Bab 1

46K 3K 295
                                    

Dia adalah Alana gadis manis, cantik dan merupakan bunga desa, yang berumur 17 tahun. Walaupun dikampung Alana terkenal dengan sifat nya yang bar-bar. Alana tetap jadi gadis yang baik yang banyak disukai orang-orang.

Alana tinggal bersama neneknya, karena orang tua Alana meninggal saat Alana Masih kecil.

"Alana uhuk...uhuk.." Panggil nenek Alana Sambil batuk karena neneknya sudah sakit-sakitan sejak lama. Alana nggak ada uang untuk membawa nenenknya kerumah sakit. Apalagi rumah sakit dari desa Alana sangat lah jauh.

"Iya nek," Sahut Alana sambil berjalan menuju neneknya sambil tersenyum walaupun Alana Masi cemas dengan kondisi neneknya. "Ada apa nek?" Tanya Alana saat sesampainya depan nenenknya.

"Alana uhuk... Kamu jangan patah semangat ya Lana, walaupun nenek uhuk... Ngak ada lagi di samping Lana jangan patah semangat. Lana harus jadi orang sukses ya uhuk..." Ucap nenek Alana.

"Nenek ngomong apa sih nek." Sahut Alana " Lana pasti akan jadi orang sukses nek, kita akan tinggal di rumah yang mewah sama-sama nek." Jelas Alana sambil menagis karena melihat neneknya yang mulai menetup matanya.

" Nenek....."

" Nenek....."

" Nenek....."

" Nenek...hiks...hiks...nek...hiks nenek..."Panggil Alana sambil menguncang tubuh neneknya yang sudah pucat.

Nenek Alana sudah meninggal dan sudah dikubur kan. Tinggal Alana sendiri di kuburan neneknya " Nek, Alana pasti akan menjadi orang sukses dan Alana akan membanggakan nenek beserta ibuk dan bapak Alana" ucap Alana dalam hati sambil menghapus air matanya.

Saat Alana pulang dari pemakaman neneknya. Alana melihat bunga yang sangat indah di tepi jurang, bunga itu sangat indah sehingga membuat Alana ingin memetik bunga tersebut. Dan saat Alana memetik bunga tersebut tidak sengaja tubuh Alana tidak seimbang sehingga membuat Alana jatuh kedalam jurang.

************************

Di tempat lain.

Ada seorang gadis yang gemuk dan mukanya penuh dengan jerawat yang besar-besar sehingga membuat nya sangat jelek.

Gadis tersebut bernama Dinda Gladis Hermawan. Dinda di sekolah nya adalah gadis yang sifatnya buruk dan juga bodoh. Dinda mempunyai salah satu sahabat yang berbanding terbalik dengan penampilan Dinda yang bernama Kirana.

Kirana sangat baik sama Dinda dan selalu menemani Dinda kemanapun, tetapi itu hanya la topeng yang digunakan Kirana kepada Dinda kerena di belakang Dinda. Kirana sering menjelek-jelekan Dinda. Dinda sering curhat ke Kirana tentang cowok yang dia sukai yang bernama Aldebara Gibran Admaja.

Bara merupakan cowok yang disukai banyak cewek disekolah nya kerena wajahnya yang dingin, mempunyai rahang yang kokoh wajanya yang tegas. Dan jangan lupakan bahawa dia adalah seorang ketua OSIS dan juga anak orang kaya. Membuat bara menjadi incaran para cewek dan Dinda sangat mengagumkan sosok cowok yang bernama Aldebara Gibran Admaja.

Dinda sering menuliskan cerita tentang Bara di dalam buku diarinya. Kirana tau kalau Dinda sering menuliskan cerita tentang Bara di dalam buku diarinya Dinda.

Dan kebetulan juga Dinda duduk sebangku dengan Kirana,saat Dinda akan keluar mau ke WC ada anak OSIS yang masuk dan disana juga ada bara dan dua OSIS lainnya.

"Permisi buk" ucap salah satu anak OSIS tersebut yang bernama Arkan. Arkan adalah salah satu sahabat Bara.

"Ya. Silahkan masuk" sahut guru yang sedang mengajar yang bernama buk Teti seorang guru yang galak yang mengajarkan matematika.

"Maaf buk menggangu proses mengajarnya" ucap bara dengan sopan dan tegas kearah buk Teti. Dan buk Teti mengangguk kan kepalanya"Baiklah disini kami sebagai anggota OSIS untuk periode tahun ini akan mengadakan lomba memasak dan untuk setiap kelas diharuskan untuk berpartisipasi. Dalam setiap anggota kelompok diharapkan untuk dua orang satu laki-laki dan satu perempuan." kata bara sambil melihat kondisi kelas dengan muka datarnya.

"Baiklah untuk anggota kelas 11A siapa yang akan berpartisipasi" ucap anggota OSIS yang satu lagi bernama Alwi sambil mengeluarkan buku untuk mencatat kelas siapa yang berpartisipasi.

Dinda yang mengambil perhatian bara mengacungkan tangannya " saya kak" Dinda sambil melihat bara dengan senyum-senyum kayak orang idiot.

Teman sekelas yang melihat Dinda yang mengacungkan tangannya hanya diam karena diantara mereka tidak ada yang bisa memasak.

" Dan untuk cowok nya siapa" Tanya Arkan sambil melihat anak-anak cowok kelas 11A tersebut.

Ada seorang cowok yang sedang tertidur dan bermimpi tentang guru yang bertanya siapa yang mau menjadi orang sukses tanpa mengandalkan kekayaan atau jabatan orang tuanya. Dia mengangkat tangan nya juga. "Saya... Saya.. Saya..." Kata cowok tersebut sambil meloncat-loncat. Anak kelas yang melihat tersebut tertawa terbahak-bahak dan membuat cowok tersebut membuka matanya. Cowok tersebut bernama Refan Putra Wijaya, Refan merupakan anak orang kaya yang mempunyai sekolah dan juga dia sudah mendirikan perusahaan nya sendiri tetapi tidak ada yang tau dan kalaupun Refan mengatakan kepada teman-teman nya pasti tidak ada yang percaya karena tingkahnnya membuat orang istighfar. Dan Refan juga merupakan tetangga Dinda tetapi tidak ada yang tau bawa mereka tetangga.

Ibuk Teti yang melihat kelakuan anak muridnya tersebut sekitika memukul papan tulis dengan rolnya. Terlihat anak OSIS hanya diam dan tersenyum melihat kelakuan Refan.

" Yang menjadi pastisipasi dikelas kami yaitu Refan dan Dinda. Tidak ada bantahan" ucap ketua kelas dengan tegas sehingga tidak ada yang berani protes.

Saat para anggota osis keluar Dinda izin pergi ke toilet dan saat Dinda sampai di toilet Dinda tergelincir dan kepalanya terbentur wastafel dan membuat Dinda tidak sadarkan diri.

Dinda dilarikan kerumah sakit dan dinyatakan koma oleh dokter.

Transmigrasi Gadis DesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang