Selamat membaca💓
Pagi harinya Serra terbangun dengan keadaan tubuh yang sangat lemas, merasakan nyeri di selengkangannya. Akibat bergulat selama hampir 3 jam dan baru tidur jam 12 tengah malam. Serra celingak-celinguk mencari keberadaan Arka hingga matanya tertuju kepada pintu kamar mandi yang baru saja dibuka dan nampaklah Arka yang sudah menggunakan seragam sekolah dengan rambut masih basah.
Arka berjalan menuju ranjang menghampiri istrinya, duduk di pinggir ranjang dan menarik selimut menutupi tubuh Serra yang telanjang hingga membuat Serra malu. Dan langsung menutupi area terlarangnya menggunakan kedua tangannya.
"Arka!?."
"Biarkan, aku memandangi tubuhmu sayang."ujar Arka menarik pelan tangan Serra.
"Ta-tapi Ar-..."
CUP
"Engga usah malu sama suami sendiri Ra."tegas Arka.
Serra menundukan kepala, takut jika Arka memarahinya. Sebenarnya Arka tidak marah hanya saja ia memberitahunya dengan nada sedikit tegas. Arka menyadari istrinya menunduk seperti takut dan perkataannya ada yang salah.
"Sayang jangan menunduk, aku tidak marah sama kamu."
"Sekarang kamu mandi ya, siap-siap hari ini kan kita sekolah."ucap Arka lembut.
"Iya Ka."
Serra masuk ke dalam kamar mandi dengan selimut membungkus tubuhnya, ia masih malu jika Arka melihat tubuhnya. Serra berdiri di depan cermin besar melihat penampilannya di depan cermin yang memantulkan dirinya. Terlihat di area dada dan lehernya terdapat banyak kissmark buatan suaminya Arka.
Melangkah menuju ke shower dan menghidupkannya, mengambil sabun cair menuangkan di spons lalu menggosokan diseluruh tubuhnya.
Setelah selesai Serra mengambil handuk yang sudah siap dikamar mandi, lalu melilitkan handuk itu ditubuhnya. Keluar dari kamar mandi, melihat ke sekeliling ternyata Arka sudah turun ke bawah. Serra pun cepat-cepat bersiap karena ia sangat yakin mama mertuanya akan mengomeli dirinya yang terlambat ke meja makan.
Sedang di bawah Arka sudah duduk di kursi meja makan, berhadapan dengan Alrez om nya. Alrez libur selama seminggu, tetapi tidak pulang ke bali. Karena ia harus mengurus perusahannya selama liburan ini.
"Om Arlez, kapan pulangnya?."tanya Arka.
"Tadi malam take off, sampai Jakarta jam 11."sahut Alrez. Arka mengangguk paham.
Tidak berapa lama datanglah Clara adik Arka dari arah tangga, ketika melihat Alrez, Clara berteriak heboh.
"Om Alrez."teriak Clara menghampiri dan memeluk Alrez.
Alrez yang dipeluk oleh Clara biasa saja dan tidak menunjukkan reaksi apapun. Alrez tahu bahwa Clara bukanlah anak Alka kakaknya, melainkan anak selingkuhan Devita. Ia tidak tahu siapa selingkuhan kakak iparnya.
Perlu diketahui Clara pernah sekali memegang miliknya saat ia mandi dikolam renang dan Clara juga ikutan berenang bersamanya. Saat itu Alrez mulai tidak menyukai Clara apalagi ia sudah tau fakta kalau Clara bukanlah anak kandung kakaknya Alka.
"Lepass!"tegas Alrez.
"Om ga kangen sama keponakan cantik om ini."ucap Clara dengan pedenya.
Alrez diam hingga Alka dan Devita datang bersamaan dan duduk di kursi. Alka duduk di kursi tengah meja makan yang memanjang. Disusul dengan Devita duduk disebelahnya.
"Alrez, kapan kamu datang?."tanya Alka sedikit terkejut melihat keberadaan adiknya.
"Hemm, tadi malam kak."jawab Alrez.