. "Norton Campbell." Si pemuda dengan luka mengenalkan dirinya. Sementara itu Luchino bingung bagaimana ia mengenalkan dirinya. "Dia Reptilian yang ku ceritakan kemarin." Tutur Patricia memotong. Kevin mengerti dan mengangguk. Ia mulai membawa mereka ke sebuah ruangan di lantai dua.

"Aaa sudah lama aku tidak kesinii! Aku merindukan Pat!" Tutur gadis yang di bonceng oleh Patricia tadi. Kevin terkekeh. Bersiul sejenak, dari ruangan lain, seekor anjing abu abu berlari dengan bahagia dan segera masuk ke pelukan gadis itu. "Awwuu Patroller sayangkuu, kamu kangen aku kaan~" tuturnya girang. Patricia yang cemburu melihatnya  langsung memeluk gadis itu. "Aih Fiona, masa Patroller doang yang di peluk, aku enggaa." Tuturnya manja. Yang lain hanya menyimak dalam diam.

"Kalian cuma peluk pelukan berdua aja, aku enggak?" Pancing Kevin dengan jahil. Sontak Patricia menatapnya dengan galak. "Ah iya iya, aku tidak akan merebutnya Dorval!" Kevin berujar meledek. Norton menggelengkan kepalanya, mengingat sahabatnya ini sangat protektif. "Ayuso sialan!" Umpatnya kesal.

"Jangan bilang Ayuso sialan dong, aku kan Ayuso juga." Tanpa aba aba, seorang pria dengan perawakan sedikit pendek menghampiri mereka dengan enam gelas teh dan semangkuk susu. Ia tersenyum riang dan membagikan minuman itu. "Jose, Suamimu menggoda pacarku lagi!" Kesal Patricia. Norton buru buru menarik Patricia yang makin panas karena Kevin yang menggoda Fiona terus menerus.

"Hish dasar Playboy memang." Ejek Jose sambil duduk di sebelah Kevin. Si pria berkulit tan gelap hanya tertawa kecil. Sedari dulu Kevin memang suka menggoda gadis gadis cantik. Dirinya yang nakal terkadang membuat Jose jengkel sendiri hingga terkadang menyuruh Perancang itu tidur di butiknya dan tidak boleh pulang.

"Ah, omong omong, aku Jose Ayuso. Kau pasti Norton Cambell kan?" Sapa Jose dengan ceria. Norton mengangguk dan balas tersenyum. "Ah, lama tak bertemu, Baden." Reptilian membuka tudungnya, memperlihatkan wajahnya yang aneh dan bersisik keras. Jose tersenyum aneh. "Tuan De Rossi? Wah, terakhir saya melihat anda sebagai Prototype perusahaan bajingan itu. Apa anda di tugaskan untuk meratakan dunia?" Tanya Jose.

Mendengar perang dingin tersebut, Norton segera mengamati dengan lebih seksama. Semuanya pun terdiam mengetahui percakapan mulai menuju kearah yang serius. Kevin bersiap menarik tangan istrinya kalau kalau Pria dengan luka melintang di matanya ini kehilangan kendali.

"Bagaimana dengan dirimu sendiri Baden, Sudah selesai dengan tugas mata matamu? Sudah mengerti kalau impianmu tentang keluargamu itu tidak akan terwujud?" Tanya Reptilian mengejek. Jose menggeram tertahan. "Kau hanya makhluk yang di kendalikan oleh mereka. Aku terkesan kau bisa membodohi manusia manusia ini dengan mudah." Suara berat itu terdengar kesal. "Wah wah bagaimana ya, aku bukan bagian dari mereka lagi." Suara bergemerisik itu menyiratkan kesenangan.

Kevin menarik Jose dalam pelukannya. Istrinya yang lancang mulai berkata yang aneh aneh. Daripada membuat masalah lebih baik menghindarinya, Kevin meminta tolong Fiona dan Patricia untuk membawa Jose, sementara dirinya meminta maaf dan mengukur tubuh Reptilian.

"Maafkan soal Jose... dia-" Reptilian mengerti, dia juga salah sudah mengorek cerita lama yang menyakitkan bagi mereka berdua. "Aku juga salah, OMGO membawa mimpi buruk bagi siapapun. Apalagi mengetahui kalau ekspetasinyang di harapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Kevin mengangguk berat.

Norton masih diam. Ia tidak dapat memproses apa yang ia lihat dan ia dengar. Ia kira ia tau segalanya, sepertinya tidak.

-------

Ahay aku balik lagi FUAH FUAH, FUAH FUAH BODY BODY BODY BODY-//PLAK

Maap lagi mood nyanyi

Tertanda
GM999

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rough Love [LuchiNort] (Identity V) Modern Au!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang