satu

6.7K 774 24
                                    

.・゜-: ✧ :-  -: ✧ :-゜・.

Sunghoon menatap sudut kelas barunya dengan dahi berkerut, sementara kupingnya penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang terlontar oleh teman-teman barunya.

Para gadis mengerubunginya seperti lebah sementara para pemuda berebut untuk duduk dengannya. Sebagai seorang model, musisi, dan aktor, siapa yang tidak mengenal Park Sunghoon?

Dia adalah murid SMA dengan segudang prestasi di dunia entertainment. Dia dikenal sebagai pribadi yang ramah dan selalu memperhatikan fansnya tanpa memilih-milih.

Dia juga disebut-sebut sebagai Boyfriend Material.

Semua orang menyukainya, namun Sunghoon tak pernah sedikit pun terlihat berkencan dengan seseorang. Sejak debut, belum ada yang benar-benar menjadi kekasihnya seperti yang selalu digosipkan di media-media.

Meskipun dia memiliki kesempatan untuk mengencani banyak gadis sekaligus, Sunghoon tidak suka memberikan hatinya secara percuma. Dia mencari seseorang yang mampu membuatnya jatuh cinta dan merelakan hidupnya pada orang yang dikasihi. Dia ingin mencari seseorang yang juga akan melakukan hal yang sama padanya.

Bahkan jika suatu saat kepopulerannya lenyap, dia ingin seseorang itu tetap berada di sampingnya selalu. Dan dia belum menemukan seseorang yang seperti itu.

Namun di hari pertamanya pindah di SOPA, seseorang berhasil mencuri perhatiannya.

Seorang pemuda manis berambut merah maroon dengan penutup mata berwarna putih terpasang di wajahnya.

Kulit wajahnya sangat licin dan glowing, mirip perempuan. Sunghoon bisa menebak kulit tubuhnya pun halus dalam sekali lihat. Sementara jemarinya yang memegang buku terlihat sangat lentik dan cantik.

Matanya sipit dengan bulu mata yang lumayan panjang. Pemuda itu terlihat begitu bersinar di antara teman-teman barunya. Dia sangat pendiam, duduk sendiri dan bahkan tak menoleh padanya. Seolah tak memiliki ketertarikan pada seorang artis yang tiba-tiba menjadi teman sekelasnya.

Hingga rasa penasarannya benar-benar mengganggu dan ketika seluruh atensi kelas telah terpaku sepenuhnya pada sang guru, Sunghoon memutuskan untuk bertanya pada teman sebangkunya, Yang Jungwon.

“Jungwon-ssi?”

“Ya?” Dengan mata penuh bintang-bintang bertaburan, Jungwon menyahut.

“Dia siapa?” tunjuknya dengan dagu dan Jungwon refleks menoleh ke belakang.

Menatap sosok lain di kelasnya yang duduk sendiri tanpa teman dan sibuk mendengarkan penjelasan sang guru.

“Dia Sunoo, Kim Sunoo.”

Kim Sunoo?

Namanya indah sekali, pikir Sunghoon.

“Kenapa dia menggunakan penutup mata? Apakah matanya sakit? Dan, kenapa dia duduk sendirian?”

“Wow, wow, tenang-tenanglah, Mr. Park.” Jungwon terkekeh tanpa suara yang berarti. Tak ingin membuat sang guru menoleh kearah mereka. “Kau tertarik padanya, huh?”

Mata Sunghoon memandangnya tidak suka namun Jungwon tak sedikit pun menghilangkan ekspresi menyebalkan di wajahnya.

“Dia Kim Sunoo, si penyendiri. Tidak benar-benar sendiri sih. Dia punya kakak kandung yang sekolah di sini juga, namanya Jake Shim.”

“Seorang Shim?”

“Ya, orang tuanya bercerai dan Sunoo menggunakan marga ibunya. Dia sangat jarang berbicara, aku saja hampir lupa seperti apa suaranya. Tapi—”

Jungwon menatap depan kelasnya barang sebentar untuk mengecek gurunya dan ketika sang guru sibuk menulis-nulis sesuatu, ia kembali menghadap Sunghoon dan berbisik,

“Kau harus mendengarnya menyanyi di kelas vocal. Dia pernah menyanyi sekali dan itu benar-benar suara termerdu yang pernah ku dengar. Sayang, setelah itu Sunoo tak pernah mau bernyanyi lagi. Jika ujian kesenian, dia akan dibiarkan ujian sendiri bersama guru pembimbing, bukan dengan kita dan semua seperti sebuah kebiasaan sekarang. Kita sudah tidak heran lagi.”

Sunghoon mendengarkan dengan seksama dan Jungwon semakin antusias pada perhatian sang aktor.

“Dan soal matanya, sebenarnya aku juga tidak tahu itu sakit atau tidak. Banyak rumor mengenai mata kanan yang ditutupinya itu. Ada yang bilang dia kecelakaan dan kehilangan penglihatannya. Ada yang bilang jika bola matanya hilang karena kanker. Ada juga yang bilang jika matanya membawa kutukan.” Lalu Jungwon tertawa kecil. “Tentu saja yang terakhir itu terdengar konyol.”

“....”

“Ada yang ingin kau tahu lagi?”

“Tidak.”

“Bagus. Kalau begitu aku akan melanjutkan gambarku.”

Sunghoon mendengus melihat buku Jungwon penuh dengan gambar kartun Detective Conan dibandingkan catatan sekolah.

Sunghoon sekali lagi melempar kepalanya ke belakang, menemukan sosok di pojok itu tengah menatap ke depan dengan serius.

Sebenarnya, Sunoo terlihat sangat seksi dengan paras cantik ditambah dengan penutup mata seperti itu, tapi tetap saja Sunghoon merasa sangat penasaran dibuatnya. Ingin mengenal sosok itu lebih jauh. Karena demi apapun, sosok Sunoo terlalu indah untuk dilewatkan.



TBC

╔.★. .═══════════╗
         note; haloo, ini adalah
cerita hasil remake dari judul
yang sama yaitu—the light,
ditulis oleh ____btypeb
aku udah minta izin untuk
remake dengan otp yang berbeda.
makasih untuk ____btypeb dan
kalian yang udah baca. ❤ 
╚═══════════. .★.╝

The Light; Sungsun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang