DREAM (SeanBlackSean)
"sini." Black menepuk tempat kosong disebelahnya yang langsung dituruti oleh sean dengan takut takut.
begitu duduk badan sean ditarik mendekat kearah black. "Kenapa sih takut takut?" tanya black bingung.
Sean mendengus pelan. "Lo kan gak suka kalau dideketin."
Black mengusak rambut sean pelan. " Tapi lo kan beda" jawab black membuat laki laki dengan kulit putih itu bersemu merah.
"lo sakit? kok merah mukanya?"
"G-gak"
Black menangkup pipi sean mengamati wajah laki laki itu dengan seksama.
"L-lo mau ngapain?"
Black menyerngit bingung. "gak mau ngapa ngapain? cuma merhatiin muka lo doang takutnya sakit beneran"
Sean mengangguk gugup. Bagaimana ya, rasanya sean mau black seperti dulu saja, kalau begini terus rasanya ia bisa mati karena jantung nya berdetak kencang terus.
"lo wangi banget, wangi bayi" kata black sambil mencium leher sean.
Sean menahan nafasnya, mengumpat dalam hati. Kalau black terus begini sean benar benar akan jatuh sejatuh jatuhnya.
"Boleh cium gak?" Pertanyaan mendadak dari black membuat sean tergagap.
"h-h-ha?"
"boleh cium sean gak? " black mengulangi pertanyaan nya.
Sean gugup setengah mati, tapi tidak mungkin ia menolak tawaran ini, jadi ia mengangguk pelan yang disambut senyuman manis milik black.
black menarik dagu sean, membawa bibirnya kepada bibir sean, sampai tiba tiba sean merasa seperti tenggelam di lautan, ia kesulitan bernafas. Semuanya gelap, tapi telinga nya bisa mendengar nama nya dipanggil.
"SEAN"
"OI"
"WOI SEAN"
Sean bangun dengan terkejut, ia memegang wajahnya yang basah, kemudian menatap black yang sedang memegang gelas kosong.
"black?"
"heem, lo kenapa deh? tidur sambil monyong monyong, mimpi jorok ya? gue panggil panggil gak nyaut, jadi gue siram "
Sean mencerna ucapan black. Mimpi? jadi tadi semua hanya mimpi? Black yang tiba tiba jadi lembut dan ciuman itu semuanya mimpi? Sialan.
"bener ya lo mimpi jorok" tuding black pada sean.
"ck" decak sean. "kagak, udah sana jauh jauh, ganggu mimpi gue aja"
"dih gila"
Sean beranjak dari kasur melewati black sampai tiba tiba tangannya ditahan oleh laki laki mungil itu.
"apaan?" tanya sean malas.
"lo wangi bayi dah"
Sean tertegun.
end