SHOOTING STAR
25 October 2020
Nanti saat bintang jatuh aku mau memohon agar Gun menjadi milik ku
Kalau bisa berteriak dengan kencang maka gun akan berteriak sekencang kencangnya, tapi karena gun sadar ini masih pukul satu pagi dan berteriak dikamarnya hanya akan memicu kedua orang tuanya datang dan memarahinya, dan gun tentu tidak mau hal itu terjadi.
Laki laki kecil itu menaiki kasurnya, ia duduk menyilang kemudian menyandarkan punggungnya pada headboard kasurnya. matanya menatap tembok putih kamarnya, pikirannya melayang pada kejadian di bukit saat Off dan dirinya bersama. Mengingat hal itu Gun mulai tersenyum lebar, bahkan ia mulai lagi merasakan kupu kupu diperutnya. Merasa tidak mampu menahan nya lagi gun segera meraih bantal berwarna putih dengan corak bunga mawar kemudian membenamkan wajahnya disana lalu berteriak sejadi jadinya. Suaranya memang ada tapi teredam dengan baik sehingga tidak akan membangunkan kedua orang tua Gun.
Setelah merasa puas laki laki dengan lesung pipi yang manis itu mengambil ponsel miliknya kemudian membuka aplikasi chatting . matanya mengarah pada pesan teratas yang baru saja dikirim oleh seseorang yang membuatnya seperti ini.
Jumpol
Terimakasih gun untuk hari ini
Besok berangkat bersama ya
ayolah, hanya dengan membaca dua kalimat yang Off kirim untuknya Gun sudah ingin berteriak lagi dengan keras.
“Aduh – aduh kalau begini aku bisa mati dengan cepat”
Teman! Jangan salahkan gun yang bertingkah seperti ini. Ini semua salah Off yang mengajaknya pergi ke bukit dan melakukan hal yang membuatnya berdebar setengah mati
flashback
“Off kita mau kemana sih? aku lelah sungguh” seru gun dengan terengah engah. Demi Tuhan ini sudah 30 menit mereka berdua menanjak bukit kecil dekat sekolah mereka.
“Kau terlalu banyak bicara gun, kau akan cepat lelah kalau begitu, sudah ikuti saja aku sebentar lagi kita sampai” jawab off.
Gun hanya bisa membuang nafas kasar. Masalahnya kaki miliknya tidak sepanjang punya Off dan ia harus menyejajarkan langkahnya dengan langkah milik Off yang lebar. Pokoknya kalau ia sampai dibawa ketempat yang aneh Gun berani bersumpah ia akan menghajar Off Jumpol sampai minta ampun.
Sesuai dengan perkataan Off tidak sampai 5 menit mereka sudah ada di atas bukit dengan pemandangan luar biasa indah. Dari atas sini Gun bisa melihat kerlap kerlip lampu dari kota nya. Gun tidak menyangka ada hal sebagus ini.
“Wahhh” Ucap gun terkagum.
Off yang mendengarnya tentu merasa senang.
“Bagus kan”
“Bagus sekali, Off tau dari mana tempat sebagus ini?” tanya gun tanpa mengalihkan pandanganya sedikit pun dari pemandangan didepannya.
“Waktu itu aku bosan dirumah yasudah aku memutuskan untuk berjalan jalan sebentar tidak disangka aku malah menemukan tempat ini” jelas Off singkat.
Gun mengangguk angguk lucu membuat Off tersenyum kecil, merasa gemas dengan laki laki disebelahnya.
“Sini gun, berbaring disini. Kita bisa melihat bintang bintang dengan jelas”
Gun mendengarkan ucapan Off, ia membaringkan tubuhnya disebelah Off kali ini decakan kagum keluar lagi dari mulutnya.
“Ini indah sekali Off”