Soleil pt 2 (TayGun)

163 7 0
                                    

Soleil pt 2

kalau di part satu dilihat dari bagimana Gun melihat Tawan, maka di sini kamu akan melihat bagaimana tawan melihat Gun
● kalau belum baca part satunya bisa cari diatas ya
● super duper fluff
● enjoy


"Tawan kita suit aja deh kalau aku menang Kita makan bakso"

Tawan mengetuk ngetuk dagu nya, pura pura berfikir, membuat Gun berdecak sebal. Tawan selalu saja punya cara untuk menganggu nya.

"Tawan ih nyebelin banget males"

Pria manis itu tertawa renyah, kemudian mengacak rambut kekasihnya pelan.

"Aduh aduh iya sayang, gak usah suit deh ayo kita makan bakso"

"BENERAN GAK?!!" Seru gun.

Tawan mengangguk semangat. Apa sih yang tidak untuk kekasihnya yang lucu itu. Gun tertawa senang, ia mengambil tas kecil miliknya menaruh beberapa barang penting kedalamnya.

"Pake tas gede dong Gun, mau nitip barang"

Gun mendesis sinis. "Makanya kalau aku suruh beli tas mau, pake bilang buat apa aku kan barang nya dikit, halah"

Lagi lagi Tawan tertawa. "Ya buat apa aku beli tas kalau ada kamu yang punya banyak tas"

Gun memutar bola matanya malas. Biasalah, Tawan dengan segala alasan nya. Namun yang nama nya budak cinta tetap saja budak cinta, jadi Gun mengganti Tasnya dengan yang lebih besar agar cukup memasukan beberapa barang milik Tawan.

"Dah yuk pergi, dah siap"

"Waduh cakep banget ini pacar aku, jadi takut mau pergi nanti diambil orang"

"Bercanda mulu bang, udah ayo ah nanti keburu abis"

"Siap pak bos"



















Warung Bakso




"Kenapa ya Gun bakso bulet? kenapa gak kotak biar lucu"

Tawan dengan segala pertanyaan randomnya kadang benar benar membuat Gun tidak habis pikir.

"Ya mungkin karena biar gampang dimasukin kemulut gak sih?"

Tawan mengangguk angguk. "Bisa jadi sih.... Pacar ku pinter ya"

"Dari dulu juga aku pinter"

"masa sih?"

"Iyalah kamu aja yang baru tau"

"aduh aduh iya deh pacar ku paling pinter sedunia"

Gun tersenyum sombong. "Emang"

Gun mulai memotong motong bakso agar mudah dimakan, kalau berfikir ini untuk dirinya, jawaban nya salah. Ini untuk Tawan.

"Nih dah aku potongin kamu kan kalau gak dipotongin nanti eneg"

Gun menukar mangkuk tawan dengan miliknya. Hal sepele namun membuat Tawan kembali Jatuh semakin dalam pada sosok mungil itu.

Apa ya, Gun itu ibarat matahari, hangat, terang, dan membuat nyaman. Kehadiran nya seakan akan cahaya ditengah gelapnya dunia, kehadiran nya seakan akan kehangatan ditengah dingin dan kejamnya hidup. Tawan jadi teringat sesusah apa dirinya untuk mendapatkan hati si kecil, Gun benar benar definisi matahari, jauh dan susah digapai. Namun dirinya begitu beruntung mendapatkan matahari.

"Gun kok kamu mau sama aku sih?" Pertanyaan itu terlantar secara tiba-tiba dari mulut Tawan.

Gun berhenti mengunyah baksonya, mengalihkan pandangan nya pada Tawan yang ada disamping nya.
"hmmm, kamu pelet aku sih keknya" jawab Gun usil.

Tawan pura pura kaget mendengarnya. "Waduh kok kamu tau aku pake pelet, aduh gak bisa gini nih, kamu mulai sadar!"

Gun tertawa keras, Tawan yang melihatnya jadi ikut tertular, mereka berdua malah jadi saling tertawa dengan seru.

"aduh kamu lucu banget" kata Gun, ia menyedot es teh manis disebelahnya sebelum melanjutkan ucapannya, merasa serat karena tertawa dengan seru.
"Kalau ditanya kenapa mau sama kamu, aku juga gak tau yah, pokoknya aku bisa denger suara klik terus ada kembang api disekitar aku saat liat kamu, jadi keknya aku tau kalau kamu yang aku mau? aduh gak nyambung gak sih? tapi ya semoga kamu ngerti deh ya maksud aku, kamu tau kan aku suka aneh"

Tawan mengerti maksud Gun kok, sangat mengerti. Aduh Tuhan izinkan Tawan bersama dengan Gun selama nya ya, Ia tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya tanpa kekasihnya itu. Membayangkan bahwa tidak ada lagi suara tawa Gun disekitarnya, suara ocehan atau omelan Gun, jangan sampai itu terjadi. Tawan menatap kekasihnya itu, indah sekali, Gun Atthaphan nya indah sekali, berlian pun kalah dengan kecantikan kekasihnya.

"Kamu cantik banget deh Gun"

Gun tersedak mendengar celotehan tawan. "Bisa pake aba aba gak!! aku kaget banget"

Tawan tertawa keras sambil mencubit pipi gun gemas. "Kamu sih kebangetan cantiknya aku jadi pusing"

"halah gak usah gombal, udah abisin sono bakso nya"

"iya iya bos kecil, galak banget sih..., by the way nanti boleh cuddle gak sih? aku kangen deh sama kamu"

Gun menyerngit bingung, bagaimana tidak. Mereka saja setiap hari bertemu, tapi yasudahlah, toh dirinya juga suka suka saja.

"heem boleh, gak lebih, aku besok ada ujian gak mau telat"

Tawan tersenyum jenaka. "Jadi kalau gak ada ujian boleh lebih nih?"

Gun melotot sebal. "Gak!!"

"Bercanda sayang ku" balas Tawan, jaga jaga kalau Gun akan mencubitnya dengan keras.

Tawan cuma laki laki biasa yang begitu mencintai kekasihnya, laki laki biasa yang jika dibandingkan dengan orang lain tidak ada apa apanya, ia sebiasa itu, tapi entah kenapa Gun yang sungguh luar biasa itu begitu mencintainya, bukan nya ia mempertanyakan nya hanya saja ini terlalu ajaib untuk laki laki yang begitu biasa biasa saja, tapi memang semesta suka sebercanda itu, Jadi karena Tawan tahu semesta suka bercanda, Tawan merapalkan permohonan. Permohonan agar ia bisa bersama Gun sampai waktu yang lama, sampai maut memisahkan dan kalau bisa sampai dikehidupan selanjutnya tolong buat Tawan dan Gun kembali menjadi Pasangan sehidup semati, karena rasanya satu kehidupan sangat kurang untuk cinta nya pada Gun Atthaphan.

Semesta memang suka bercanda, makanya ia menyatukan kedua matahari.







end


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshoot AuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang